You are here:

Merencanakan Pos Kerja Sebagai Ibu Rumah Tangga Untuk Hasil Optimal

pos kerja

Jika selama ini merasa pekerjaan seringkali terbengkalai tanpa sebab, mungkin kita bisa menengok kembali perlukah pos kerja bagi diri kita sendiri. Hal itu agar dapat menyelesaikan semua tugas secara tepat waktu dan hasilnya maksimal. Pos kerja adalah sebuah sistem yang dapat membuat kita bisa menyelesaikan sebuah pekerjaan secara konsentrasi dan berhasil dengan optimal sebelum menengok dan mencoba menyelesaikan pekerjaan lainnya.

Sebuah pekerjaan, betapapun mudah atau sulitnya pastilah memerlukan sebuah hasil optimal dan maksimal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seseorang telah mau dan mampu melakukannya dengan baik. Berhasil atau tidaknya sebuah tugas yang dibebankan kepada kita turut membawa reputasi, yang semuanya berhubungan dengan komitmen sebagai seorang profesional ataupun komitmen sebagai diri yang bertanggungjawab. Dan pos kerja dibutuhkan untuk itu.

Bekerja dalam sebuah lapangan yang penuh dengan berbagai macam jenis pekerjaan membuat seseorang menjadi bingung dan bimbang akan mengerjakan mana terlebih dahulu. Namun, dengan adanya pos kerja di masing-masing bagian pekerjaan tersebut maka semua menjadi lebih tersusun dan terencana dengan hasil yang maksimal tentunya.

Contoh Merencanakan Pos Kerja Sebagai Ibu Rumah Tangga

Untuk memulai bekerja secara runtut dan maksimal hasilnya, marilah kita mulai merencanakan tentang adanya pos kerja. Bagaimana maksudnya? Merencanakan di sini adalah merencanakan pekerjaan mana yang perlu untuk segera didahulukan, sedikit kendala dan campur tangan pihak lain untuk melakukannya, dan yang berkemungkinan besar untuk mencapai hasil maksimal.

Beberapa kriteria tersebut sudah cukup bagi kita untuk merencanakan pos kerja bagi masing-masing bagian pekerjaan yang akan dilakukan dalam satu hari, satu minggu, ataupun satu bulan ke depan.

Katakanlah kita sebagai seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak balita. Suami harus berangkat ke kantor pukul tujuh pagi, anak-anak harus berangkat ke play group dan TK masing-masing pada pukul setengah delapan. Asisten rumah tangga baru datang pukul tujuh pagi. Ibu bekerja sebagai freelancer dan harus ke kantor pukul delapan. Terbayang beberapa pekerjaan yang mesti dilakukan pada pagi hari yang cerah tersebut?

Nah di sinilah perlunya kita merencanakan pos kerja yang dapat membantu diselesaikannya semua pekerjaan tersebut tanpa adanya protes dari suami atau anak-anak, protes dari atasan, dan protes dari diri kita sendiri tentunya.

Pos kerja pertama dimulai pada pukul empat dinihari. Pasang alarm atau jam weker agar ibu tidak kesiangan. Dalam urusan rumah tangga di pagi hari, kesiangan merupakan hal tabu dalam perencanaan pos kerja. Mengapa? Karena dengan terlambat bangun atau kesiangan akan terjadi tumpang tindih dalam penyelesaian tugas-tugas ibu di pos-pos kerja yang telah direncanakan sendiri.

Pos Pertama Sebagai Ibu Rumah Tangga

Bangun di pagi buta membuat ibu terasa segar dan siap menghadapi pos pertama dalam sebuah rumah tangga yang berbahagia. Jerang air, siapkan sarapan, setelah itu mandi supaya tubuh terasa segar dan siap melakukan aktifitas lainnya.

Pos Kedua Sebagai Ibu Rumah Tangga

Merawat si kecil. Apabila si kecil sudah bangun maka pos kedua ini boleh dilakukan sebelum pos pertama, atau bisa juga dilakukan secara bersamaan dengan pengertian dari kedua belah pihak. Anak-anak yang merasa disayang oleh sang ibu biasanya tidak rewel. Oleh karenanya berikan perhatian juga kepada mereka. Tanya bagaimana segarnya setelah bangun tidur, siapkan air mandi, dan ajak si kecil untuk segera membersihkan diri dan berpakaian rapi.

Pos kedua ini memungkinkan ibu memutar DVD anak-anak baik bentuk nyanyian maupun film kartun kesukaan mereka setelah mereka selesai mandi. DVD memudahkan pos kerja yang akan dilalui ibu untuk menuju ke pos selanjutnya.

Pos Ketiga Sebagai Ibu Rumah Tangga

Setelah si kecil bersih dan rapi, juga sarapan pagi telah tersedia di meja maka sekarang saatnya ibu memerhatikan sang ayah. Suami juga seorang individu yang perlu diperhatikan oleh istri tercinta. Bayangkan di pos ini ibu bisa bekerja sama dengan suami juga untuk memerhatikan anak-anak.

Perhatian terhadap pasangan merupakan hal mutlak yang juga diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan di dalam sebuah rumah tangga. Kurangnya perhatian dari istri akan membuat suami mencari perhatian di luar rumah. Tidak perlulah ibu sampai menyiapkan segala keperluan suami di pagi hari pada pos ketiga ini, cukup dengan sapaan sayang, senyuman lembut, dan sedikit kecupan di kening atau pipinya sudah membuat suami merasa ibu juga memerhatikan dan ada untuknya.

Pos Keempat Sebagai Ibu Rumah Tangga

Pos keempat memungkinkan untuk dilakukan ketika suami dan anak-anak sudah rapi dan siap melakukan aktivitasnya masing-masing. Di pos kerja keempat ini ajaklah seluruh anggota keluarga untuk makan pagi bersama-sama atau sarapan pagi. Sedikit cerita di pagi hari tentang hangatnya mimpi semalam atau cerianya kicauan burung di pagar rumah membuat suasana pagi menjadi indah dan akan terbawa ke dalam keceriaan sepanjang hari.

Perencanaan semacam ini untuk seorang ibu memang sangat diperlukan agar ibu bisa merencanakan apa yang terbaik bagi keluarganya. Sosok ibu menjadi sangat dicintai dan mampu memberi kedamaian kepada seluruh anggota keluarga.

Mana Pos Kerja yang Harus Didahulukan?

Dalam perencanaan pos kerja, adakalanya diperlukan beberapa hal agar bisa ditentukan mana pos kerja yang semestinya didahulukan. Beberapa pertimbangan yang bisa dilakukan untuk mendahulukan pos yang satu daripada pos lainnya diantaranya sebagai berikut :

1. Dahulukan yang tidak mungkin ditunda

Mendahulukan pos kerja yang tidak mungkin ditunda menjadi catatan penting bagi keberhasilan seseorang menapaki kehidupan dan kariernya. Karena ketika kita tidak mendahulukan pos kerja yang tak mungkin ditunda, sederetan risiko terbengkalainya pekerjaan menjadi sebuah hal yang bisa merusak komitmen dan profesionalitas kita.

Seperti halnya dalam menangani para pasien oleh seorang dokter jaga di sebuah UGD atau unit gawat darurat. Mereka akan mengklasifikasikan pasien ke dalam beberapa pos kerja. Kepentingan terhadap penyelamatan nyawa diletakkan pada bagian pertama, kedua kepentingan terhadap kesehatan, dan ketiga kepentingan lainnya.

2. Dahulukan janji yang sudah dibuat

Setelah mendahulukan pos kerja pada bagian kepentingan yang tidak mungkin ditunda, seperti mengirim barang tepat waktu kepada konsumen, belanja bahan-bahan produksi, atau beberapa kepentingan lain dalam bidang yang berbeda maka saatnya untuk menepati janji. Pos kerja kedua dilakukan untuk menepati janji yang telah dibuat dengan kolega, customer, ataupun dengan calon nasabah. Janji adalah hutang, dan apabila kita telah membuat janji untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu maka hal ini harus dimasukkan ke dalam pos kerja yang perlu segera dilaksanakan.

3. Dahulukan hasil yang lebih nyata

Dalam menyusun pos kerja tentu saja kita perlu untuk mendahulukan pekerjaan dengan hasil yang lebih nyata. Istilahnya janganlah mengejar ayam di kebun tetangga sedangkan kambing di kebun sendiri belum diberi makan. Hasil yang lebih nyata dari sebuah pekerjaan penting untuk didahulukan, baru setelahnya kita bisa melangkah pada pos berikutnya dengan hasil yang masih diawang-awang. Contoh konkretnya begini, ketika kita sudah punya pekerjaan menulis artikel atau buku pesanan penerbit maka dahulukan pekerjaan tersebut. Mengikuti lomba-lomba kepenulisan yang bersifat narsis bisa dipinggirkan terlebih dahulu untuk dilakukan pada pos kerja selanjutnya apabila pekerjaan kita telah selesai.

4. Dahulukan pekerjaan yang lebih mudah

Terlalu berpikir dengan keras kadangkala membuat kita jenuh. Demikian juga terlalu bekerja sekuat tenaga kadangkala membuat tenaga kita seperti habis terserap. Oleh karenanya sesekali perlu bagi kita untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pada pos kerja yang lebih ringan. Hal tersebut untuk mengantisipasi semangat agar tetap membara untuk melakukan pekerjaan di pos selanjutnya dengan hasil lebih optimal.