You are here:

Pada Zaman Siapakah Pertama Kurban Dilaksanakan?

Idul Adha merupakan salah satu dari hari raya yang dirayakan umat Islam di seluruh dunia dan di sepanjang masa. Idul Adha sendiri dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Dimana umat Muslim akan menunaikan shalat berjamaah yang diteruskan dengan pelaksanaan Qurban atau menyembelih hewan ternak. Hasil sembelihan (daging) hewan ternak ini nantinya akan dibagikan secara gratis kepada kalangan yang membutuhkannya seperti misalnya para fakir miskin.

Dalam pelaksanaan qurban sendiri terdapat sejumlah syarat bagi orang melaksanakan maupun hewan yang akan dijadikan qurban. maka dari itu sebelum anda akan menunaikan ibadah qurban, alangkah baiknya terelebih dahulu anda mengetahui apa saja yang menjadi syarat wajib bagi setiap orang yang akan berqurban atau hewan yang akan dijadikan qurban.

 

Sejarah Qurban dan Idul Adha

Bagaimana sebenarnya sejarah Idul Adha dan Qurban? Kapan Rasulullah pertama kali melaksanakannya?

Seperti diketahui, Idul Adha dan qurban merupakan ibadah yang bermula dari Nabi Ibrahim as.

Artinya: Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (Al-Qur’an Surat As Shaffat: 102)

Saat Nabi Ibrahim akan menyembelih Ismail, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan. Dalam beberapa riwayat, disebutkan sembelihan tersebut adalah kambing.

Perintah melaksanakan penyembelihan qurban diterima dan mulai dilaksanakan pada tahun ke-2 Hijriah atau tepatnya 624 Masehi. Tahun yang sama di mana umat Islam juga mendapat perintah untuk berpuasa di bulan Ramadhan.

Tahun tersebut, karena pemerintahan Islam di Madinah baru memasuki tahun ke-2, banyak tantangan yang diterima Rasulullah dan umatnya.

Di bulan Ramadhan terjadi Perang Badar. Kemudian di bulan Syawal ada konflik dengan kaum Yahudi.

Jadi, menurut ath-Thabari dalam Tarikh al-Umam wa ar-Rusul wa al-Muluk momentum Idul Adha dijadikan sebagai saat umat Islam bersuka cita dan bersyukur, meski kondisi masih sulit. Hal ini juga menunjukkan kekuatan Islam.

Dalam kitab hadits Shahih Imam Bukhari dijelaskan, Rasulullah melaksanakan sholat Idul Adha terlebih dahulu sebelum melaksanakan qurban.

Rasulullah shalat berjamaah di tanah lapang milik sahabat bernama Hakim bin al-Ada.

Rasulullah berangkat shalat melalui rumah-rumah kayu dan pulang melewati jalan yang berbeda, di mana ada rumah Amr bin Yasir. Hal tersebut dilakukan Nabi Muhammad Saw untuk memperluas syiar Islam.

Ahli Hadits Ibnu Majah meriwayatkan, setelah sholat Idul Adha, Rasulullah menyembelih hewan qurban yang pertama. Beliau menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih hitam dan bertanduk.