You are here:

Hadis Tentang Keutamaan dari Membaca Doa

Dalam Islam, kita dianjurkan untuk selalu membaca doa setiap kali akan melakukan segala sesuatu baik saat hendak bekerja maupun bepergian. Ada banyak keutamaan dan pahala yang telah disediakan bagi siapa saja yang selalu berdoa setiap kali akan melakukan sesuatu.

 

Hadis Tentang Keutamaan dari Membaca Doa

Berikut ada beberapa hadis yang menerangkan berbagai keutamaan yang akan kita peroleh setiap kali kita berdoa ketika hendak melakukan sesuatu.

 

Membaca Doa Masuk Mal (Pasar)

عَنْ سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فَحَدَّثَنِى عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَقَالَ مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكُ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ حَىٌّ لاَ يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ

Dari Salim bin Abdullah bin Umar kemudian ia menceritakan kepadaku dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang memasuki pasar kemudian mengucapkan ‘Laa Ilaaha Illallaahu Wahdahu Laa Syariika Lah, Lahul Mulku Wa Lahul Hamdu Yuhyii Wa Yumiitu Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu Biyadihil Khairu Wa Huwa ‘Alaa Kulli Syai-In Qadiir’.

(Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagiNya, milikNya semua kerajaan dan bagiNya seluruh pujian, Dia Yang menghidupkan, dan mematikan, Dia tidak mati, di tanganNya segala kebaikan, dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu),

Maka Allah mencatat baginya satu juta kebaikan, dan menghapus darinya satu juta kesalahan, serta mengangkat untuknya satu juta derajat. (HR Tirmidzi 3756, Hadis Hasan).

 

Membaca Surat Al-Ihklas 3 Kali Seperti Khatam Qur’an

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ رضى الله عنه قَالَ قَالَ النَّبِىُّصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَلأَصْحَابِهِ أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ ثُلُثَ الْقُرْآنِ فِى لَيْلَةٍ . فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَيْهِمْ وَقَالُوا أَيُّنَا يُطِيقُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ اللَّهُ الْوَاحِدُ الصَّمَدُ ثُلُثُ الْقُرْآنِ

Dari Abu Sa’id Al Khudri RA, Nabi SAW bersabda kepada para sahabatnya:

“Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu bila ia membaca sepertiga dari Alqur’an pada setiap malamnya?” dan ternyata para sahabat merasa kesulitan seraya berkata, “Siapakah di antara kami yang mampu melakukan hal itu wahai Rasulullah?” Maka beliau pun bersabda: “Allahul wahid Asshomad (maksudnya surat Al-Ikhlash) nilainya adalah sepertiga Alqur’an”. (HR Bukhari 5015, Muslim 1922, Hadis Sahih).

 

Membaca Doa Setelah Adzan.

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَقَالَ مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَهُ ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dari Jabir bin ‘Abdullah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berdo’a setelah mendengar adzan ‘Allahumma rabba haadzihid da’watit tammah washshalaatil qaa’imah. Aati muhammadanil washiilata walfadliilah wab’atshu maqaamam mahmuudanil ladzii wa’adtah.’

(Ya Allah, Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik salat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada Nabi Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan), maka ia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat”. (HR Bukhari 579, Muslim 875, Abu Daud 529, Tirmizi 211, Nasaa,I 1644, Hadis Sahih).

 

Membaca Ayat Kursi Setelah Salat

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي فِي دُبُرِ كُلِ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةَ اِلَّا اَنْ يَمُوْتَ

Dari Abu Umamah Al-Bahili RA berkata, bersabda Nabi Muhammad SAW: “Barang siapa yang membaca ayatul Kursi setiap selesai salat fardhu, maka ia tidak akan terhalang masuk surga kecuali kematian,” (HR An-Nasaai 9928, Hadis Sahih).