You are here:

Memulai Usaha Sendiri, Ini Dia Caranya

memulai usaha sendiri

Ingin tahu cara memulai usaha sendiri atau tetap ingin jadi karyawan? Hari gini udah nggak zaman lagi jadi karyawan. Sudah banyak buktinya mereka yang sukses dan bisa mencapai kemapanan finansial adalah mereka yang berwirausaha. Nah, buat kamu yang pengen banget menjadi wirausahawan, artikel ini hadir untuk memberikan penjelasan tentang cara memulai usaha sendiri.

Kalau kamu sering menyaksikan acara Young On Top yang digagas oleh Billy Boen di salah satu televisi swasta, yaitu menampilkan para pengusaha yang sukses di usia muda, dijamin kamu akan terinspirasi untuk berwirausaha.

Sudah satu dasawarsa terakhir, banyak lembaga pendidikan , baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, memasukkan mata kuliah Kewirausahaan ke dalam kurikulum mereka. Para lulusannya pun diarahkan untuk mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan tidak semata terfokus untuk mencari pekerjaan. Bahkan, sebagian kampus mensyaratkan mahasiswanya untuk melakukan praktik kewirausahaan ketika mereka masih menempuh pendidikan.

Pada masa lalu, mungkin kerja kantoran atau menjadi pegawai negeri masih memiliki nilai prestisius yang tinggi di mata orangtua, calon mertua, pacar, dan masyarakat. Seiring waktu, tren itu berubah dan kini seorang pengusaha terlebih pengusaha muda memiliki gengsi yang lebih tinggi dari seorang pegawai kantoran atau karyawan perusahaan. Contoh paling gampang kamu bisa belajar banyak dari pengalaman Rangga Umara-Pemilik Pecel Lele Lela, Reza Nurhilman/AXL-Pemilik Keripik Mak Icih, atau Pembuat Facebook-Mark Zuckerberg.

Apalagi ada banyak keuntungan yang bisa didapat bila kita memiliki usaha sendiri dibandingkan menjadi karyawan perusahaan atau pegawai kantoran. Menjadi pengusaha sama saja dengan menjadi bos bagi diri sendiri. Ini cocok untuk kamu yang tidak suka kerja di bawah perintah atau di bawah peraturan yang ketat.

Memiliki usaha sendiri juga berarti waktu kerja lebih fleksibel. Pas banget untuk kamu yang tidak ingin kehilangan momen bersama keluarga atau orang-orang tersayang. Satu hal yang paling penting, kalau karyawan atau pegawai menghasilkan pendapatan tetap setiap bulannya. Seorang pengusaha juga bisa menghasilkan pendapatan tetap sekaligus menggandakan pendapatannya.

Jika diibaratkan, penghasilan pegawai atau karyawan itu deret hitung (1,2,3,4,5, dst), maka penghasilan pengusaha itu deret hitung (2,4,16,32, dst). Apalagi kalau perusahaannya tergolong besar, maka keuntungannya juga besar. Namun, banyak juga yang tidak berani memulai usaha sendiri karena tidak berani menanggung risikonya. Well , hidup itu fair High risk, high gain (risiko tinggi, hasil tinggi). Low risk, low gain (risiko rendah, hasil rendah). That’s your choice, guys

Jadi, tertarik memulai usaha sendiri? Mumpung masih muda, masih punya banyak energi, inilah waktu yang tepat. Jangan main mulu , tapi mulai pikirkan hari depan kamu. Semua pengusaha sukses memulai usahanya sedari dini lho seperti AXL Mak Icih yang sibuk merintis usaha sewaktu kuliah ketika di saat yang sama teman-temannya sibuk menghabiskan uang orangtua buat jalan-jalan ke mall.

So , penasaran ingin tahu bagaimana cara memulai bisnis sendiri?

Buat kamu yang udah ngebet pengen memulai usaha sendiri, ini dia tipnya.

1. Kenali Jenis Usaha dan Jadikanlah Usaha sebagai Passion

Usaha yang baik adalah usaha yang dikenali luar dalam seluk-beluknya serta merupakan minat ( passion ) kamu. Bila sebuah usaha adalah passion , kamu tidak merasa sedang bekerja, melainkan sedang melakukan hal yang disenangi, tetapi kamu bisa menghasilkan uang dari situ. Akan lebih baik kalau memiliki keterampilan, keahlian, atau pengalaman dalam usaha tersebut. Kalaupun tidak, kamu bisa mengajak seorang mentor untuk membimbing kamu dalam usaha tersebut hingga benar-benar ahli.

Untuk memulai usaha sendiri, kamu bisa melakukan studi literatur dengan membaca banyak buku tentang usaha dan pengusaha sukses, banyak ngobrol dengan mereka yang sudah lebih dulu memulai usaha, atau survei langsung ke beberapa tempat usaha.

Banyak pilihan usaha yang bisa dimulai dari rumah, misalnya jualan pulsa, jualan kue, makanan, cemilan, dan lainnya. Jika mampu menyewa kios atau ruko, kamu bisa mulai dengan usaha seperti warung indomie, ayam goreng, nasi goreng, kafe kecil, dan sebagainya.

Jika kesulitan menyewa tempat, Indomaret menyediakan sewa teras dengan harga yang terjangkau. Sebagian orang benar-benar ingin memulai segalanya sendiri untuk mengembangkan merek dan produknya dan sebagian lagi ingin memulai dengan lebih mudah, yaitu dengan membeli waralaba. Pilihan ada di tangan kamu.

2. Menyusun Perencanaan Usaha dan Proposal Usaha

Sebelum memulai usaha, susun rencana usaha dan proposal usaha sesuai kebutuhan. Proposal usaha penting sebagai instrumen untuk mendapatkan pendanaan dari pihak lain atau investor. Poin penting yang harus dicantumkan dalam proposal adalah konsep usaha yang jelas beserta keuntungan yang akan didapatkan investor bila mereka berinvestasi pada usaha yang kamu jalankan.

Sementara rencana usaha merupakan standar operasional prosedur yang akan menjadi panduan bagi kamu untuk menjalankan usaha. Rencana usaha akan memberikan informasi kepada kamu mengenai apa saja yang dibutuhkan untuk memulai usaha, berapa dana yang dibutuhkan, rencana promosi dan pemasaran, perkiraan omset, keuntungan, dan lainnya.

Selain itu, meskipun usaha kamu kecil atau baru dimulai, untuk menjaga arus kas ( cashflow ) kamu tetap baik, sangat penting bagi kamu untuk membuat dan menguasai akuntansi sederhana. Minimal pemasukan dan pengeluaran usaha kamu tercatat setiap harinya. Kalau ada dana lebih dan ingin pembukuan yang rapi, kamu bisa membeli software akuntasi dan atau mesin kasir.

3. Menyiapkan Modal Usaha

Siapa pun sepakat bahwa modal adalah faktor penting ketika kamu ingin memulai usaha sendiri. Tapi, ingat! Modal memang penting, tetapi bukan yang utama. Banyak orang enggan memulai usaha sendiri karena terhambat faktor modal. Padahal di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Banyak orang justru terlambat atau bahkan tidak pernah memulai usaha bukan karena faktor modal, namun hambatan utama justru lebih pada mental dan keberanian menanggung risiko.

Tentunya, tidak ada masalah ketika memiliki modal sendiri apakah dari hasil menabung atau merupakan pinjaman/kredit dari bank. Tapi, ketika keinginan untuk berusaha begitu kuat, sementara tidak memiliki modal sama sekali, jangan menyerah. Kamu bisa berusaha meyakinkan orangtua atau keluarga untuk memberikan pinjaman.

Umumnya, jika dana yang digunakan adalah dana pinjama, rasa tanggung jawab akan lebih besar dan semangat untuk meraih sukses lebih tinggi. Lebih baik lagi bila bisa mengakses investor dalam sistem partnership atau kemitraan. Investor titip modal dan kamu yang mengelola modalnya. Kalau konsep usaha kamu jelas disertai dengan proposal usaha yang menarik dan presentasi meyakinkan, mencari investor tidak sulit.

Kalau tidak berhasil mengakses semua itu, jangan menyerah! Masih ada lembaga keuangan mikro non bank (BMT, Koperasi Kredit, dsb) yang sangat respons dengan persyaratan tidak memberatkan serta berpihak kepada pengusaha kecil, terlebih bagi mereka yang baru memulai usaha. Tapi, jangan sekali-kali memulai usaha dengan meminjam modal dari rentenir, ya? Dijamin bukannya untung, malah buntung.

4. Melegalkan Usaha

Ketika usahasemakin berkembang, bahkan merek dagang kamu semakin dikenal, saatnya menyiapkan aspek legal untuk usaha yang dijalankan. Hal ini penting untuk menghindari penjiplakan, pencaplokan, atau pengakuan dari pihak lain yang ingin menumpang atau nebeng kesuksesan kamu.

Kamu bisa mendaftarkan merek dagang atau nama usaha ke Ditjen HKI (Hak Kekayaan Intelektual) agar memiliki kekuatan hukum. Ada baiknya mengarsipkan semua dokumen usaha, dokumen keuangan, surat perjanjian, surat kontrak, dan sebagainya. Selain itu, mulailah mengurus surat perijinan usaha, akta pendirian usaha, dan sejenisnya, untuk kelengkapan aspek legal usaha yang didirikan.

5. Memperluas Jejaring, Promosi, dan Pemasaran

Jejaring yang luas sangat penting untuk kelancaran usaha. Jejaring yang baik juga bisa menjadi bagian dari promosi usaha. Caranya, kamu bisa bergabung dengan suatu komunitas, ikut pameran, atau nebeng di setiap even. Ingat, produk yang baik dan berkualitas tidak akan berarti bila tidak dikenal oleh khalayak ramai.

Nah, kalau bujet promosi terbatas, saat ini, kita sudah dimudahkan dengan adanya jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Kamu bisa mengikuti jejak pengusaha keripik Mak Icih yang sukses melakukan promosi melalui twitter, bahkan mampu meraih keuntungan hingga milaran rupiah tanpa perlu mengeluarkan bujet promosi yang jor-joran. 6. Melakukan Ekspansi Usaha

Usaha yang baik adalah usaha yang terus berkembang, bahkan bisa melakukan ekspansi usaha secara luas. Ketika usaha pertama sudah mapan, kamu mulai bisa memikirkan untuk membuka cabang di kelurahan lain, kecamatan lain, atau di kota lain. Upaya melebarkan sayap usaha dengan membuka cabang ini penting sebagai pijakan untuk keberlangsungan usaha dalam jangka panjang.

Untuk ekspansi, sekiranya memiliki modal yang kuat, maka kamu bisa menggunakan modal sendiri. Tapi, kamu juga bisa memperluas usaha dengan menggunakan model franchise atau waralaba seperti yang banyak dilakukan oleh usaha-usaha lain seperti Kebab Turki, Burger Edam, Donat Kentang, Indomaret, dan lainnya.

Semoga artikel tentang cara memulai bisnis sendiri ini bermanfaat. Satu hal yang pasti, jangan takut mencoba. Kalau mencoba, ada kemungkinan berhasil dan ada kemungkinan gagal. Tentu saja kamu harus mengoptimalkan kemungkinan untuk berhasil. Tapi, sekalipun gagal, jangan sedih dan jangan takut mencoba lagi. Anggap saja kegagalan itu sebagai pembelajaran. Hitung-hitung belajar bisnis secara langsung. Ingat! McDonald sebelum sukses seperti sekarang mengalami penolakan sebanyak 1169 kali. Jadi, selamat menerapkan cara memulai usaha sendiri!

Selamat berusaha! Salam sukses.