You are here:

Tujuan Pendidikan Ibadah Puasa

Sebagai Umat Muslim, pastinya saudara sudah tidak asing lagi dengan puasa yang merupakan salah satu bentuk ibadah Ibadah Umat Muslim. Dalam Islam, Puasa terbagi menjadi 3 yaitu puasa wajib, sunnah dan haram. Wajib merupakan puasa wajib dilakukan bagi umat Muslim yang memenuhi syarat dari puasa wajib. Jika puasa wajib tidak dilaksanakan maka akan berdosa.

Sementara puasa sunnah merupakan puasa yang boleh dilakukan dan boleh juga tidak. Jika puasa sunnah dilakukan maka akan mendapatkan pahala sebagaimana keutamaan dari puasa yang dilaksanakan, namun jika tidak dilaksanakan maka tidak akan berdosa. Sedangkan puasa haram merupakan puasa yang dilarang untuk dilaksanakan pada hari tertentu seperti misalnya pada saat idul fitri, idul adha, saat haid dan lain sebagainya.

 

Tujuan Pendidikan Ibadah Puasa

Puasa menjadi ibadah yang spesial kepada Allah SWT, karena dapat membangun keintiman seorang hamba dengan Penciptanya. Namun lebih dari itu, puasa memiliki tujuan lain yang tidak kalah pentingnya dan berikut beberapa tujuan itu.

 

Meraih Taqwa

Tujuan puasa Ramadan yang pertama adalah untuk meraih taqwa. Tujuan ini seperti yang tercantum dalam QS. AL Baqarah ayat 183, yang berbunyi sebagai berikut :

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

 

Menahan Diri

Ketika kita melaksanakan ibadah puasa, maka kita dilarang untuk melakukan berbagai macam hal yang dapat membatalkan atau membuat puasa menjadi makruh seperti misalnya makan, minum, berkata kotor, mencaci, marah, bergosip dan lain sebagainya. Sehingga dengan berpuasa kita dapat menahan diri kita untuk melakukan berbagai hal yang bersifat negatif.

 

Meninggikan Derajat

Manfaat puasa Ramadan yang pertama adalah dapat meninggikan derajat umat muslim. Dalam hal ini, Rasulullah SAW pernah bersabda :

“Ketika Ramadan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu.” (HR Imam Muslim)

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa ibadah puasa menjadi salah satu amalan baik yang bisa dilakukan saat bulan Ramadan untuk mendapatkan berkah darinya. Puasa juga menjadi amalan yang membantu manusia mendapatkan pintu surga dan ridho dari Allah SWT.

 

Menghapus Dosa

Kedua, manfaat puasa Ramadan adalah untuk menghapus segala dosa dan kesalahan. Hal ini didasarkan dari Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, bahwa Rasulullah pernah bersabda :

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Dari hadis tersebut, dipahami bahwa manusia diperkenankan mengharap pahala dan ampunan yang diberikan Allah SWT di bulan Ramadan. Mengharapkan pahala atau imbalan kepada Allah merupakan bentuk penyerahan diri dan menyatakan bahwa kita hanyalah makhluk Tuhan dengan segala kelemahan dan keterbatasan.

Dengan ibadah puasa juga bisa sebagai usaha untuk mendapatkan pintu maaf yang sebesar-besarnya dari Sang Maha Pencipta.

 

Memperbanyak Sedekah

Manfaat puasa Ramadan berikutnya adalah memperbanyak sedekah. Dalam pandangan Imam Izzuddin al-Sulami, puasa dapat membuat manusia memperbanyak sedekah. Beliau mengatakan :

“Karena sesungguhnya orang berpuasa ketika dia merasakan lapar, dia mengingat rasa lapar itu. Hal itulah yang memberikan dorongan kepadanya untuk memberi makan pada orang yang lapar.”

Dari hal tersebut, sudah jelas terlihat bahwa puasa bisa memberikan kesempatan bagi kita untuk berempati dengan sesama. Rasa lapar yang dilalui saat menjalankan ibadah puasa bisa menjadi pengalaman dan refleksi diri bahwa masih banyak saudara-saudara di luar sana yang terpaksa menahan lapar karena segala keterbatasan yang dimiliki.

 

Terhindar dari Maksiat

Terakhir, manfaat puasa bulan Ramadan tentu saja dapat menghindarkan diri dari perbuatan maksiat. Dalam pandangan Imam Izzuddin, orang yang kenyang memiliki kecenderungan lebih untuk bermaksiat. Namun, dalam kondisi lapar dan haus saat berpuasa, fokusnya lebih pada mencari makanan dan minuman, sehingga mengurangi keinginannya berbuat jahat.

Ketika dia hendak melakukan sesuatu, seketika teringat bahwa kita sedang berpuasa, dengan begitu segala tindakan atau perbuatan buruk yang hendak dilakukan akan pikirkan kembali sebelum dilakukan.