You are here:

7 Keutamaan Membahagiakan Anak Yatim dalam Islam

7 Keutamaan Membahagiakan Anak Yatim dalam Islam, Dalam Islam, anak Yatim memiliki banyak keutamaan di mata Allah. Menyayangi anak Yatim merupakan suatu hal yang dapat memberikan banyak manfaat dalam kehidupan. Doa seorang anak Yatim pasti di dengar oleh Allah baik doa tentang kebaikan maupnn doa tentang keburukan yang dipanjatkan karena hati mereka yang tersakiti.

Al-Qur’an secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan. Allah berfirman dalam hadits keutamaan menyayangi anak yatim:

“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah [2]: 220).

Disebut yatim jika anak tersebut belum balig. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak lagi disebut yatim anak yang sudah bermimpi (balig).” (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib). (Sunan Abi Daud, Kitab Al-Washaya No. 2489).

Keutamaan Membahagiakan Anak Yatim

Dikutip dari buku yang berjudul ‘Dahsyatnya Doa Anak Yatim’ oleh M. Khallurrahman Al Mahfani yang menerangkan tentang keutamaan mencintai anak yatim. Setidaknya ada 7 keutamaan bagi orang orang yang menyayangi anak Yatim dan berikut beberapa diantaranya.

1. Meraih Peluang Menjadi Teman Rasulullah SAW di Surga

Orang yang menyayangi anak Yatim memiliki peluang untuk menjadi teman Rasulullah SAW di Surga dengan mengisyaratkan dengan dua jari yaitu jari telunjuk dan jari tengah. “Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d). (Lihat Sahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).

2. Pengasuh Anak Yatim Dijamin Masuk Surga

Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali dia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1840).

3. Mendapat Predikat Abror (Saleh atau Taat Kepada Allah)

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).

4. Memperoleh Pertolongan dari Allah SWT

“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).

5. Menghindarkan dari Siksa Akhirat

“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Ausath, VIII/346. Hadis no. 8828).

6. Investasi Amal untuk Akhirat

Mnyayangi anak Yatim merupakan investasi atau bekal yang akan dibawa hingga kehidpan di akhirat nanti. Pahala yang diperoleh dari menyayangi anak Yatim akan menjadi bahan pertimbangan amal baik dan amal buruk di akhirat nanti. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika manusia mati maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

7. Menggapai Keberuntungan dan Menjadi yang Terbaik

Keutamaan menyantuni anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf (mengajak kebaikan) dan nahi mungkar (melarang berbuat maksiat). Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini:

“Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas’ud).

Itulah 7 keutamaan menyayangi anak yang yatim dan semoga apa yang telah dijelaskan di atas dapat membantu kita untuk menjadi orang yang lebih baik.

Dalam rangka menciptakan dampak nyata untuk dakwah dan Al Quran, kami mengajak saudara semua yang ingin belajar dan mendalami Al Quran untuk bergabung bersama kami dalam kelas Tahsin.