Produk dari industri kecil pada beberapa tahun terakhir merebak di pasaran. Produk dari usaha kecil dapat Anda jumpai di toko besar atau toko oleh-oleh khas daerah. Biasanya yang dipajang berupa jenis barang jadi yang dipajang di toko sangat banyak, bahkan sampai berjubel ke depan toko.
Penjual toko tersebut pun tidak perlu gusar karena produknya masih banyak dicari para wisatawan baik dari daerah, nasional dan mancanegara. Populer dan terkenalnya produk tidak bisa dilepaskan dari keunikan dan kekhasan produk usaha kecil yang dijual.
Misalnya, apabila Anda berkunjung ke daerah Pasuruan, Jawa timur maka Anda akan menikmat kue khas daerah sana, yaitu klepon atau Anda bisa membeli baju muslim dengan bordilan yang unik dan menarik. Nah, memang secara sekilas usaha kecil dengan produk unik dan khasnya bisa menjadi peluang bisnis yang menjajikan, tetapi faktanya banyak pengusaha industri kecil yang gulung tikar akibat dari ketatnya persaingan bisnis.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengapa usaha kecil dapat menjadi pilihan tepat dalam era ekonomi bebas dan tips bagaimana membukanya dengan benar.
Memilih Bisnis Industri Kecil
Pada masa kini, industri kecil menjadi salah satu penguat ekonomi rakyat di tanah air ketika terjadi persaingan ekonomi global yang liberal yang memaksa rakyat beralih ke usaha kecil. Bagaimana tidak semua barang produksi yang vital sudah dikuasai oleh perusahaan asing yang berubah wujud menjadi Multi Coorporation Company (MNC).
MNC telah menguasai banyak sektor ekonomi Indonesia, dari produk mahal seperti mobil dan televisi hingga barang murah seperti peniti dan korek api. Kondisi ini membuat ruang rakyat untuk menciptakan produk sendiri sangat terbatas. Hanya sedikit produk seperti baju tradisional, kerajinan tangan, dan makanan khas daerah yang masih bisa dikembangkan.
Sayangnya, pemerintah tidak melindungi rakyat melalui regulasi yang adil. Sebaliknya, kebijakan seperti CAFTA justru memudahkan masuknya produk asing, terutama dari Cina. Akibatnya, produk lokal semakin sulit bersaing. Sektor konveksi, peralatan dapur, hingga bahan pokok dibanjiri barang impor. Di Pekalongan dan Semarang, misalnya, Batik Cina dijual lebih murah 15–30 persen dan mengancam Batik lokal.
Sementara itu, di pasar tradisional sekarang banyak ditemukan berbagai jenis sayuran impor dari luar negeri, seperti wortel dan kubis yang lebih berkualitas dengan harganya lebih murah daripada milik petani lokal. Untuk itu, para petani lokal pun menangis dengan kejadian memilukan ini.
Salah satu jalan alternatif yang bisa kita tempuh agar bisa membuka lapangan kerja adalah dengan membuka industri kecil yang hasil produksinya berbeda dengan serangan produk impor.
Tips Awal Membuka Industri Kecil
Perlu Anda paham terlebih dahulu bahwa membuka industri kecil itu tidak mudah karena membutuhkan ilmu, kerja keras, dan kesabaran untuk menuju kesuksesan. Apabila Anda memulai usaha tanpa ada ilmu maka usaha Anda kabur dan tidak jelas ke mana arahnya.
Dan jika Anda tidak memiliki kerja keras maka usaha kecil Anda tidak akan besar. Apabila Anda tidak memiliki kesabaran maka sedikit saja masalah dan goncangan maka Anda akan berhenti di tengah jalan.
Ada beberapa tips awal membuka usaha kecil baik yang dilakukan secara sendiri dan bekerja sama dengan relasi bisnis, antara lain sebagai berikut.
1. Pilihlah jenis produk industri kecil yang dikuasai
Jangan pernah memulai suatu usaha yang tidak dikuasai karena kegagalan yang akan menanti apabila dasar usaha tersebut tidak Anda kuasai. Misalnya, ada seorang yang membuka bisnis pertanian jamur, tetapi karena tidak ahli, akhirnya membuat lahan tanam/bangunan dari ayaman bambu yang membuat jamur tidak bisa berkembang dan layu.
Apabila Anda tidak menguasai ilmu usaha tertentu maka pelajarilah dari berbagai artikel yang membahas usaha yang sedang dijalani tersebut. Kemudian, tambah pengetahuan dengan belajar pada ahlinya. Apabila Anda memiliki waktu dan modal yang cukup maka ikutilah kursus keterampilan yang sering diadakan lembaga kerja. Perlu Anda ingat bahwa produk jadi adalah yang Anda incar karena keuntungan yang diperoleh lebih tinggi dari membuat barang setengah jadi.
2. Buatlah produk industri kecil yang unik dan khas
Apabila Anda membuat produk yang banyak menyamai maka produk Anda tidak unik. Produk yang unik akan membuat pesaing Anda tidak banyak dan hal ini memungkinkan untuk pemasaran yang lebih mudah. Anda bisa mencari ide dari membaca artikel di majalah dan internet mengenai cara mengolah bahan baku menjadi bahan jadi yang unik.
Apabila Anda mengalami kesulitan menemukan produk unik maka buatlah produk khas dari suatu daerah, misalnya tempat tinggal Anda. Produk khas daerah memiliki banyak kelebihan di antaranya pemasaran yang luas. Contohnya, kerajinan ukir khas Jepara yang mampu menembus pasar internasional. Produk khas daerah yang dipilih sesuai dengan keahlian dan minat Anda, di antaranya makanan dan minuman dan kerajinan tangan.
3. Buatlah sistem produksi industri kecil Anda
Hal ini sangat diperlukan agar Anda memulai bisnis dengan pondasi yang kuat, tanpa sistem produksi yang jelas dan gamblang maka kerja keras Anda tidak akan tertata, efektif dan efisien. Sistem produksi meliputi beberapa kegiatan mulai dari order bahan baku, penyediaan alat-alat produksi, lokasi dan denah gedung produksi, cara pengolahan menjadi bahan jadi dan tenaga kerja yang dibutuhkan.
Pastikan Anda tidak luput menganalisa biaya yang Anda butuhkan dalam memproduksi barang, rincian biaya harus lengkap mulai dari sewa gedung, renovasi gedung, pembelian peralatan, gaji pegawai, tagihan listrik dan telepon, biaya pembelian bahan baku dan juga ongkos distirbusinya, dan sebagainya. Dengan membuat rencana yang matang akan semua hal ini maka Anda bisa secara pasti untuk melangkah kepada penyiapan modal.
4. Menyiapkan modal industri kecil Anda
Banyak orang yang tidak memulai usaha kecilnya karena terkendala masalah modal, mereka memberikan banyak alasan atas ketidakmampuan dan kesulitan mereka. Hal itu harus dihilangkan dari benak Anda sehingga harus memiliki prinsip bahwa modal bukanlah hambatan dan kesulitan melainkan tahapan awal yang harus dilewati untuk mendirikan usaha mandiri.
Banyak jalan untuk mendapatkan modal tanpa harus meminjam kepada bank. Anda harus menghindari meminjam modal dari bank karena ada riba di sana. Sebagai seorang muslim riba adalah keharaman yang mengantarkan kepada dosa besar. Carilah modal melalui tabungan sendiri, pinjaman dari keluarga besar atau relasi bisnis, membentuk bisnis dengan kerja sama antara pemodal dan pengelola dan cara lainnya.
5. Buatlah strategi pemasaran industri kecil yang tepat
Langkah awal dalam strategi pemasaran adalah melakukan segmentasi pasar. Hal ini penting agar produk Anda sesuai dengan target konsumen. Misalnya, jika Anda menjual produk mahal dan mewah, jangan pasarkan di pasar tradisional. Hal ini karena pasar tradisional umumnya dikunjungi oleh konsumen dari kalangan menengah ke bawah.
Setelah Anda mengetahui siapa target pasar yang tepat, langkah berikutnya adalah melakukan survei harga. Survei ini bertujuan untuk mengetahui harga produk sejenis yang beredar di pasar umum secara luas. Dengan memahami harga pasar, Anda bisa menentukan harga jual yang kompetitif dan realistis.
Perlu disadari bahwa pada tahap awal pemasaran, menjual produk jadi memang tidak mudah. Produk Anda belum dikenal luas oleh masyarakat. Selain itu, pelanggan setia juga masih sangat sedikit. Karena itu, penting untuk bersabar dan terus memperkenalkan produk Anda kepada pasar yang tepat.
Hari-hari pertama bahkan minggu-minggu awal bisa jadi produk Anda sepi akan pembeli atau pengorder, namun hal itu adalah wajar. Anda tidak perlu putus asa tentang hal tersebut, tetap tegar dan konsisten dalam bisnis adalah mental yang wajib dimiliki pengusaha.
Itulah 5 tips awal memulai industri kecil yang bisa Anda serap dan terapkan segera apabila Anda sudah memiliki peluang usaha menuju ke arah sana. Selamat berbisnis!