You are here:

Bisnis Internasional Di Era Global, Konsep, Strategi, dan Tantangan

bisnis internasional

Bisnis Internasional Di Era Global – Konsep, Strategi, dan Tantangan || Bisnis Internasional merupakan sosialisasi dgn negara lain berupa bisnis. Era globalisasi saat ini ibaratnya menjadikan batas negara menjadi tak kasat mata. Artinya, peluang di segala bidang baik budaya, pendidikan, politik, dan lainnya dapat masuk ke negara lain dengan akses yang mudah.
Begitu pula dengan peluang bisnis internasional yang semakin terbuka lebar di era sekarang. Dengan begitu, tidak ada salahnya jika kita mulai mempelajari bisnis ini.
Bahkan, bagi para pengusaha, kajian bisnis internasional menjadi makanan wajib untuk melebarkan sayap usahanya di pasar international. Semoga artikel ini membantu Anda memahami konsep bisnis internasional.

Konsep Bisnis Internasional

Bisnis Internasional adalah kegiatan tukar-menukar baik barang maupun jasa yang melewati batas-batas negara. Terdapat dua transaksi berbeda dalam bisnis internasional, yaitu perdagangan internasional dan pemasaran internasional.

1. Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah transaksi bisnis internasional yang dilakukan oleh negara melalui proses ekspor dan impor. Dalam perdagangan internasional, kebijakan pemerintah suatu negara sangat mempengaruhi transaksi ini. Kegiatan transaksi ini akan menimbulkan neraca perdagangan antar negara.

Suatu negara dikatakan surplus neraca perdagangannya apabila nilai ekspor negara tersebut lebih tinggi daripada nilai impor dibandingkan dengan negara patnernya. Pada Oktober 2011 misalnya, Indonesia untuk pertama kalinya mengalami surplus neraca perdagangan dengan China sebesar USD106,9 juta.

Ekspor Indonesia ke China tercatat sebesar USD2,241 miliar dan nilai impor sebesar USD2,134 miliar (Laporan Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, 2011). Nilai defisit berbanding lurus dengan nilai import barang.
Sementara itu, jika dikatakan defisit maka nilai impornya lebih besar dari ekspor. Masih pada tahun 2011, meskipun untuk pertama kalinya Indonesia mengalami surplus dengan China. Namun, defisit dialami Indonesia pada perdagangannya dengan Jepang sebesar USD259,4 juta serta Australia, dan Thailand dengan defisit tipis.
Dalam neraca perdagangan ini tentu ada aliran uang kas yang keluar masuk ke negara. Besar kecilnya aliran uang kas ini disebut neraca pembayaran. Jika suatu negara mengalami surplus neraca pembayaran maka dikatakan ada penambahan devisa negara. Jika mengalami defisit maka ada pengurangan devisa negara.
Pada laporan Bank Indonesia misalnya, tahun 2012, NPI (neraca pembayaran Indonesia) akan cenderung defisit karena struktur industri yang kurang kuat maka angka impor pasti akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan ekspor.

2. Pemasaran Internasional

Berbeda dengan perdagangan internasional, pemasaran internasional dilakukan oleh masyarakat maupun perusahaan di pasar internasional. Pemasaran internasional inilah yang lebih sering disebut bisnis internasional. Transaksi bisnis internasional ini dilakukan untuk mengembangkan usaha dan memasarkan produk di pasar internasional.

Pada transaksi bisnis ini, pelaku transaksi tidak dikenai tarif bea masuk karena tidak melakukan kegiatan ekspor dan impor. Namun, kebijakan pemerintah tetap mempengaruhi kelancaran transaksi jenis ini.
Dalam bisnis internasional ini, transaksi pembayaran disebut fee. Negara pengirim barang atau jasa (Host Country) yang akan menerima fee. Sedangkan negara penerima barang atau jasa ( Home Country ) akan membayar fee.

Tahukah Anda, negara mana yang menjadi host country IT terbesar di dunia saat ini? Ya benar, saat iniChina memegang gelar pemain utama di pasar industri IT. Di mana posisi Indonesia?

Faktor Pendorong Bisnis Internasional

Suatu usaha itu tidak akan terjadi dengan sendirinya, semua butuh aspek-aspek yang mendukung agar usaha itu dapat tersosialisasikan. Begitu juga bisnis internasional, pati ada faktor pendorong terjadinya bisnis Internasional. Faktor pendorong bisnis internasional antara lain sebagai berikut.

1. Spesialisasi Antarnegara

Negara sama halnya dengan manusia yang saling bergantung satu sama lain karena memiliki kelemahan dan keunggulan. Begitu pula dalam bisnis internasional, setiap negara pasti memiliki kekhasan yang menjadikannya unggul dibandingkan negara lain, baik dari segi ketersediaan sumber daya alam, manusia, maupun tehnologi.
Inilah yang mendorong negara melakukan perdagangan dengan negara lain. Perusahaan di sebuah negara yang melakukan bisnis internasional, tentu berangkat dari keunggulan yang dimiliki negara tersebut. Keunggulan tersebut dapat berupa keunggulan absolut maupun keunggulan komparatif.
Keunggulan absolut merupakan keunggulan yang hanya dimiliki oleh negara itu secara mutlak. Hal ini menjadikan negara atau perusahaan di dalam negara tersebut menjadi eksportir maupun host country. Negara timur tengah misalnya saat ini masih mendominasi menjadi eksportir minyak ke negara lain. Berikut perusahaan minyak di dalam negara tersebut.
Selain keungulan absolut, keunggulan komparatif merupakan kondisi di mana negara/perusahaan memiliki kemampuan lebih tinggi dalam memproduksi suatu barang atau jasa dibanding negara lain yang memproduksi hal yang sama.
Kemampuan yang lebih tinggi dalam memproduksi dan menawarkan produk ini, disebabkan oleh: Sebab yang membuat produksi lebih tinggi Biaya produksi yang lebih rendah karena keunggulan faktor-faktor produksi (ketersediaan bahan baku, upah tenaga kerja, biaya transportasi, ketersediaan sumber daya alam, dsb). Mutu yang lebih unggul; kontinuitas penyediaan atau supply yang baik dan lancar Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik. Tersedianya fasilitas pendukung yang lebih baik baik dari segi fasilitas latihan maupun transportasi.
Nah, dimana posisi Indonesia? Ternyata Indonesia boleh berbangga karena tidak banyak negara yang memiliki kemampuan memproduksi persenjataan militer.
Indonesia adalah negara dari yang sedikit itu. Bahkan kini senjata produksi perusahaan strategis di Indonesia seperti PT PAL Surabaya, PT Dirgantara Indonesia Bandung, dan PT Pindad Bandung sebagiannya mulai diekspor ke negara-negara tetangga.

2. Pengembangan Bisnis

Guna melebarkan sayap perusahaan maupun mengembangkan pemasaran, perusahaan dipastikan akan melirik bisnis internasional. Dalam bisnisnya tersebut, setidaknya perusahan terdorong oleh hal-hal berikut. Hal-hal pendorong dalam bisnis Memaksimalkan kapasitas mesin yang masih menganggur supaya bisa berproduksi maksimal. Di dalam negeri produk tersebut telah atau mendekati titik kejenuhan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam daripada persaingan terhadap produk tersebut di luar negeri Memperluas pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri) Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar lokal.

Strategi Bisnis Internasional

Tidak dipungkiri, bisnis internasional yang terus berkembang membuat persaingan di kancah internasional semakin ketat. Perusahaan atau masyarakat pelaku bisnis akhirnya dituntut semakin kreatif guna mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Oleh karena itu, strategi dalam bisnis internasional menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Strategi bisnis internasional digunakan untuk mengintegrasikan keseluruhan manajemen operasional agar efektif dan efisien. Selain itu, strategi ini diperlukan untuk menembus banyak pasar di negara-negara serta mempertahankan kelangsungan perusahaan di dalam negeri.
Strategi bisnis internasional sebenarnya bergantung pada orientasi perusahaan tersebut. Dalam strategi marketing terdapat 1 kata kunci mendasar, yaitu orientasi. Orientasi atau pengenalan sasaran yang harus diperhatikan dalam pemasaran, yaitu:

1. Orientasi Produk

Perusahaan diminta agar tetap fokus pada produk-produk yang akan dijual. Fokus perusahaan ini bisa saja berupa efisiensi atau kualitas yang dimiliki oleh produk.

2. Orientasi Penjualan

Perusahaan berusaha menjual barang atau produk yang dapat dijual dalam pasar domestik dalam cara yang sama berasumsi bahwa konsumen pada hakikatnya sama secara global.

3. Orientasi Pelanggan

Perusahaan melihat apa yang sebenarnya diinginkan oleh pelanggan. Antara satu pelanggan dan pelanggan lain jelas memiliki perbedaan terlebih lagi ketika para pelanggan tersebut tinggal di area yang berbeda satu sama lain.

4. Orientasi Pemasaran Strategis

Orientasi ini melibatkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam produk dikarenakan kompetisi internasional. Perubahan yang dimaksud di sini adalah respon perusahaan terhadap keinginan masyarakat. Jadi, jika dalam suatu bisnis dan pasar internasional suatu perusahaan tidak melakukan perubahan sedangkan lawannya melakukan perubahan maka perusahaan tersebut akan ditinggalkan oleh pelanggannya.

5. Orientasi Pemasaran Kemasyarakatan

Perusahaan dengan orientasi ini menyadari bahwa pemasaran internasional yang sukses tidak hanya bergantung pada produknya saja namun juga beberapa hal semisal lingkungan, kesehatan, dan permasalahan yang terkait dengan pekerjaan lainnya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah segmentasi dan target pasar. Perusahaan perlu untuk untuk menentukan segmen pasar mana yang mereka tuju. Segmen ini termasuk pertimbangan akan sama atau tidaknya grup yang mereka targetkan di negara yang berbeda.
Setelah memutuskan segmen target mereka maka produk yang mereka hasilkan, jenis-jenis yang mereka tawarkan, promosi, harga yang ditetapkan dan distribusi haruslah sesuai dengan kebutuhan segmen mereka tersebut.
Nah, dalam strategi marketing ini, perusahaan biasanya melakukan riset marketing. Perusahaan tersebut dapat melakukannya sendiri atau menyewa jasa marketing research untuk melakukan riset pemasaran.
Marketing research ini diperlukan guna menyelidiki posisi merek perusahaan di pasar agar konsumen mendapatkan kepuasan dengan produk yang dibelinya.
Perkembangan jasa marketing research yang terus naik saat ini, tentu sangat membantu perusahaan dalam mengenal pasar. Teknologi yang digunakan pun semakin berkembang. Saat internet menjadi bagian dari kehidupan ini, online survey menjadi trend bagi biro riset.
Namun saat ini, model etnografi menjadi metode riset yang mulai dilirik dunia biro riset. Hal ini karena etnografi lebih memberikan gambaran jelas tentang konsumen dengan metode observasi sosial dan budaya.
Akhirnya, ini semua semakin memberikan kemudahan bagi perusahaan atau masyarakat pelaku bisnis internasional untuk mengenal pangsa pasarnya. Apakah Anda tertarik menggunakannya?

Selain strategi bisnis dalam orientasi, strategi dalam kebijakan produk, penetapan harga, promosi, branding, dan distribusi produk, juga harus menjadi fokus perhatian perusahaan dalam merencanakan strategi bisnis.

Tantangan Bisnis Internasional

Uniknya bisnis internasional terletak pada hubungannya dengan negara lain atau masyarakat di negara lain yang memiliki perbedaan dari segi culture (budaya, agama, bahasa, dll), politik, hambatan operasional, dan batasan perdagangan serta tarif masuk.
Namun, tantangan ini dapat diatasi dengan strategi bisnis yang matang. Kita dapat melihat prototipe sukses negara China dalam merintis bisnis internasional. Negara ini memiliki prinsip loyalitas yang tinggi antar sesama kongsi dagangnya yang tersebar di seluruh dunia. Kongsi-kongsi dagang ini saling menyokong satu sama lain dan melebur dengan home country.
Selain itu, kebijakan pemerintah China turut ambil bagian mensukseskan bisnis ini. Yaitu dengan mendorong UKM-UKM atau disebut Township and Village Enterprises (TVEs). Akhirnya, apapun tantangan bisnis internasional, era global tetap memberikan peluang besar untuk para pengusaha melebarkan sayapnya di pasar internasional. Tentunya, dengan dukungan kebijakan pemerintah yang pro dengan pengusaha.