Anda tengah merasa kesepian? Pasti sangat tidak enak rasanya. Rasa sepi bukan hanya membekukan hati, tapi juga menjenuhkan jiwa, membuat lelah perasaan, dan memilukan batin. Sangat lengkap segala penderitaan yang dirasakan oleh seseorang yang merasa kesepian.
Pengertian dari Rasa Kesepian
Kesepian muncul ketika seseorang tenggelam dalam rasa sendiri, hampa, sunyi, dan diliputi kesedihan. Meski banyak orang di sekitar dirinya, rasa kesendirian yang paling banyak mendominasi jiwanya.
Sulit menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan ini. Namun, pada dasarnya lebih kepada hal kejiwaan manusia. Pada umumnya, yang mampu mendeteksi perasaan tersebut adalah jiwa Anda sendiri meski Anda tidak sedang menyadarinya.
Dalam ilmu pengetahuan umum, hanya ilmu psikologi yang mempelajari gejala ini. Pada mulanya, kondisi ini muncul dari gangguan psikologis seseorang yang terlihat melalui perilaku-perilaku berikut:
- termenung berlama-lama,
- merasa hampa tanpa sebab,
- sering melakukan kesalahan yang berulang-ulang,
- tidak dapat berkonsentrasi,
- cenderung menyimpang dari pokok pembahasan saat berbicara, dan
- pada kondisi tertentu, orang yang merasa sepi bisa merasakan depresi.
Mengapa Kesepian Dapat Terjadi?
Jika tanda-tanda orang yang kesepian dapat terdeteksi, penyebabnya masih sulit dicari. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk sosial dan sebagai mahluk sosial, manusia jarang hidup sendiri. Meski tinggal di daerah terpencil, pastilah manusia cenderung untuk berkumpul dengan komunitas yang memiliki kecenderungan sama dengannya baik sama daerah asalnya, sama hobinya, atau sama pekerjaan dan mata pencahariannya.
Maka, jelas bahwa sesungguhnya sangat kecil kemungkinan bagi manusia untuk merasa sepi Namun, kesepian ternyata benar-benar merupakan fenomena yang tidak dapat dimungkiri dapat menjangkiti manusia.
Saat rasa sepi mulai mengisi pikiran, jiwa perlu kuat menahan gempuran itu demi menjaga keseimbangan diri. Pada hakikatnya, kesepian merupakan bagian yang selalu hadir dalam benak setiap manusia. Jadi, ketika perasaan itu muncul, bergantung pada cara Anda mengatasinya.
Penyebab-penyebab kesepian adalah sebagai berikut.
Terpaku pada kenangan lama
Bagi Anda yang kerap teringat pada mantan pasangan, baik itu mantan kekasih, mantan suami, maupun anggota keluarga.
Yang telah meninggalkan Anda, saatnya untuk menata hidup Anda kembali. Kenangan itu tidak perlu dilupakan, tapi cukup dikenang tanpa perlu sampai menguasai hati Anda sepenuhnya karena hidup Anda harus terus berlanjut. Hidup harus terus dijalani. Jangan sampai Anda terjatuh pada rasa sepi yang menyakitkan.
Penyesalan yang berkepanjangan
Anda mungkin pernah mengalami masa-masa emas dalam hidup Anda. Barangkali itu adalah masa kejayaan dalam karier Anda atau saat-saat manis dalam perjalanan cinta Anda. Jangan tergilas oleh itu semua ketika hal-hal terbaik dalam hidup Anda itu hilang dari diri Anda. Menyesali boleh, tapi tidak membuat Anda menjadi orang yang picik. Anda perlu tetap mampu menjaga kontrol diri agar tidak terjebak dalam kesepian yang berkepanjangan.
Harapan yang tidak terwujud
Pada suatu waktu, Anda mungkin pernah merasakan hilangnya harapan yang hampir tercapai, seperti batal berangkat haji, tidak jadi menikah, gagal dalam ujian sekolah, atau tidak mendapatkan promosi di tempat kerja. Percayalah bahwa beberapa kegagalan tersebut adalah jejak sukses yang tertunda dan bukan merupakan akhir dari segalanya.
Kalau Anda terus menerus memikirkan harapan yang tidak terwujud tersebut, Anda akan jatuh pada kesepian yang hampa seolah seluruh dunia mengejek Anda. Bukankah perasaan yang demikian sangat menyiksa? Bangkitlah dan arahkan kembali langkah Anda untuk mengejar harapan yang baru, daripada terus terjebak dalam kesedihan karena harapan yang telah pupus.
7 Cara Mengatasi Rasa Kesepian
Kini, Anda mulai lebih bijak dan terbuka dalam memahami apa itu kesepian—bagaimana ia muncul, tumbuh, mengakar, dan perlahan menguasai hidup Anda. Inilah saat yang tepat untuk menyusun strategi guna menghadapi perasaan tersebut. Berikut tujuh cara positif yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi rasa sepi, sekaligus menjadi bentuk psikoterapi yang bermanfaat bagi kesejahteraan mental Anda.
Mengenali Diri Sendiri dan Membangun Kesadaran Emosional
Buatlah dua daftar panjang. Daftar pertama berisi hal-hal yang dapat menyenangkan diri Anda mulai dari yang paling menyenangkan. Daftar kedua memuat hal-hal yang paling tidak Anda sukai, dimulai dari yang paling Anda benci. Mulailah untuk melakukan satu atau dua hal yang paling menyenangkan dan cobalah sekuat tenaga untuk menghindari hal yang paling tidak Anda suka.
Menyambung Kembali Hubungan Sosial yang Terlupakan
Buatlah 4-5 daftar nama teman Anda mulai dari SD hingga bangku kuliah, daftar teman kerja, teman di lingkungan rumah, atau komunitas. Urutkan teman yang paling Anda senangi. Carilah nomer ponsel, nomer telepon kantor, atau pin BB-nya. Kejutkan mereka dengan sapaan Anda. Keceriaan mereka saat menerima telepon dari Anda akan membuat Anda bahagia dan Anda akan terlepas dari rasa kesepian Anda.
Teruslah menjalin kontak dengan teman-teman dari berbagai kelompok yang telah Anda susun dalam daftar sebelumnya. Pertahankan komunikasi dan perkuat hubungan silaturahmi. Seiring waktu, Anda akan mulai membangun jaringan pertemanan baru yang nyata dan solid. Bukankah menjaga tali silaturahmi memang sangat dianjurkan?
Melalui tahapan-tahapan tersebut, Anda akan dapat mengenali siapa saja teman yang bisa menjadi sahabat sejati di masa depan. Sisihkan sedikit rezeki Anda untuk memberikan kejutan bagi sahabat—baik saat ulang tahun, momen istimewa dalam hidup mereka, hari raya, atau perayaan bersama lainnya. Berikanlah kejutan sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan.
Menumbuhkan Rasa Peduli dan Koneksi Lewat Hal Sederhana
Pada saat ulang tahun mereka, saat hari bahagia mereka, di hari raya mereka, ataupun pada perayaan umum bersama, berilah mereka kejutan. Bisa juga memberikan kejutan pada hari ibu atau perayaan thank giving Hadiah yang Anda berikan tidak perlu mahal, tapi nilai perhatian dan kebersamaan Anda yang utama. Hal itu akan menepis rasa kesepian Anda.
Menemukan Makna Baru Melalui Komunitas dan Aktivitas Sosial
Cobalah mencari sisi lain kehidupan Anda dengan cara memasuki sebuah komunitas baru, misalnya mendaftar kursus memasak, mengikuti kelompok pengajian/kerohanian, meng- add grup tertentu di Facebook, atau mengikuti pelatihan bela diri. Hal-hal baru, kegiatan baru, dan bertemu dengan orang-orang baru akan mampu menggilas rasa kesepian Anda.
Seperti apa pun rasa kecewa yang Anda rasakan, jangan sekali-kali menghindari pergaulan. Mengurung diri, mengasingkan diri, atau menutup diri akan sangat tidak baik untuk kejiwaan Anda. Lebih jauh lagi, hal ini akan merugikan hal-hal terpenting dalam hidup Anda, seperti hubungan keluarga dan kekerabatan serta menghambat karier Anda di kantor.
Lakukan hal-hal yang lama Anda lupakan. Ingat-ingatlah hal apa yang paling ingin Anda lakukan, tapi belum kesampaian hingga sekarang, misalnya mendaki gunung bersama seorang teman, melakukan traveling kecil-kecilan di daerah kelahiran Anda, atau memancing semalam suntuk.
Berpikir Positif untuk Mengusir Kesepian
Bukan sekadar ucapan pepesan kosong, berpikir positif memang akan selalu berakhir baik. Orang yang terbiasa berpikir positif, berprasangka baik, mampu menenangkan diri, serta mengelola emosi dan ego dengan baik, umumnya memiliki ketahanan lebih dalam menghadapi rasa kesepian.
Bukan hanya mampu menjauh dari perasaan sepi, bahkan lebih dari itu—mereka justru berpeluang meraih berbagai hal positif dalam hidup, seperti kasih sayang dari keluarga, dukungan dari sahabat sejati, hingga karier yang menjanjikan juga kehidupan yang normal dan bahagia. Bagaimana, masihkah Anda ingin berteman dengan kesepian ?