You are here:

4 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar dimaknai sebagai malam yang paling istimewa dalam bulan ramadhan. Malam Lailatul Qadar juga dimaknai sebagai malam turunnya malaikat ke bumi yang membawa tugas menerbarkan berkah, kedamaian, dan bimbingan hingga fajar menjelang. 

Maka tidak heran jika pada Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang sangat dinanti nanti oleh umat Muslim yang bertakwa. Ada banyak literatur yang menyatakan Malam Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih istimewa dari malam lainnya yakni lebih baik dari seribu bulan. Maka dari itu, umat Muslim dianjurkan untuk mengisi kegiatan malam yang mulia ini dengan memperbanyak ibadah mereka.

 

Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Sebagai malam yang dianggap sebagai malam yang istimewa sepanjang ramadhan, tentu saja Malam Lailatul Qadar memiliki banyak keistimewaan dibandingkan dengan malam malam lainnya. Berikut beberapa keistimewaan dari Malam Lailatul Qadar.

 

1. Lebih Baik dari Seribu Bulan

Sebagai umat Muslim, pastinya anda sudah tidak asing lagi dengan julukan Malam Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Hal ini sesuai firman Allah SWT yang artinya:

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan,” (QS Al-Qadr ayat 4-5).

 

2. Diampuni Dosa dan Diterima Amalnya

Saat Malam Lailatul Qadar tiba, maka pintu pengampunan akan terbuka selebar lebarnya untuk umat Manusia. Selain itu, segala ibadah akan diterima amalnya sesuai dengan hadist berikut:

“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni,” (HR Bukhari).

 

3. Dicatatkannya Takdir Tahunan

Beberapa umat Muslim belum mengetahui tentang keistimewaan Lailatul Qadar yang satu ini. Dalam surat Ad-Dukhan ayat 4, Allah SWT menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadar merupakan waktu dicatatkannya takdir tahunan.

“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,” (QS Ad-Dukhan ayat 4).

 

4. Dikabulkan Doa-doa

Syekh Ahmad Thayyib mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar adalah waktu mustajabah untuk berdoa. Bahkan, segala doa yang belum diterima di waktu sebelumnya akan diterima oleh Allah di malam Lailatul Qadar.

Kelebihan dan keistimewaan malam Lailatul Qadar hendaknya dijadikan sebagai motivasi bagi umat Muslim dalam melaksanakan ibadah di malam Ramadhan tersebut. Manfaatkan baik-baik kesempatan yang hanya datang satu tahun sekali ini untuk meraih banyak keberkahan.

 

Tanda Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar

1. Suasana Tenang

Hal tersebut sesuai dengan Kata Nabi Muhammad Saw, “Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (meteor),” (HR. at-Thobroni).

 

2. Paginya Matahari Bersinar Lemah

Dalam hadis riwayat Ibnu Abbas, Nabi Saw bersabda, “Lailatul Qadar adalah malam tenteram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.”

Ibnu Khuzaimah juga mengatakan bahwa, “Lailatul Qadar ini adalah malam yang tidak panas atau dingin.”

 

3. Matahari Bak Nampan

Setelah datangnya malam Lailatul Qadar, matahari akan tampak bersinar cerah tapi tidak panas atau terik.

Sahabat Ubay bin Ka’ab menceritakan bahwa Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “Keesokan hari setelah Lailatul Qodar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan.”

 

4. Bulan Hanya Sepotong

Dalam sebuah riwayat, Abu Hurairah pernah berbicara dengan Nabi Saw tentang Malam Lailatul Qadar.

Nabi Muhammad Saw mengatakan, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.”

 

5. Hari Ganjil

Keterangan ini berasal dari hadits dari Aisyah yang menyebutkan, “Rasulullah Saw beritikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan ia bersabda, ‘Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan’,” (HR. Bukhari dan Muslim).