You are here:

Menjadi Karyawan Teladan

karyawan teladan

Banyak perusahaan yang setiap tahunnya memberikan penghargaan bagi para karyawan teladan. Bentuk penghargaan itu kadang membuat kita yang juga bekerja sebagai pegawai ingin mendapatkannya dan pastilah bertanya-tanya, bagaimana sebenarnya kriteria penghargaan itu?

Mengabaikan jam istirahat makan siang hanya agar pimpinan perusahaan melihat bahwa Anda telah bekerja keras dan tidak membuang-buang jam kerja bukanlah jaminan untuk mendapatkan predikat tersebut. Terlalu sering mengabaikan jam makan, Anda akan sakit dan akhirnya tidak dapat masuk kerja. Penghargaan tidak Anda dapatkan dan gaji malah dipotong dikarenakan absen.

Bagaimanakah Kriteria Karyawan Teladan?

1. Datang Lebih Pagi

Pegawai yang sering datang terlambat dengan alasan macet pastilah bukan kriterianya. Di kota-kota besar, kemacetan lalu lintas sudah bukan hal yang aneh lagi sehingga untuk mengatasi keterlambatan sebaiknya Anda berangkat lebih pagi.

Penilaian terhadap karyawan yang datang lebih pagi ke tempat kerja pastilah berbeda dengan karyawan yang datang tepat waktu atau terhadap karyawan yang sering terlambat. Pimpinan perusahaan akan memberikan perhatian khusus bagi karyawannya yang selalu datang pagi, ditambah lagi rajin masuk kerja (Jarang ijin).

2. Terus Belajar

Karyawan yang mendapatkan gelar sebagai karyawan teladan biasanya memiliki motivasi belajar yang tinggi. Mereka tidak akan diam dan merasa nyaman di tempat sekarang. Mereka terus menambah pengetahuannya agar mampu memberikan sumbangsih yang lebih banyak pada perusahaan.

Contohnya seorang karyawan di bagian administrasi yang memutuskan untuk mengambil kursus perpajakan sepulang dari kantor. Hal ini akan menambah nilai positif karena perusahaan akan mampu menggunakan kemampuannya dalam hal perpajakan tanpa harus memanggil ahli khusus dari biro pajak.

3. Jujur dan Loyal

Kejujuran adalah modal awal bagi siapapun untuk memperoleh penghargaan dan kepercayaan dalam berbagai bidang kehidupan. Seorang pegawai teladan pastilah memiliki kejujuran dan loyalitas yang tinggi bagi perusahaan.

Seorang bagian purchasing yang sering menaikkan harga barang dari harga yang seharusnya, tidak akan mampu memperoleh predikat karyawan teladan. Perbuatan yang dilakukannya itu sangatlah merugikan bagi perusahaan.

4. Cakap

Cakap dalam hal ini adalah kemampuan seorang karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya. Karyawan yang cakap adalah yang selalu membuat perencanaan dan persiapan yang matang dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu, iya berhati-hati dan cermat agar meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi.

5. Kreatif dan Inovatif

Karyawan yang inovatif dan kreatif adalah karyawan yang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di lingkungan kerjanya dengan cara yang kreatif. Mampu menciptakan ide-ide segar bagi kemajuan perusahaan dan mampu melaksanakan agar ide-ide tersebut dapat terealisasi dengan baik.

6. Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu

Jika ingin menjadi salah satu pegawai teladan diperusahaan Anda, berusahalah untuk menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan adalah sangat penting. Untuk menjadi karyawan teladan, Anda harus berusaha menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu yang ditentukan berakhir.

Biasakanlah untuk membuat prioritas dan perencanaan dalam setiap pekerjaan yang Anda lakukan sehingga tidak kalang kabut dalam menyelesaikan tugas yang menumpuk.

7. Dapat Bekerjasama

Di dalam suatu perusahaan, seorang karyawan harus mampu bekerja sama dengan karyawan lainnya. Bisa saja timbul persaingan, namun walau ada persaingan, tetaplah seorang karyawan harus mau bekerjasama dengan karyawan yang menjadi saingannya.

Bersainglah secara sehat dan dengan cara yang baik. Siapapun yang nantinya terlihat lebih menonjol, tetaplah menjadi bagian dari suatu tim yang bekerja bersama-sama untuk kemajuan perusahaan.

8. Bersosialisasi

Lingkungan tempat kerja Anda adalah tempat kedua setelah rumah. Sebagian besar waktu dalam sehari Anda dihabiskan di lingkungan kerja. Akan terasa aneh jika Anda tidak mau bergaul dengan sesama karyawan yang berada di perusahaan itu.

Pribadi yang tertutup dan tidak mampu bergaul di lingkungan perusahaan, pasti akan sulit berkembang. Namun jika mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat kerja, Anda akan memiliki pergaulan yang luas, memiliki banyak teman-teman yang akan mendukung Anda untuk mendapatkan promosi jabatan dan lain sebagainya.

Pemilihan Karyawan Teladan

Berkompetisi adalah hal yang wajar terjadi di dalam kehidupan karena manusia dilahirkan sebagai makhluk kompetitif. Sifat ini akan terus ada dalam naluri bawah sadar mannusia. Tanpa sadar, setiap manusia akan suka terhadap kompetisi dalam kehidupan sehari-harinya, termasuk dalam hal pekerjaan seperti menjadi karyawan teladan

Sebagian pengusaha atau para manajer perusahaan selalu berusaha memanfaatkan sifat berkompetisi dari karyawannya melalui pemilihan tersebut. Kompetisi tersebut dengan hadiah tertentu secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas kerja karyawan.

Benarkah semua orang yang berstatus pegawai membutuhkan kompetisi menjadi karyawan teladan seperti ini? Karyawan yang memiliki mentalitas dan suka berkompetisi menganggap pemilihan karyawan teladan harus dilakukan. Dengan sering menyelenggrakan kompetisi karyawan teladan, kita sebagai karyawan akan mendapatkan keuntungan.

Kompetisi pemilihan karyawan teladan akan berdampak pada iklim kompetisi sehat dan berimbas langsung kepada kinerja perusahaan secara umum. Semua karyawan pada satu perusahaan akan berupaya bekerja sebaik mungkin agar memperoleh penghargaan tersebut. Dengan begitu, kinerja karyawan akan terangkat semua sehingga secara otomatis perduktivitas perusahaan meningkat.

Karyawan Teladan Sebagai Bukti Peningkatan Prestasi Kerja

Menjadi karyawan teladan atau berpredikat sebagai karyawan teladan dapat diartikan sebagai karyawan yang mampu meningkatkan prestasi kerjanya. Meningkatnya prestasi kerja bisa dilihat dari tingkat profesionalitas tinggi, pencapaian yang maksimal, dan kesalahan yang mamapu diminimalisir. Hal ini dapat terwujud dengan cara memberikan penghargaan (uang atau barang) kepada karayawan yang terpilih menjadi karyawan teladan. Secara tidak langsung, pemberian penghargaan kepada karyawan ini akan meningkatkan kinerja pegawai lainnya yang juga berkesempatan menjadi karyawan teladan. Setiap karyawan akan selalu perupaya meningkatkan prestasi kerja untuk menaikkan status di hadapan atasan sehingga dipilih menjadi karyawan teladan.

Dengan diadakannya kompetisi pemilihan yang bersifat internal ini, diharapkan tidak ada lagi karyawan yang bermental “penjilat”. Pegawai bermental “penjilat” tidak akan terpilih menjadi karyawan teladan karena pegawai tipe ini hanya terlihat manis di hadapan atasnnya, tetapi sebenarnya ia mempunyai kinerja rendah. Karyawan penjilat bermotivasi kerja hanya untuk memperoleh keuntungan tanpa harus bekerja keras mengeluarkan potensinya sehingga pada akhirnya akan merugikan perusahaan.

Kompetisi menjadi karyawan teladan di antara pegawai membuat ruang gerak karyawan penjilat tertutup karena prestasi dinilai hanya dari kinerja masing-masing. Dengan demikian, terciptalah motivasi kerja yang positif bagi sebagain besar pegawai, bahkan semua karyawan perusahaan. Karyawan tidak akan menuntut perusahaan, sebaliknya karyawan akan menuntut dirinya sendiri untuk menjadi seorang karyawan teladan dengan nilai lebih dari perusahaan. Misalnya pemberian hadiah dann bonus karena sudah terpilih.

Itulah beberapa keuntungan diadakannya kompetisi pemilihan karyawan teladan. Penilaian yang potiif akan mendatangkan dampak positif juga terhadap kinerja karyawan. Sebaliknya, penilaian negatif akan mendatangkan dampak yang juga negatif terhadap kinerja karyawan.

Mudah sekali kan untuk jadi karyawan teladan? Anda pasti bisa!