You are here:

Adab Menyembelih Hewan Kurban

Seperti yang diketahui, ibadah qurban dilakukan dengan cara menyembelih sejumlah hewan ternak seperti unta, sapi, kambing dan domba. Namun di indonesia, hewan ternak yang kerap kali dijadikan sebagai hewan Qurban adalah sapi dan domba.

Menyembelih hewan Qurban tidak hanya sekedar menyembelihnya saja namun cara menyembelih harus sesuai dengan Syariat Islam.

 

Tata Cara Qurban Sesuai Syariat Islam

Pertama adalah dengan cara Nahr, atau menyembelih dengan menyayat pangkal leher. Biasanya cara penyembelihan hewan kurban, Nahr diterapkan kepada Unta. 

“Telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagai bagian dari syiar Allah agar kamu memperoleh kebaikan darinya. Maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri dan telah terikat. Kemudian apabila telah rubuh, maka makanlah dagingnya.” (QS Al-Hajj ayat 36)

Cara Nahr dilengkapi dengan cara mengikat kakinya, seperti yang dijelaskan oleh hadits Rasulullah yang berbunyi, “Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat menyembelih unta dengan posisi kaki kiri depan diikat dan berdiri dengan tiga kaki sisanya.” (HR. Abu daud dan disahihkan Al-Albani).

Cara yang kedua adalah Dzabh, yaitu menyembelih dengan melukai bagian ujung leher. Cara ini banyak dilakukan pada kambing, sapi, ayam, dan lain sejenisnya. Kecenderungan, orang Indonesia lebih sering menerapkan dzabh sebagai cara penyembelihan hewan kurban.

 

Adab Menyembelih Hewan Kurban

Ketika hendak menyembelih qurban, perlu untuk diperhatikan adab menyembelih hewan agar tidak menyakiti atau membuat hewan mengamuk. Oleh sebab itu, ada adab-adab yang harus dipenuhi.

 

1. Berdoa

Qurbna merupakan bentuk ibadah yang ditujukan kepada Allh SWT, maka proses pelaksanaanya pun diawali dengan berdoa. 

 

2. Pastikan Pisau Untuk Menyembelih Tajam 

Salah satu syarat untuk menyembelih hewan qurban adalah dengan menggunakan pisau yang tajam. Apabila pisau tumpul, maka dianjurkan terlebih dahulu.

“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan (baik) dalam segala hal. Jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan ihsan, jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya.” (Hadis Riwayat Muslim)

 

3. Hindari Mengasah Pisau di Depan Hewan

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengasah pisau, tanpa memperlihatkannya kepada hewan.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah ).

Tidak hanya manusia yang memiliki perasaan, hewan juga memilikinya. Ketika kita menjadi ancaman bagi hewan, mereka akan merasa stress dan ketakutan. Tentu ini akan menjadi hal yang tidak baik dalam proses penyembelihan.

Diriwayatkan dalam hadis, Rasulullah pernah menegur seseorang yang mengasah pisau di depan hewan sembelihan. Nabi Muhammad bersabda: “Mengapa engkau tidak menajamkannya sebelumnya? Apakah engkau membuatnya mati dua kali?” (Hadis Riwayat Ath-Thabrani).

 

4. Posisi Penyembelihan Menghadap Kiblat dan Menyentuh Tanah

Posisi hewan yang akan disembelih sebaiknya menyentuh tanah, sebab cara ini akan memudahkan proses menyembelih hewan. Selain itu, darahnya juga akan langsung mengalir ke dalam tanah yang sudah digali. Posisi penyembelihan juga menghadap kiblat, seolah sedang menghadap kepada Sang Pencipta saat berkurban. Posisi yang menghadap kiblat adalah organ lehen yang mau disembelih saja. Tidak masalah apabila anggota organ hewan selain leher, menghadapi ke arah lain.

Pada saat memposisikan hewan dalam keadaan terbaring, pastikan bahwa bagian lambung hewan berada di sebelah kiri. Imam An-Nawawi mengatakan dalam Mausu’ah Fiqhiyah Kuwaitiyah, 21:197, bahwa ada beberapa hadits tentang membaringkan hewan saat disembelih, dan para ulama sepakat dengan hal ini. Karena posisi ini dapat memudahkan penyembelih untuk memotong hewan dengan tangan kanan, serta memegangi leher dengan tangan kiri. 

 

5. Sebut Kalimat Allah Saat Sedang Menyembelih

Ketika menyembelih hewan kurban, ingat untuk membaca basmallah terlebih dahulu. Diniatkan atas nama Allah. Allah memerintahkan menyembelih hewan kurban untuk menyebut nama Allah, difirmankan dalam surat Al-An’Am ayat 121, “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.” 

Setelah dibacakan basmalah, dilanjutkan dengan sunnah membaca kalimat takbir serta nama orang yang berkurban. Selama pelaksanaan kurban, tidak diperkenankan membaca bacaan lain selain kalimat yang ditujukan kepada Allah. Karena niat kurban hanya untuk Allah semata.

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, bahwa suatu ketika didatangkan seekor domba. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih dengan tangan beliau. Ketika menyembelih beliau mengucapkan, ‘bismillah wallaahu akbar, ini kurban atas namaku dan atas nama orang yang tidak berkurban dari umatku.’” (HR. Abu Daud, At-Turmudzi dan disahihkan Al-Albani).