You are here:

Modal Untuk Hidup Sukses

Hidup Sukses

Modal Untuk Hidup Sukses – Semangat dibutuhkan setiap saat. “Semangat” mungkin merupakan kata yang sederhana. Sangat sering diucapkan namun bagi beberapa pihak justru sulit untuk dilakukan. Entah mengapa, semangat kadang sulit untuk dipertahankan. Terutama saat kita mengalami sesuatu yang menyulitkan. Semangat Dibutuhkan Setiap Saat

Semangat adalah sesuatu yang harus kita miliki. Dalam hidup manusia, tidak ada yang berlangsung lancar dan aman-aman saja. Ibarat jalan, hidup selalu naik-turun, berpasang-pasangan. Ada kalanya bahagia, namun juga pasti ada saatnya merasa sedih dan harus menangis. Itu adalah suatu keharusan yang harus dijalani oleh manusia. Tidak ada yang bisa mengelak darinya.

Semangat memberi banyak dampak dalam kehidupan manusia.

Coba saja perhatikan orang-orang yang sekarang berhasil menapaki tangga kesuksesan! Tidak ada di antara mereka yang tidak punya semangat, kan? Mereka adalah orang-orang gigih dan ulet yang tidak berhenti berjuang. Dan semua itu didapat dari semangat yang selalu menggelora.

Padamnya semangat bisa dimaknai dengan padamnya kehidupan. Betapa banyak orang-orang yang akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya karena sudah tidak memiliki semangat dan keberanian untuk hidup lagi. Mereka kira kematian adalah jalan keluar yang paling hebat untuk semua masalah dalam hidup. Mereka lupa kalau sesungguhnya setelah kematian, Tuhan justru akan meminta pertanggungjawaban, mengapa mereka memilih mengakhiri hidup.

Korea adalah negara dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia. Banyak yang menduga kalau kehidupan agama yang kurang dijalani telah mendorong banyak orang untuk bunuh diri. Tak hanya orang biasa, bahkan para pesohor pun rela melepaskan hidupnya. Entah mengapa semangat hidup mereka mendadak punah.

Park Yong Ha adalah salah satu nama selebriti yang cukup populer di dunia hiburan Korea Selatan. Salah satu serial yang dibintanginya menjadi serial terpopuler yang pernah dibuat oleh negeri ginseng itu, Winter Sonata

Beberapa waktu lalu Park membuat geger dunia hiburan Asia karena memilih untuk bunuh diri. Dia sudah tidak lagi punya semangat untuk terus berjuang. Sangat disayangkan, bukan?

Sebagai aktor, idealnya Park Yong Ha sangat tahu arti perjuangan. Langkah yang harus ditempuhnya untuk menjadi pesohor tentu tidak mudah. Apalagi dunia hiburan Korea terkenal memiliki persaingan yang sangat ketat. Tidak mudah untuk menonjol dan mendapat popularitas. Sayangnya, Park sudah tidak memiliki semangat itu lagi. Menurutnya, mati adalah cara terbaik.

Semangat memang bukan barang langka, akan tetapi harganya sangat mahal.

Itulah mengapa tidak semua orang sanggup memeliharanya. Tidak semua orang mampu memilikinya. Banyak orang yang bersemangat hanya sekadar dalam kata-kata saja, namun perilakunya sama sekali tidak mencerminkan itu. Mudah putus asa, gampang menyerah pada rintangan, atau memilih untuk berpaling dari suatu hal hanya karena gagal setelah beberapa kali mencoba.

Tidak semua orang mampu meraih kesuksesan hanya dalam sekali percobaan. Di dunia ini, orang seperti Andrea Hirata memang sangat jarang. Sekali menulis novel, karyanya langsung meledak dan bisa go international Bahkan Laskar Pelangi difilmkan dan sukses besar. Belum lagi sekuelnya. Lalu karya-karya Andrea Hirata lainnya. Semuanya sukses besar. Dari karyanya, ada satu hal yang wajib ditiru, semangat untuk maju.

Bagi Anda penggemar tetralogi Laskar Pelangi , tentu paham dengan semangat Ikal dan Arai dalam menuntut ilmu. Itu harus kita contoh, mengobarkan semangat setiap hari, setiap saat. Itu yang akan menjadikan seorang manusia menjadi kuat dan bisa menempuh apa pun di depan.

Manusia memang bukan manusia super, namun semangat itu berperan besar dalam kesuksesan seseorang. Tuhan pun biasanya melapangkan jalan bagi orang-orang yang bersemangat dalam menjalani hidupnya. Bersemangat belajar akan membuat Anda cerdas. Tidak berarti harus menjadi juara kelas atau lulus dengan predikat cum laude Namun yang pasti akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik dari orang yang bersikap sebaliknya.

Sementara semangat dalam bekerja akan menempatkan Anda dalam golongan orang yang mendapat kesuksesan. Jangan melulu diukur dengan materi, ya? Yang jelas, Anda akan selalu berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya. Dan itu tentu akan berimbas pada kinerja Anda. Orang-orang tahu kalau Anda akan selalu menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin. Anda pun sukses mendapat rasa hormat dan kepercayaan dari lingkungan kerja.

Semangat, Michael Schumacher, dan Alexander Agung

Pernah mendengar nama ini? Bagi para penggemar balap Formula Satu tentu tidak asing dengan nama ini. Sampai detik ini, Schumi, begitu sapaan akrabnya, adalah pemegang gelar juara dunia terbanyak sepanjang sejarah F1. Dia berhasil meraih 7 kali gelar tersebut, 5 di antaranya diraih bersama Ferrari.

Sempat pensiun dari arena jet darat, Schumi kembali lagi ke lintasan. Memang, selama dua tahun ini prestasinya terseok-seok. Akan tetapi, apakah dia patah semangat ? Tentu saja tidak. Anda yang mengikuti sepak-terjangnya tentu tahu bagaimana dia di lintasan.

Schumi tidak pernah mengendurkan gas hanya karena mendapat tekanan atau mengalami masalah dengan mobil. Pada salah satu balapan di Kanada, dia pernah membabat belasan lap dalam keadaan rem yang tidak berfungsi baik. Ferrari yang dikendarainya tetap berhasil mencapai finish di posisi satu.

Di lain pihak, dia juga pernah membalap dengan kondisi mobil yang kurang kencang di GP China pada 2006. Start hanya di posisi 10, Schumi berhasil melampaui duo Renault yang saat itu memimpin balapan dan lebih kencang. Fernando Alonso dan Giancarlo Fisichella pun dibungkam.

Kondisi-kondisi seperti itu sering sekali dialaminya. Dan selama ini Schumi tidak pernah menyerah. Dia mungkin salah satu orang yang memiliki semangat juang paling besar yang pernah ada. Semua kendala yang dihadapi tidak menjadikannya lemah. Sebaliknya, Schumi menjadi pembalap yang semakin kuat.

Dua tahun terakhir ini, para penikmat Formula One memang belum berkesempatan melihat Schumi memuncaki podium lagi. Akan tetapi, setiap balapan dia terus berjuang dan semangat dalam melahap lap demi lap lintasan. Beberapa aksinya masih terus dibicarakan, meski usianya sudah tidak muda lagi.

Dari situ harusnya kita bisa memetik hikmah. “Semangatlah, maka semuanya lebih mudah.” Semangat itu akan mendorong Anda, untuk menjadi seorang pejuang. Dan perjuangan tidak pernah berakhir dengan sia-sia.

Alexander Agung adalah salah satu contoh hebat untuk sebuah perjuangan.

Usianya baru sekitar 20 tahun ketika harus menggantikan ayahnya yang meninggal. Di usia yang tergolong muda itu dia harus menjadi raja yang meminpin negerinya, Macedonia. Anak muda yang satu ini memiliki semangat yang luar biasa. Sejarah telah mencatat itu dengan gemilang.

Semangat yang dimaksud adalah penaklukannya terhadap Persia hanya setelah berkuasa selama tiga tahun. Padahal ayahnya sudah berupaya melakukan hal yang sama bertahun-tahun tanpa hasil.

Alexander kemudian melanjutkan perjuangannya dengan menaklukkan Mesir dan diangkat sebagai Firaun di negeri piramida itu. Kekuasaan tidak pernah mengendurkan semangat yang dia miliki. Bahkan saat berperang pun, dia selalu berada di baris terdepan. Meski berisiko tinggi, Alexander tidak pernah gentar. Itu merupakan salah satu caranya untuk mengobarkan semangat dari para prajuritnya.

Alexander Agung bahkan hampir menguasai India, kalau saja tentaranya tidak memohon untuk pulang. Selama bertahun-tahun mereka berperang dan tidak pernah kembali ke Macedonia. Meski merasa berat, sang raja pun mengabulkan permohonan tentaranya dan kembali ke tanah air mereka.

Alexander memang hanya berkuasa sekitar 13 tahun. Akan tetapi, kekuasaannya sudah sangat luas. Semangat Alexander untuk menjadikan negaranya sebagai kekuatan terbesar di dunia, tidak pernah padam. Alexander tidak pernah mengalami kekalahan dalam perang seumur hidupnya. Alexander hanya takluk pada demam yang dideritanya selama 10 hari.

 

  • Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
  • Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.