Prosedur Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Praktek Las Busur Manual – Bagi siswa SMK Program Studi Keahlian Teknik Mesin khususnya Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan diwajibkan menempuh mata diklat pengelasan menggunakan proses las busur manual. Peserta didik dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang mengacu pada prinsip keselamatan dan kesehatan kerja.
Kegiatan praktik pengelasan dirancang untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai teori-teori dasar dalam bidang pengelasan. Selanjutnya siswa dilatih menguasai kompetensi membuat jalur las posisi di bawah tangan secara praktis. Namun tidak kalah penting adalah sikap kerja siswa selama praktek diukur melalui pengamatan dalam kepatuhannya terhadap prosedur kesehatan dan keselamatan kerja selama praktek.
Aspek psikomotor siswa dinilai berdasarkan kemampuan dan ketrampilan kerja yang ditunjukkan selama praktek las. Dimulai dengan persiapan bahan praktek, penempatan benda kerja, posisi pengelasan hingga pemeriksaan fisik hasil las secara visual. Penilaian aspek ini sebesar 70 persen dari nilai maksimum yang dapat dicapai oleh siswa tiap kompetensi dasarnya.
Sikap kerja berhubungan dengan faktor keselamatan manusia baik diri sendiri maupun orang lain, lingkungan sekitar dan menghindarkan dari kerusakan peralatan las. Saat praktek mengelas, siswa diharapkan memperhatikan secara benar penggunaan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja. Nilai sebesar 30 persen dari nilai maksimum yang dapat dicapai untuk aspek ini.
Butir-butir yang dijadikan acuan nilai sikap kerja adalah penggunaan perlengkapan pelindung diri dan peralatan las secara benar dan baik. Pelindung diri berfungsi mencegah bahaya kecelakaan selama praktek las busur manual terhadap siswa. Alat pelindung diri terdiri dari helm las, sarung tangan, pelindung tangan, apron, dan sepatu las.
Peralatan las dibagi menjadi peralatan utama dan peralatan pendukung las busur manual. Peralatan utama mencangkup mesin las, klem masa, pemegang elektroda dan kabel las. Sedangkan peralatan pendukungnya yaitu palu las, tang penjepit, dan sikat kawat.
Semua peralatan ini harus digunakan sesuai fungsinya dalam praktek las busur manual.
Aturan Keselamatan Kerja Las Busur Manual
Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja yang harus dipenuhi siswa sebelum, selama dan sesudah mengikuti praktek las busur manual meliputi.
- Siswa harus memotong rambut dan kuku secara rapi agar tidak mengganggu dan kemungkinan mencederai fisik sewaktu melaksanakan praktek.
- Siswa mengenakan apron secara rapi. Baju dikancingkan dan lipatan saku ditata agar tidak kemasukan bunga api.
- Siswa menggunakan celana yang tidak terlalu panjang agar gerakan tubuh tidak terganggu dan menyebabkan terpeleset karena celana terinjak.
- Siswa tidak boleh meletakkan peralatan tajam dan keras didalam saku baju.
- Setiap siswa harus memeriksa sambungan kabel-kabel las dari kemungkinan sambungan longgar atau kurang kuat. Selain itu setiap bagian kabel diperiksa adanya sambungan mengelupas yang dapat menyebabkan tersengat aliran listrik.
- Menggunakan tang penjepit saat memindahkan benda kerja yang selesai dilas.
- Menggunakan teropong las saat melaksanakan pengelasan dengan kaca standar sesuai dengan besar arus yang disetel di mesin.
- Siswa harus memperhatikan aspek sirkulasi atau ventilasi yang memadai ketika bekerja di ruang las.
- Benda-benda yang mudah terbakar dan dapat meledak harus ditempatkan menjauh dari lokasi praktek las.
- Bertanya kepada instruktur las apabila ada hal yang kurang dimengerti dalam melaksanakan pekerjaan.
- Membersihkan peralatan dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
Siswa harus mencapai kriteria ketuntasan minimal agar dinyatakan lulus dan tidak perlu mengambil proses perbaikan. Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja sangat mempengaruhi keberhasilan praktek las busur manual. Maka dari itu, siswa harus mematuhi dan melaksanakan secara konsisten.