You are here:

Salat Sunnah dengan Pahala yang besar

Rasulullah SAW pernah bersabda dalam satu hadis, ‘barangsiapa yang menghidupkan sunnahku berarti ia telah mencintaiku. Barangsiapa yang mencintaiku maka kelak ia akan menemaniku di surga’. Dari sabda Nabi ini disimpulkan betapa tingginya kedudukan sunnah Nabi hingga yang mengamalkannya diganjar surga hingga bertemu Nabi SAW.

 

Inilah Sunnah Rasul Dengan Pahala yang Besar

Dua Raka’at Salat Sunnah Fajar

عَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِىِّصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَقَالَ رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Dari ‘Aisyah, Nabi SAW bersabda: “Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR Muslim 1721, Hadis Sahih)

 

Empat Rakaat Salat Sunnah Qobliyah dan Ba’diyah Zhuhur

قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ زَوْجُ النَّبِىِّصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَقَالَ رَسُولُ اللَّهِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَمَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ

Ummu Habibah, istri Nabi SAW berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa bisa menjaga empat rakaat sebelum zhuhur dan empat rakaat setelahnya maka Allah akan mengharamkannya masuk neraka.” (HR Abu Daud 1271, Tirmizi 430, Nasa’i 1816, Hadis Sahih).

 

Empat Rakaat Salat Sunnah Qobliyah Ashar

عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَقَالَ رَحِمَ اللَّهُ

امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعا

Dari Ibnu Umar dari Nabi SAW bersabda: “Semoga Allah merahmati orang yang salat empat rakaat sebelum Ashar.” (HR Ahmad 5980, Abu Daud 1273, Tirmizi 432, Hadis Hasan)

 

Empat Rakaat Salat Sunnah Ba’diyah Isya

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرو قَالَ مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا بَعْدَ الْعِشَاءِ كُنَّ كَقَدْرِهِنَّ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Dari ‘Abdullah bin ‘Amru, ia berkata: “Barangsiapa yang salat empat raka’at setelah (shalat) ‘Isya, maka nilainya setara dengan empat raka’at pada waktu Lailatul-Qadr”. (HR Ibnu Abi Syaibah 7273 dengan sanad shahih)

Atau hadis dari Aisyah, ia berkata: “Empat rakaat setelah ‘Isya setara dengan empat rakaat pada waktu Lailatul-Qadr. (Ibnu Abi Syaibah 7274 sanadnya hasan).

Atau dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata:

“Barangsiapa yang salat empat raka’at setelah ‘Isya yang tidak dipisahkan dengan salam, maka nilainya setara dengan empat raka’at pada waktu Lailatul-Qadr”.

(Ibnu Abi Syaibah 7275, sanadnya Hasan).

Atau dari Ka’ab bin Maati’: “Barangsiapa yang salat empat rakaat setelah ‘Isya dengan membaguskan rukuk dan sujud padanya, nilainya setara dengan empat raka’at pada waktu Lailatul-Qadr”. (Ibnu Abi Syaibah 7276 dengan sanad hasan).

 

12 Rakaat Salat Sunnah Rawatib

عَنْ أُمَّ حَبِيبَةَ تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَيَقُولُ « مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ

Dari Ummu Habibah mengatakan, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa salat 12 rakaat sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga,” (HR Ahmad, Muslim 1727, Abu Daud 1252, Tirmizi 417, Nasai 487, hadis Sahih)

 

Dua Rakaat Salat Isyroq di Pagi Hari

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ– « مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَتَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

Dari Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang salat subuh berjama’ah kemudian duduk berdzikir sampai matahari terbit yang dilanjutkan dengan salat dua raka’at, maka dia mendapat pahala seperti pahala haji dan umrah.” Dia (Anas radliallahu ‘anhu) berkata, Rasulullah bersabda: “Sempurna, sempurna, sempurna.” (Tirmidzi: 589, Hasan Sahih).