You are here:

Contoh Skripsi Deskriptif Kualitatif

skripsi deskriptif kualitatif

Contoh Skripsi Deskriptif Kualitatif

Ilustrasi contoh skripsi deskriptif kualitatif

:

Mahasiswa yang mengambil program studi sosial tentu tidak asing dengan metode deskriptif kualitatif untuk mengolah data hasil penelitian mereka. Banyak contoh skripsi deskriptif kualitatif yang dapat dipakai sebagai rujukan dalam penelitian-penelitian ilmu sosial. Ilmu-ilmu sosial lebih banyak terlibat dengan data-data yang tidak bisa diukur dengan pasti (angka-angka). Misalnya saja, mengukur kepuasan pelanggan.

Kita hanya bisa merasakan puas, biasa-biasa saja, tidak puas. Demikian pula dengan data-data persepsi pengunjung wisatawan terhadap kawasan obyek wisata. Apakah wisatawan tersebut menilai obyek wisata tersebut indah, sedang dan jelek. Kita tidak dapat mengukur seperti laiknya mengukur suhu, ketinggian pohon, kecepatan mesin dan lain-lain. Dengan memelajari contoh skripsi deskriptif kualitatif diharapkan mahasiswa punya indicator lebih jelas tentang obyek penelitiannya.

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah ilmu statistik. Ilmu ini bersifat universal menurut hukum-hukum alam yang berlaku. Statistik dapat menjelaskan sebab akibat suatu kejadian dari beberapa variabel. Statistik dapat digunakan jika data-data yang didapatkan sesuai dengan desain metode pengambilan datanya. Metode statistik yang paling sederhana yakni rerata. Metode statistik yang rumit seperti metode split plot, analisis anova, kalkulus dan lain-lain.

Data-data di alam sangat kompleks. Kita tidak mungkin mampu mengukur semuanya. Oleh karena itu, kita mempergunakan sampling untuk bisa menyederhanakan semua data-data di alam. Skripsi yang dibuat oleh mahasiswa jurusan sosial dan humaniora banyak berupa data-data abstrak. Misalnya saja data yang berisi deskripsi suatu obyek. Contoh data deskripsi, orang itu berjenis kelamin wanita, rambut lurus agak ikal, bentuk wajah bulat telur, matanya agak sipit, bibir tipis. Kesimpulan dari data deskripsi tersebut, wanita itu cantik.

Tentu kesimpulan wanita itu cantik sangatlah subyektif. Padahal tiap orang memiliki selera yang berbeda-beda tentang wanita cantik. Orang lain akan menganggap wanita itu biasa-biasa saja. Tidak cantik, juga tidak buruk. Orang kedua akan menyebutnya ‘kecantikan yang sedang’. Orang ketiga malah bisa menyebutnya ‘wanita buruk’. Ia menyebut demikian karena sudah pernah tersakiti olehnya.

Dalam keadaan seperti ini, kesimpulan wanita cantik menjadi kabur (tidak obyektif). Oleh karena itu, data-data deskripsi tersebut harus diolah lagi agar prasyarat keobyektifan dalam karya ilmiah terpenuhi. Dalam contoh skripsi deskripsi kulaitatif ada beberapa metode yang dipakai untuk alat analisis. Metode-metode yang dipakai antara lain: metode historis, komparatif atau perbandingan, historis komparatif, studi kasus. Semua metode tersebut akan menghasilkan kesimpulan yang bersifat induktif dan bersifat umum (generalisasi).

Cara pengambilan data menggunakan kuesioner, interview, polling, observasi , kronologi, dan analisa konten. Untuk mengambil data-data tersebut bisa langsung terbidik atau menggunakan sampling. Cara pengambilan data langsung terbidik dilakukan dengan mendatangi langung obyek yang diteliti atau koresponden. Sedangkan pengambilan data menggunakan sampling dilakukan dengan mengambil sebagian sampel dari kumpulan (populasi) obyek yang sedang diteliti.

Pengolahan data dengan cara menganalisa suatu kejadian dari waktu ke waktu disebut metode historis. Analisa dari kronologi kejadian tersebut nantinya akan menghasilkan kesimpulan yang bersifat umum (generalisasi). Misalnya saja, kronologi keruntuhan era pemerintahan presiden pertama RI Soekarno. Periode waktu penelitian bisa diambil dari lima tahun ke belakang dari keruntuhannya. Dari sebab-sebab keruntuhan tersebut bisa diambil kesimpulan yang berlaku secara umum (generalisasi).

Pengolahan data dengan metode perbandingan yaitu menganalisa data-data yang dikumpulkan dari suatu obyek penelitian untuk melihat perbandingan-perbandingan dan persamaan-persamaannya. Untuk menghilangkan distorsi atau kesalahan data, penelitian dilakukan pada waktu yang bersamaan untuk tujuan penelitian yang sama. Contoh penelitian yang memakai metode perbandingan yakni perilaku masyarakat kota dan desa dari perkembangan internet.

Kedua metode di atas dapat digabung dalam satu metode yang disebut metode historis komparatif. contoh skripsi deskriptif kualitatif yang memakai metode ini dapat mengambil tema kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia prareformasi dan pascareformasi hingga periode pemerintahan sekarang.

Metode studi kasus dipakai untuk mempelajari secara nyata suatu peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Obyek penelitian yang dituju antara lain kepada individu personal seseorang, suatu kelompok masyarakat, institusi-institusi dalam masyarakat.

Metode analisa konten membahas dan menguraikan konten dari suatu sumber informasi yang berbentuk teks. Sumber informasi bisa dari media cetak. Sumber-sumber informasi tersebut nantinya diterjemahkan oleh peneliti (interpretasi).

Semua hasil analisa bisa memberikan input solusi dari suatu permasalahan dengan interpretasi-interpretasinya. Hasil analisa tentu tidak steril dengan pandangan yang dianut dari peneliti itu sendiri. Tidak seperti pengolahan data yang dihasilkan dari alat statistik. Hasil olah data statistik memiliki tingkat obyektifitas yang tinggi dengan simpangan baku yang terukur. Kekuatan analisa deskriptif kualitatif dari peneliti menentukan tingkat obyektifitasnya. Kita bisa berkaca dari hasil kerja Mahkamah Konstitusi dalam uji ulang undang-undang yang dibuat oleh DPR.

Untuk memperkecil kesalahan dari kesimpulan yang dihasilkan dari analisa data, seorang peneliti harus memperhatikan beberapa hal, antara lain:

  1. Metodologi dan teknik pengambilan data harus diungkap secara jelas dan rinci.
  2. Langkah-langkah pengambilan data, pengontrolan dan penilaiannya harus diuraikan dengan jelas. Tanpa ada potensi interpretasi lain yang membuat pengertian ganda.
  3. Beri alasan dalam penggunaan metodologi dan teknik pengambilan data-data tersebut. Jelaskan pula kelebihan dan kelemahan penggunaan metodologi tersebut. Jelaskan mengapa tidak digunakan metodologi yang lain.

Dari contoh skripsi deskriptif kualitatif yang dibuat oleh peneliti. Hasil penelitiannya memiliki karakteristik yang khas seperti:

  1. Memiliki sifat induktif.

Dari hasil data-data yang dikumpulkan dan dianalisis dapat diperoleh suatu kesimpulan yang bersifat general.

  1. Sudut pandang satu kesatuan humanisme.

Interaksi antar manusia harus dilihat dari satu kesatuan yang utuh dalam situasi dan kondisi tertentu sesuai konteks pada saat itu.

  1. Seorang peneliti harus bisa memahami tingkah laku manusia dari persepsi mereka. Peneliti tidak boleh memberi intervensi cara pandang manusia yang sedang dijadikan obyek penelitiannya.
  2. Ilmu sosial dan humaniora bersifat fleksibel dan luwes. Proses selama melakukan penelitian lebih penting dibandingkan dengan hasil penelitian itu sendiri.
  3. Data-data yang diperoleh harus valid. Kejujuran dan kebenaran faktual data sangat ditekankan dalam prinsip dasar keilmiahan. Dengan demikian, hasil data berupa premis-presmis umum yang empiris sehingga bisa dipakai dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
  4. Penghargaan terhadap segala aspek dan nilai kehidupan manusia karena mereka unik dan spesial.

Hasil penelitian dari metode deskriptif kualitatif bukan hasil akhir. Hasil penelitian akan berubah-ubah secara dinamis mengikuti perubahan pola dan sudut pandang masyarakat. Hal ini sesuai dengan karakter obyek penelitian yang berupa kehidupan manusia sebagai individu dan bagian dari sosial kemasyarakatan.

Skripsi deskriptif kualitatif yang dibuat oleh mahasiswa untuk saat ini cenderung menambahkan metode kuantitatif. Hal ini dimaksudkan untuk membantu dalam interpretasi hasil penelitian. Pasalnya, hasil analisa dari metode deskriptif kualitatif masih memiliki multi tafsir dari peneliti itu sendiri. Walaupun mereka sudah mencoba seobyektif mungkin dalam membuat interpretasi.

Misalnya saja penelitian kepuasan konsumen pada suatu produk. Interpretasi puas, sedang dan tidak puas yang dibuat dengan skor puas (skor 3), sedang (skor 2) dan tidak puas (skor 1) lebih mudah di-interpretasi lebih lanjut dengan bantuan alat statistik. Mudah-mudahan dengan adanya contoh skripsi deskriptif kualitatif di atas bisa membantu.