You are here:

Kapan Mandi Sebelum Puasa?

Membersihkan atau mensucikan diri dari hadas menjadi suatu hla yang wajib dilakukan sebagai seornag Muslim sebelum akan melaksanakan ibadah puasa. Bersih dari hadas juga menjadi syarat wajib yag harus dipenuhi sebelum akan melaksanakan ibadah, baik puasa, shalat dan lainnya.

Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Maidah ayat 6: “Idza qumtum ila as-shalati fa-ghsiluu wujuhakum wa aydiyakum ilal-maraafiq wa-msahuu bi-ru-usikum wa arjulakum ilal-ka’baini. Wa in kuntum junuban fattaharuu,”. Yang artinya: “Apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah,”.

Kemudian dalam Surah An-Nisa ayat 43, Allah juga berfiman: “Wa laa junuban illa aabiri sabilin,”. Yang artinya: “(Jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja,”.

 

Kapan Mandi Sebelum Puasa?

Pelaksanaan mandi sebelum puasa sebaiknya dilakukan saat sore hari menjelang Ramadhan. Namun bisa juga dilaksanakan pada malam hari ketika subuhnya sudah mulai sahur pertama.

Pelaksanaan mandi sebelum puasa ini tidaklah wajib, tetapi apabila dilaksanakan maka diharapkan dapat mempersiapkan datangnya bulan suci Ramadhan dengan lebih baik, sehingga seorang muslim pun lebih siap dan gembira menyambut bulan suci Ramadhan.

Selain amalan mandi sebelum puasa, terdapat pula amalan yang mulia yakni membaca Al Quran, bersedekah, puasa sunah sebelum Ramadhan.

 

Niat Mandi Keramas Sebelum Puasa

“Nawaitu guslal lidhukulissyiami romdhoona hadihisanati sunatallillahi ta’alla”.

Artinya: “Aku berniat mandi sunat bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala”.

Membasuh kedua tangannya

Membasuh kemaluan

Berwudhu untuk shalat

Menyiram rambut dengan jari-jari yang sudah dibasahi ke pangkal rambut hingga rata

Membasuh kepala sebanyak tiga kali

Membasuh seluruh tubuh

Membasuh kedua kaki

Tata cara mandi sebelum puasa tersebut sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim oleh Aisyah yang berkata, “”Apabila Rasulullah SAW mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki”, (HR Bukhari dan Muslim).

 

Rukun Mandi Wajib

  1. Niat

Niat mandi junub tidak perlu diucapkan secara lisan, melainkan dapat dibaca dalam hati dengan sungguh-sungguh. Jika belum bisa berbahasa Arab, niat mandi junub dapat dilakukan menggunakan Bahasa Indonesia. 

Berikut niat mandi wajib:

Nawaitul ghusla lirafil hadatsil akbari fardhal lillaahi taala

Artinya: Sengaja aku mandi untuk menghilangkan hadas besar wajib kerana Allah Taala.

  1. Membasuh atau menyiram badan
  2. Menghilangkan najis pada tubuh dengan sabun
  3. Meratakan air ke seluruh bagian tubuh termasuk sela-sela dan lipatan