You are here:

Contoh Neraca Perusahaan Manufaktur

contoh neraca

Contoh Neraca Perusahaan Manufaktur – Pernahkah Anda mendengar neraca? Bagi Anda yang bergelut di dunia ekonomi dan akuntansi tentu tak asing lagi dengan istilah neraca ini. Secara umum, neraca bisa disebut sebagai sebuah potret keadaan keuangan atau finansial perusahaan. Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai neraca perusahaan manufaktur.

Apa pengertian dari neraca?

Bagaimaakah baiknya kita mengenal lebih dulu apa yang disebut dengan perusahaan manufaktur dan apa beda perusahaan manufaktur dengan perusahaan lainnya. Oke, perusahaan manufaktur akan dibahas di paragraf contoh neraca perusahaan manufaktur yang baik? Semua hal mengenai neraca perusahaan manufaktur akan dibahas pada artikel kali ini. Sebelum kita membahas apa itu neraca perusahaan manufaktur dan contoh neraca perusahaan manufaktur, aldi bawah ini.

Perusahaan Manufaktur

Apa yang disebut dengan perusahaan manufaktur ? Baiklah, kita mulai dengan arti dari kata manufaktur itu sendiri. Manufaktur ini berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari dua kata, yakni Manus dan Factus. Manus dan factus ini berarti dibuat atau diolah dengan menggunakan kedua tangan. Manus factus ini kemudian menjadi manufaktur yang berarti sebuah kegiatan yang mengolah atau memproses bahan baku menjadi sebuah produk yang memiliki nilai atau manfaat bagi pelanggan. Sedangkan perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang melakukan atau menjalani kegiatan usahanya dengan cara membeli bahan baku kemudian mengolahnya dan memprosesnya sehingga menjadi produk jadi atau produk siap konsumsi yang memiliki manfaat atau faedah bagi pembeli. Perusahaan manufaktur modern biasanya memiliki tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk menciptakan sebuah produk.
Proses ini diawali dengan analisa pada kebutuhan pasar untuk mengetahui apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat dan seperti apa produk yang dibutuhkan. Langkah selanjutnya adalah tahap perancangan produk yang disesuaikan dengan hasil analisa pada kebutuhan pasar. Setelah selesai membuat rancangan produk, maka perusahaan akan memilih material atau bahan baku yang akan digunakan untuk menciptakan sebuah produk. Setelah memilih bahan baku, maka perusahaan akan melanjutkan dengan memproses atau mengolah bahan baku yang telah tersedia menjadi sebuah produk yang siap dikonsumsi oleh pembeli dan memiliki manfaat. Kemudian bagaimana dengan laporan keuangan & neraca perusahaan manufaktur ini? Langsung saja simak pembahasannya di paragraf di bawah ini.

Neraca Perusahaan Manufaktur

Sebelum kita berbicara dan membahas mengenai neraca perusahaan manufaktur, alangkah baiknya kita mambahas terlebih dahulu apa yang disebut dengan neraca. Dilihat dari sudut pandang ilmu ekonomi dan akuntansi, neraca adalah sebuah laporan yang berisi harta, modal, kewajiban pada pihak lain, utang dari sebuah perusahaan pada periode tertentu dan secara umum, neraca terdiri dari tiga kelompok, yakni aktiva, passiva, dan modal. Pengertian neraca yang seperti ini biasanya sulit dipahami oleh orang awam. Aktiva adalah kelompok harta yang berdasarkan tingkat likuiditasnya dibagi menjadi dua, yakni aktiva lancar dan aktiva tetap.
Sedangkan Passiva atau liabilities adalah kewajiban yang harus dibayarkan atau dilunasi oleh perusahaan pada pihak ketiga di luar perusahaan, dalam hal ini adalah kreditur. Sedangkan bagian terakhir adalah modal atau capital yang merupakan hak dari pemilik atau investor perusahaan. Mengapa Neraca perusahaan apa pun termasuk perusahaan manufaktur harus balance? Karena jika kedua sisi neraca sebuah perusahaan tidak seimbang, maka sumber keuangan dan pengeluaran ada yang tidak beres dan perusahaan harus diperiksa.
Bagi orang awam, neraca bisa dikatakan sebagai sebuah laporan yang menunjukkan potret keadaan keuangan atau finansial perusahaan pada periode tertentu. Sehingga, sehat dan tidaknya keuangan perusahaan dapat dilihat dari analisa laporan keuangan dan neracanya. Semua perusahaan saat ini telah menggunakan ilmu akuntansi untuk mengelola keuangannya, termasuk perusahaan manufaktur. Lalu apakah laporan keuangan dan neraca perusahaan manufaktur ini sama dengan perusahaan lainnya? Jawabnya tidak. Memang secara umum ada beberapa bagian yang sama pada neraca dan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur dan perusahaan jenis lainnya.

Neraca sendiri terdiri dari dua sisi

Yakni debet dan kredit dan sering disebut dengan istilah balance atau seimbang yang berarti sisi debet dan kredit harus seimbang atau memiliki nilai yang sama.
Jika pada sebuah neraca tidak seimbang atau tidak balance, berarti terjadi kesalahan pada penyusunan atau perhitungan neraca. Meski demikian, bukan berarti neraca yang saldonya balance berarti neraca sudah benar. Neraca yang saldonya sudah seimbang perlu dicermati atau diteliti ulang untuk mengetahui ada tidaknya kesalahan pada penyusunan neraca.
Menurut pandangan ilmu ekonomi dan akuntansi, secara umum laporan keuangan perusahaan manufaktur ini hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan jenis lain, seperti perusahaan dagang. Pada bagian aktiva lancar di neraca terdapat perbedaan antara laporan keuangan perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang ini.

Tak hanya itu, perbedaan juga terjadi pada harga pokok penjualan atau HPP yang ada pada laporan laba rugi. Biasanya, perusahaan manufaktur ini sedikit lebih rumit karena perusahaan manufaktur harus menampilkan banyak rekening untuk menentukan atau menetapkan harga pokok produksi. Sedangkan pada laporan laba rugi, perusahaan manufaktur dapat menampilkan total saldonya saja. Pada aktiva lancar di neraca perusahaan dagang, hanya menampilkan saldo dari Kas, Piutang, Persediaan Barang Dagang, dan beberapa akun lain yang umumnya tampil di neraca, seperti Sewa Dibayar di Muka dan akun lainnya. Sedangkan pada contoh neraca perusahaan manufaktur, pada bagian aktiva lancar menampilkan akun yang tidak ada di perusahaan dagang, yakni pada akun Persediaan yang terdapat beberapa akun lain seperti Barang Jadi, Barang Dalam Proses, dan Bahan Baku. Ketiga akun itulah yang menyusun saldo akun.

Persediaan pada neraca perusahaan manufaktur.

Lalu apa sebenarnya klasifikasi dari akun Persediaan Bahan Baku, Persediaan Barang Dalam Proses dan Persediaan Barang Jadi pada neraca perusahaan manufaktur? Klasifikasi ketiga jenis akun persediaan barang pada neraca perusahaan manufaktur ini menunjukkan klasifikasi berdasarkan tahapan yang sedang dilalui. Persediaan Bahan Baku adalah akun persediaan yang menunjukkan jumlah atau nilai bahan baku yang dimiliki perusahaan saat itu. Biasanya, besaran saldo dari bahan baku ini dipengaruhi oleh estimasi dari produksi yang dilakukan oleh perusahaan dan pelbagai faktor lainnya.

Sedangkan akun Persediaan Barang Dalam Proses adalah jumlah atau nilai dari bahan baku yang saat ini tengah dalam proses pengolahan yang belum selesai menjadi produk atau barang jadi. Sedangkan akun Persediaan Barang Jadi adalah akun yang menunjukkan jumlah atau nilai dari barang hasil produksi yang sudah jadi atau siap jual. Jadi, ketiga klasifikasi akun Persediaan pada perusahaan manufaktur ini tak terlepas dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri, yakni membeli bahan baku, kemudian mengolahnya menjadi barang jadi yang bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna, dan memasarkannya. Contoh Neraca Perusahaan Manufaktur
Bagi Anda yang tengah memelajari ilmu akuntansi dan ingin melihat langsung perbedaan antara neracaperusahaan dagang dan neraca perusahaan manufaktur. Anda dapat mencari contohnya di pelbagai koran atau majalah ekonomi, karena banyak perusahaan besar yang menampilkan laporan keuangannya untuk umum. Yaitu dengan menampilkannya di koran dan majalah ekonomi agar menjadi konsumsi publik. Contoh neraca seperti ini akan memudahkan Anda memelajari bagaimana neraca perusahaan manufaktur tersebut disusun. Selain dari koran dan majalah, Anda juga dapat mencarinya di internet.