You are here:

105 Anak Yatim Aceh Dihajikan dan Dihadiahi Ipad dari Raja Arab Saudi

105 Anak Yatim Aceh Dihajikan dan Dihadiahi Ipad dari Raja Arab Saudi
Serambi Indonesia/Budi Fatria
Rombongan haji yang terdiri dari 105 anak yatim yang berasal dari Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Aceh Utara, bermain iPad hadiah dari Raja Arab Saudi setiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blangbintang Aceh Besar, Selasa (14/10/2014).
foto TERKAIT
BANDA ACEH – Sebanyak 105 anak yatim Aceh yang mendapat undangan dari Raja Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini sudah kembali ke Aceh, Selasa (14/10/2014) kemarin. Para anak yatim asal Aceh ini mendapatkan pelayanan dan hadiah istimewa dari Raja dan bangsawan Arab Saudi. Masing-masing mereka mendapatkan hadiah berupa sebuah iPad (tablet buatan Apple) dan uang 5 ribu riyal atau Rp 16 juta.

Rombongan haji anak yatim yang berasal dari Pidie, Pidie Jaya, dan Aceh Utara ini berada di Tanah Suci selama sepuluh hari yang mulai berangkat ke Jeddah, Selasa (30/9/2014) lalu. Mereka merupakan anak yatim berprestasi yang terpilih dari 2.000 anak yatim yang selama ini mendapat bantuan beasiswa dari Raja Arab Saudi, melalui Aliansi Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Banda Aceh.

Rombongan haji yatim ini tiba kembali di Tanah Air, melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Banda Aceh, Selasa (14/10/2014), dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia. Kedatangan rombongan ini cukup menarik perhatian publik. Selain diliput oleh banyak pekerja media, hampir semua anak yatim ini terlihat bahagia sambil mengutak-atik iPad di tangannya.

Seorang gadis yatim yang diwawancarai wartawan mengaku sangat bahagia selama berada di Arab Saudi.

“Kami di sana diperlakukan dengan sangat istimewa, very-very important person (VVIP),” ungkap gadis asal Aceh Utara ini.

Ia memberikan contoh perlakuan istimewa itu, antara lain, dalam setiap kesempatan melaksanakan ibadah haji, mereka selalu dikawal oleh tentara Kerajaan Arab Saudi. Anak-anak ini juga sama sekali tidak dibiarkan berlama-lama di bawah sengatan matahari.

“Seperti saat melempar jumrah, kami naik bus hingga ke lokasi lempar jumrah. Sementara orang lain berjalan kaki,” kata dia.

Selain melaksanakan ibadah haji, undangan raja Abdullah ini juga berziarah ke Madinah serta kunjungan ke Jeddah.

Hal senada juga disampaikan IT dan Database Administrator Organisasi Konferensi Islam (OKI), Ahmad Fadhil dalam rilis yang diterima Serambi (Tribunnews.com Network).

“Pelaksanaan prosesi haji mendapat pengawalan ketat dari kepolisian dan protokeler Kerajaan Saudi, dan menginap di Istana Raja selama di Mekkah, serta sambutan hangat dari masyarakat Saudi yang menunjukkan betapa mereka ingin memuliakan anak yatim,” kata Ahmad Fadhil.

Setelah melaksanakan haji qiran, rombongan tersebut berkesempatan untuk bertemu dengan perwakilan raja Arab Saudi, mengunjungi kantor pusat OKI dan IDB (Islamic Development Bank) di Jeddah. Selanjutnya diberangkatkan ke Madinah untuk melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi, berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW dan mengunjungi beberapa situs Islam lainnya, dan kembali ke Tanah Air langsung dari Madinah Almunawwarah.

“Walaupun menjalani rangkaian kegiatan yang sangat padat, dengan jadwal keberangkatan paling akhir menuju Jeddah dan rombongan pertama yang kembali ke Aceh. Tetapi anak-anak tidak merasa kelelahan dan bahkan mereka berharap untuk berada di kota suci tersebut lebih lama lagi,” tambah Ahmad Fadhil.

Sementara itu, anak-anak yatim yang mendapatkan kesempatan berhaji tahun ini merupakan yatim berprestasi yang terpilih dari 2.000 anak yatim. Selama ini anak-anak tersebut juga mendapatkan bantuan beasiswa dari Raja Arab Saudi melalui Aliansi OKI di Banda Aceh dan diimplementasikan oleh Baitulmaal Muamalat (BMM).

Kunjungan haji kali ini, kata Ahmad Fadhil, merupakan kehormatan yang luar biasa bagi anak-anak yatim Aceh, sebab Aceh merupakan tempat implementasi pertama program bantuan yatim tersebut, hal itu disebabkan banyaknya anak-anak yatim korban tsunami.

 

Sejak tahun 2006 hingga saat ini, OKI telah menyalurkan bantuan dari para donatur kepada lebih dari 13.000 anak yatim di beberapa kabupaten/kota di Aceh. Sejumlah 5.310 anak yatim aktif menerima bantuan beasiswa setiap bulannya ke rekening masing-masing secara langsung.

“Beasiswa ini bertujuan untuk membantu pendidikan, kesehatan dan pembinaan kapasitas dan keterampilan anak-anak yatim hingga mereka berumur 18 tahun atau tamat SMA. Dan diharapkan program ini bisa berjalan beriringan dengan program pemerintah Aceh dalam membantu anak-anak yatim setiap tahunnya,” kata Ahmad Fadhil.

 

  • Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
  • Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.