cerita ibu yang menginspirasi : Eileen Rachman

dicium

cerita ibu yang menginspirasi : Eileen Rachman

Eileen Rachman ( 61)
psikolog, ibu 2 anak, nenek 2 cucu

Aku menikah saat masih berstatus mahasiswa… Usiaku 19 tahun, kuliah di Fakultas Teknik jurusan Arsitektur , Unirversitas lndonesia. Berdua lde Rachman (67), hidup kami saat itu jauh dari mewah, tapi aku sungguh bahagia. Atas nama cinta dan saling pengertian, kami membangun rumah tangga yang sebentar lagi menginjak tahun ke-42. Tiga bulan menikah Tuhan memberiku kepercayaan untuk hamil. Kala itu belum ada alat penguji kehamilanyang dijual bebas di apotik seperti sekarang. Kehamilanku baru terdeteksi di usia kandungan tiga bulan. Tanda-tanda seperti mual dan muntah, ingin makan yang asam-asamil, serta tak kunjung menstruasi menjadi dasar untuk  memeriksakan diri ke dokter.

Aku selalu begidik mengingat proses kehamilanku… Selama enam bulan aku tak berhenti muntah. Nyaris tak ada makanan yang dapat masuk. Zaman itu belum ada obat untuk meminimalisir rasa mual tetapi aku tak mau berkeluh kesah. Aku bertekad untuk tidak menjadi wanita lemah dan manja. Agar perutku tak kosong suami dan mertua berusaha menyediakan semua makanan yang aku inginkan. Meski setelah mencicipinya pasti aku memuntahkannya kembali. Menginjak trisemester ketiga, keadaanku membaik. Tubuhku mulai menggemuk.

Untung aku menemukan sebuah buku kehamilan yang akhirnya ku jadikan panduan dalam menialani kehamilan… Informasinya mulai dari makanan yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil, keluhan dalam kehamilan, perubahan emosi, hingga apa saja yang harus dibawa dalam tas saat menuju rumah sakit. Saran dari mertua dan orangtua pun kujalani, meski dalam hati aku tidak yakin. Selama hamil aku rutin mengonsumsi air kelapa hijau yang katanya bisa membuat bayi berkulit bersih. Gunting kecil, peniti dan bangle juga kubawa setiap hari. Ketiga benda itu konon dapat me nghalau gangguan-gangguan makhluk kasat mata. Ibu mertua juga rajin membuatkan jamu cabe lempuyang terdiri dari cabe jawa kering, lempuyang, kencur, kuning, beras, asam, kawak, gula merah, air, dan garam yang berkhasiat meredakan pegal linu pada pinggang serta mengusir lelah.

Majalah Ayahbunda

 

  • Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
  • Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.

Artikel Terbaru

Warehousing & Storage
Services

Careful storage of your goods

View details

Custom Transport
Solutions

Complex logistic solutions for your business

View details