Site icon Sahabat Yatim

Anak Sering Puji Dirinya Sendiri, Kepedean Atau ‘Haus’ Apresiasi?

Wajar jika anak mendapat apresiasi saat ia sudah melakukan sesuatu yang baik. Namun, kadang kala apresiasi yang didapat anak berasal dari dirinya sendiri, bukan orang lain.

Misalnya, anak memuji dirinya sudah melakukan sesuatu yang baik. Nah, jika begini apa itu tanda anak kepedean alias terlalu percaya diri, atau ia ‘haus’ akan apresiasi?

“Untuk anak usia sekolah dasar, mereka yang memuji dirinya sendiri memang sedang meyakinkan dirinya bahwa dia baik. Jadi tahap perkembangan moral anak memang nggak langsung mereka bisa jadi dewasa gitu,” kata psikolg anak dan keluarga dari Tiga Generasi, Anna Surti Ariani MPsi., Psikolog.

Pada tahap perkembangan orang dewasa, ia melakukan sesuatu karena dia sudah tahu itu baik dan efeknya baik pula untuk orang di sekitar. Berbeda dengan tahap perkemabngan moral anak usia sekolah dasar.

Dalam perbincangan dengan detikHealth, wanita yang akrab disapa Nina ini mengatakan, pada anak usia sekolah dasar, mereka melakukan sesuatu karena itu membuat senang orang tuanya. Atau, ia melakukan sesuatu karena itu bisa membuat teman-temannya mau bermain dengannya.

“Nah, memuji diri sendiri itu termasuk cara dia meyakinkan dirinya bahwa dia orangnya baik lho. Jadi, pada anak kelas SD awal pada dasarnya itu wajar dan boleh-boleh saja. Itu kan pembentukan rasa percaya diri,” tambah wanita yang juga praktik di Klinik Psikologi Terapan UI.

Jika Ayah dan Ibu merasa risi anak bertindak seperti itu, misalnya khawatir anak dianggap sombong, maka Ayah dan Ibu bisa berkata pada anak bahwa ia memang anak yang baik. Tapi, dia tidak perlu mengatakan dirinya baik di depan orang-orang.

Nah, anak bisa mengatakan jika dirinya baik ketika berada di rumah atau sedang bersama orangtuanya saja. Dengan begitu, ada lokalisir atau pembatasan di mana dan kepada siapa saja anak bisa mengatakan kebaikannya.

“Dengan lokalisir kan jelas ya anak ngomong begini itu boleh, tapi di area ini saja. Karena memang di usia sekolah dasar mencari pengakuan dan eksistensi wajar dilakukan,” tutur pemilik akun twitter @AnnaSurtiNina ini.

 

Exit mobile version