Site icon Sahabat Yatim

Meraih Sukses Dengan Rencana Kerja

rencana kerja

image by freepik

Rencana kerja Ya , segala sesuatu yang hendak dikerjakan sudah pasti perlu perencanaan yang begitu matang. Tujuannya tak lain untuk mencapai kesempurnaan. Paling tidak peta pekerjaan Anda akan lebih terbaca, salah satunya dengan rencana kerja.

Apa itu rencana?

Rencana merupakan hasil dari proses sebuah perencanaan berbentuk daftar ketetapan mengenai langkah atau tindakan di masa datang terkait kegiatan apa, siapa yang melaksanakannya, di mana, juga kapan pelaksanaannya serta sejumlah sumber daya yang akan dipakai, dan juga menyangkut keterangan-keterangan tentang tolok ukurnya, dengan tujuan untuk mencapai hasil.

Rencana ini dipakai manajemen terkait dengan pedoman pengarahan kegiatan serta sebagai sebuah titik tolak dari proses pengendalian. Itu artinya, perencanaan kerja dapat Anda jadikan sebagai jurus jitu dalam meraih hasil yang bermutu. Kemudian, sebelum membahas perencanaan kerja, kita pun perlu memahami arti kerja itu sendiri.

Dr. Franz Von Magnis dalam Anogara (2009: 11) menyatakan pekerjaan merupakan “kegiatan yang direncanakan”. Sedangkan Hegel di dalam Anogara (2009: 12) menambahkan bahwa “inti pekerjaan adalah kesadaran manusia”. Di era yang bergolak persaingan ini, mendapatkan pekerjaan bukanlah perkara mudah. Sebuah etos kerja pun tak dapat terpalingkan.

Jansen Sinamo menyajikan 8 Etos Kerja Professional dengan ciri-ciri sebagai berikut: Kerja itu merupakan Amanah , Kerja merupakan sebuah Panggilan, Kerja merupakan Aktualisasi, Kerja sebagai bentuk Rahmat, Kerja itu Ibadah, Kerja itu Seni, Kerja itu adalah sebuah Kehormatan, Kerja pun merupakan Pelayanan.

Anda bisa merencanakan pekerjaan ke depan melalui daftar pekerjaan berupa tabel maupun peta atau bahkan per pointer Schedule board pun tentu dapat membantu dalam menata hari, agar pekerjaan semakin berarti. Dalam ilmu managemen, perencanaan tersebut meliputi:

1. Bentuk dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan

Itu artinya Anda harus mengenali betul bentuk dan jenis pekerjaan yang hendak diselami, sehingga mampu menjamahnya lebih dalam.

2. Prosedur pelaksanaan kegiatan

Tak dapat dipungkiri bahwa setiap kegiatan tak lepas dari sebuah prosedural demi kerapihan kerja dan keteraturan bersama

3. Kebijakan yang dijadikan landasan kegiatan

Kebijakan inilah yang nantinya akan menempatkan pekerjaan Anda kepada zona nyaman, sehingga kinerja pun dapat optimal.

4. Arah dan tujuan yang hendak dicapai

Tak terelakkan bahwa dalam menapaki suatu jalan tentunya harus memperhatikan suatu arah dan tujuan. Ke mana hendak melangkah, apa yang nantinya akan dicapai, dan seberapa besar manfaatnya baik bagi diri sendiri maupun khalayak.

Dr. May Smith di dalam Anogara (2009: 12) menyatakan bahwa “tujuan kerja adalah untuk hidup”. Dengan begitu, mereka yang menggantikan kegiatan otak atau kegiatan fisik dengan sarana keperluan hidup, berarti bekerja.

5. Persoalan yang melaksanakan rencana

Artinya si perencana perlu memperhatikan persoalan-persoalan dalam realita yang ada, supaya pekerjaannya tepat guna.

6. Waktu pelaksanaan rencana

Yaitu kematangan penjadwalan dan menghindari keterlambatan, juga menghindari waktu yang terlalu dini untuk ditapaki.

7. Anggaran biaya yang dibutuhkan

Suatu kegiatan tak lepas dari anggaran belanja, yang tentunya dapat melancarkan pekerjaan guna melengkapi sarana dan prasarana untuk mencapai suatu hasil yang lebih maksimal.

Selain itu, dalam pembuatan suatu rencana, Anda perlu mengetahui kondisi saat ini, baik kondisi rohani , kemampuan dalam penguasaan suatu bidang atau tingkat pengetahuan , dan lain-lain. Dari tujuan-tujuan kerja yang ada, jangan abaikan untuk membuat skala prioritasnya.

Tentukan tujuan-tujuan Anda dengan sangat teliti dan susunlah prioritasnya sesuai dengan urutan penting dan mendesaknya target -target tersebut, juga jangan lupa untuk membuat rencana tahunan dengan terus membagi target-target tahunan, bulanan, serta mingguan.

Jangan menunggu tahun baru untuk memulai menyusun rencana, namun mulailah sekarang juga karena itu akan lebih baik. Perhatikan juga susunan prioritas ketika membuat pembagian rencana tersebut. Pilihlah target-target jangka pendek yang mewujudkan target-target jangka panjang Target-target jangka pendek akan memberikan Anda pengalaman berharga yang tentu membantu dalam mewujudkan berbagai keberhasilan.

Mengenal Diri dan Orientasi dalam Bekerja

Di antara banyaknya profesi , kita dapat mengidentifikasikan beberapa karakteristik pekerja, yaitu: workaholic , adalah orang yang maniak alias kecanduan kerja, sehingga dirinya sangat terikat pada pekerjaan dan tidak bisa berhenti bekerja.

Kedua yaitu workshy , adalah orang yang begitu malas bekerja, sehingga dirinya tidak mau melakukan pekerjaan dan menganggap suatu pekerjaan itu sebagai sesuatu yang menjijikan. Yang terakhir yaitu work tolerant , adalah orang yang bekerja tidak maksimal alias sesedikit mungkin, sedangkan ia ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Meskipun dirinya tidak menyenangi pekerjaan, ia tetap melakukan pekerjaan tersebut.

Lantas termasuk ke dalam kategori manakah Anda? Jangan bosan untuk berbenah diri agar setiap waktu yang Anda selami tak dijalani dengan beratnya hati dan kemuliaan diri pun hendak ditemui. Pekerja ideal tentunya dapat menciptakan dinamisasi serta harmonisasi dalam alur kerjanya, bagaimana ia bisa bekerja secara cerdas , pantas, atau bahkan keras.

Kenali potensi diri sehingga pekerjaan yang Anda selami mendulang rasa nyaman yang tak bertepi, dan mampu meng- explore hal-hal di luar nalar yang sebetulnya mampu Anda lakukan.

Saat bekerja orientasi manusia pun tentu berbeda. Seperti orientasi ekonomi (instrumental), itu artinya ia bekerja untuk mendulang rupiah dan menganggap setiap detiknya sebagai pundi-pundi ekonomi. Yang kedua yaitu orientasi sosial (relasional), yaitu pekerajaan sebagai suatu lingkungan sosial yang didominasi oleh hubungan interpersonal atau loyalitas personal. Dan yang terakhir yaitu orientasi psikologis (personal), artinya seseorang bekerja untuk mengembangkan diri dan memenuhi kebutuhannya dari pekerjaan yang ia selami.

Jangan Takut Gagal dalam Membuat Perencanaan Kerja

Perlu diketahui, bahwa kita tidak membuat rencana untuk gagal. Akan tetapi yang sering terjadi adalah justru kita yang gagal dalam membuat rencana. Menurut Bahauddin dalam Membimbing Anak Hidup Terencana dan Teratur , banyak orang yang tidak membuat perencanaan dan menetapkan target-target karena takut gagal.

Seandainya semua orang berusaha, tentulah akan berhasil serta bertambah pengalamannya (2003 68). Pengetahuan dan pengalaman tersebut akan membantu Anda dalam mewujudkan sebuah target sehingga mampu mencapai suatu tujuan yang mungkin lebih “spektakuler” dari yang Anda bayangkan dan dapatkan sebelumnya. Analoginya, hal seperti ini mirip dengan proses kekebalan atau imunisasi yang diperoleh seseorang dari beberapa penyakit.

Intinya, saat kita gagal dalam mewujudkan sebuah perencanaan kerja, jangan pernah putus asa. Jangan ragu untuk menjamah rencana-rencana Anda dan teruslah ulangi usaha Anda secara cerdas dengan belajar dari banyak pengalaman. Kebulatan tekad untuk mewujudkan rencana kerja yang berharga merupakan modal besar yang mampu menopang keberhasilan.

Kita tinggal menggali potensi untuk bertahan dengan terus mengembangkan kemampuan diri dalam menerjang emosi Selain itu, Anda pun jangan bosan untuk bergaul dengan orang-orang sukses dan gemarilah membaca macam-macam buku bacaan. Dengan begitu, pemikiran pun akan semakin terbuka dan menambah kematangan Anda dalam bekerja.

 

Nah, itu dia artikel mengenai rencana kerja. Semoga Bermanfaat/

Exit mobile version