Tips Sukses Tes Wawancara – Kiat Mendapat Pekerjaan Impian – Mencari pekerjaan itu susah-susah gampang. Walaupun IPK (Indeks Prestasi Komulatif) Anda lebih dari 3, belum tentu Anda langsung mendapatkan pekerjaan yang diidamkan. Agar proses mencari lowongan pekerjaan lebih mudah, manfaatkanlah berbagai media dan teknologi secara optimal, seperti surat kabar, radio, televisi, situs pencarian kerja online, jaringan teman dan kerabat, bursa kerja, papan pengumuman di kampus, serta media lainnya.
Media Situs Cari Kerja
Berikut ini beberapa media yang bisa digunakan untuk mencari informasi lowongan kerja.
1. Surat KabarOnline
Biasanya, surat kabar atau koran menjadi salah satu media yang paling banyak digunakan oleh para pencari kerja. Berbagai informasi lowongan kerja terhampar di koran-koran. Apalagi sejak majunya dunia informasi, cukup gampan mencari lowongan kerja melalui koran-koran online atau yang biasa disebut dengan ePaper
Dengan memanfaatkan ePaper koran, Anda bisa mencari informasi lowongan kerja yang ada di propinsi mana pun. Tak hanya e-paper koran yang ada di kota Anda saja. Sungguh, e-paper koran kini bisa dijadikan mirip seperti situs cari kerja
Anda tak usah bingun mencari halaman berapa biasanya yang ada lowongan pekerjaan? Anda cukup perhatikan kumpulan iklan yang ada di setiap epaper koran. Di situ lah tempat biasanya muncul ikan lowongan pekerjaan. Anda tingga mencari yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan Anda.
Perhatikan saja iklan lowongan kerja di hari Senin sampai dengan hari Jumat, karena biasanya iklan lowongan kerja tidak muncul di hari di hari Sabtu dan Minggu. Sehingga dalam mencari lowongan pekerjaan melalui epaper koran membutuh kecekatan Anda dalam mencari peluang.
2. Radio Online
Iklan lewat radio dipilih karena jangkauannya yang luas dan mampu menjangkau berbagai kalangan, terutama bagi orang-orang yang kurang sabar membaca iklan baris di media cetak seperti koran.
Namun radio online umumnya menampilkan pekerjaan yang membutuhkan pekerja yang cepat. Dan memilih waktu kapan iklan lowongan pekerjaan disiarkan di radio online tidaklah dapat dipastikan. Yang pasti, radio online juga dimanfaatkan oleh sebagian perusahaan sebagai median informasi terbukanya lowongan pekerjaan di perusahaannya.
3. Internet (milis, situs pencarian kerja, email, dan media sosial)
Saat ini, internet menjadi media paling populer untuk mencari informasi lowongan pekerjaan. Jaringan informasi yang ada di internet dapat menjangkau berbagai tempat dan waktu secara cepat. Anda tidak perlu lagi mengirim surat lamaran melalui kantor pos. Cukup buat daftar riwayat hidup dan surat lamaran dalam format MS Word, simpan di flashdisk, lalu kirimkan melalui email. Dengan cara ini, surat lamaran dan CV Anda bisa sampai ke tujuan dalam hitungan menit.
Milis (mailing list) adalah grup diskusi di internet di mana setiap anggota dapat berpartisipasi secara aktif atau pasif tanpa biaya. Contohnya adalah milis pencari kerja atau milis informasi lowongan kerja.
Situs pencarian kerja menyediakan berbagai informasi mengenai lowongan pekerjaan serta tips untuk mengembangkan karir, seperti jobindo.com, klikkarir.com, lokerindonesia.com, dan jaringkerja.net.
Email merupakan sarana pengiriman surat dan komunikasi secara digital yang memungkinkan Anda mengirimkan puluhan surat lamaran sekaligus dengan cepat dan efisien.
Selain itu, situs jejaring sosial seperti Facebook juga bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan melalui jaringan teman atau grup tertentu.
Tips Sukses Tes Wawancara
Setelah mengkaji di mana saja Anda bisa menemukan situs cari kerja , Saatnya dikupas di dalam artikel ini tentang tips sukses lulus wawancara. Salah satu seleksi kerja di perusahaan adalah wawancara. Kelihatannya, proses seleksi wawancara sekedar tanya jawab saja. Namun nyatanya tidak demikian.
Dalam bahasa berwawancara saja ada dua penilaian. Ada bahasa verbal dan ada bahasa nonverbal yang dinilai oleh pewancara. Yaitu:
1. Memahami Pentingnya Sikap dan Bahasa Tubuh Saat Wawancara
Dalam melalukan tes wawancara, jangan pernah Anda menunduk saat ditanya oleh pewancara. Sikaplah tenang saat menghadapi pewawancara dan perhatikan dengan seksama ekspresi wajahnya.
Dalam tes wawancara, setelah dipersilahkan masuk dan duduk oleh pewawancara, maka duduklah Anda dengan posisi duduk tegak.
Jangan pernah menyandarkan tubuh Anda ke belakang. Jangan pernah juga posisi Anda miring ke kiri atau ke kanan, karena kesannya Anda menyepelekan pewawancara.
2. Menunjukkan Kualitas Diri Tanpa Terlihat Menyombongkan
Jangan Terlalu Menyombongkan Prestasi. Pewawancara biasanya bertanya seputar prestasi apa yang sudah diraih. Dalam menjawabnya, jangan pernah menyampaikannya dengan menyombongkan diri. Karena menjual prestasi dalam wawancara memang selalu ada tapi cara menyampaikannya mesti dengan tepat dan benar. Gunakanlah kata yang sederhana dan tak melebihi dari apa yang ditanyakan.
Terkadang pewawancara mau menguji tentang kepercayaan diri Anda. Ia mengujinya dengan bertanya kepada Anda, sekiranya diberi tugas apakah Anda siap melakukannya meski hal tersebut bukan bidang yang Anda kuasai sekali? Jika Anda memang mengetahui tugas tersebut meski Cuma sedikit pengetahuan Anda tentang hal tersebut, Anda mesti percaya diri menyatakan sanggup melakukannya.
Pasalnya, itu hanya uji mental saja. Belum tentu Anda bakal diberi tugas seperti apa yang ditanya oleh pewancara. Jika Anda menyatakan tak sanggup melakukannya, maka pewawancara menilai Anda minus pengetahuan.
3. Ekspresi, Bahasa, dan Etika Komunikasi yang Efektif
Dalam wawancara Anda menunjukkan ekspresi yang baik. Saat masuk ketemu dengan pewawancara tak ada salahnya Anda mengajukan tangan untuk bersalaman ataupun ketika usai melakukan wawancara. Meskipun ada pertanyaan yang kurang lengkap jawaban yang Anda berikan, tunjukkan ekspresi Anda senang setelah diwawancarai.
Karena ini menunjukkan bahwa Anda tipikal pribadi yang tak mudah down. Artinya, sekiranya Anda diterima kerja, maka Anda termasuk karyawan yang mudah putus asa.
Ekspresi saat menjawab pertanyaan juga mesti dijaga. Jangan sampai ketika ditanya, Anda selalu menggaruk-garuk atau menyapu kepala. Perilaku tersebut menunjukkan betapa Anda tidak tenang saat diwawancarai atau bisa mengindikasikan adanya kebohongan dalam pembicaraan Anda.
Saat Anda ditanya dengan bahasa sederhana, maka jangan pernah menjawab dengan bahasa ilmiah atau bahasa asing. Jawablah dengan gaya bahasa yang digunakan pewawancara. Meski Anda pintar berbahasa asing, tapi jika pewawancara tak menggunakan bahasa asing, maka jangan pernah menggunakannya.
Jangan Memotong Pembicaraan. Terkadang, pewawancara suka memancing emosi Anda. Caranya, ia mengawalinya dengan memotong pembicaraan Anda. Lalu dia bertanya kembali atau membantah yang Anda jawab, maka Anda jangan pernah langsung memotong pembicaraan. Coba biarkan ia menyelesaikan bicaranya.
Jika Anda melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya, memotong pembicaraan, maka Anda diklaim olehnya sebagai calon karyawan yang mudah emosi dan suka membantah.
Sikap dalam Tes Wawancara Kerja
Setelah Anda mempelajari tips dasar sukses wawancara, Anda juga mesti mempelajari sikap dasar saat wawancara:
1. Jangan Bersikap Terlalu Ramah atau Akrab
Memang Anda diminta saat melakukan wawancara memiliki sikap yang ramah, namun jangan pernah berlebihan. Terkadang pewawancara suka menebar lelucon kepada orang yang diwawancarainya, namun jika Anda yang diwawancarai tetap ramah dalam tertawa, jangan sampai tertawa terbahak-bahak. Cukup berikan tertawa yang sekedarnya saja.
2. Jangan Bertanya-tanya tentang Pekerjaan
Saat Anda sedang ditanya oleh pewawancara, hindari mengajukan pertanyaan balik kepada mereka. Terlebih lagi dalam hal pekerjaan yang bakal Anda kerjakan jika diterima di perusahaan tersebut.
Jika pun ada pertanyaan Anda, simpan saja pertanyaan tersebut. Saat Anda lulus dan resmi dinyatakan sebagawai karyawan atau pegawai perusahaan tersebut barulah Anda tanyakan pertanyaan Anda tersebut kepada manajer Anda.
Pasalnya, pewawancara dalam mewawancarai Anda hanya bertugas menguji psikologis Anda. Mereka sendiri pun terkadang tak tahu Anda cocoknya di tempat di posisi apa di perusahaan tersebut.
3. Jangan Pernah Meminta Perlakuan Istimewa
Anda tak boleh meminta perlakuan istimewa karena pewawancara begitu ramah dengan Anda. Sehingga Anda tak sungkan-sungkan meminta untuk direkomendasikan ke manajer menempati posisi tertentu.
Atau, Anda tanpa sungkan meminta nomor kontak pewawancara dengan harapan mana tahu bisa berbagi cerita diluar ruang wawancara. Meski maksud Anda tak keinginan untuk menyuap atau apapun. Yang pasti, Anda mesti menghormati mereka.
Karena keramahan mereka bukan jaminan bahwa Anda bakal lulus. Bisa jadi keramahan pewawancara memang karakter pribadinya. Sehingga keputusan untuk diterima atau tidaknya Anda dinilai dari kecakapan Anda yang lain. Makanya berperilakulah yang wajar agar Anda termasuk orang yang dimasukkan pewawancara sebagai karyawan di perusahaan tersebut.
Nah, itulah artikel mengenai Tips Sukses Tes Wawancara – Kiat Mendapat Pekerjaan Impian. Semoga bermanfaat!