You are here:

Akuntansi Manajemen, Pengertian Dan Penerapannya Dalam Perusahaan

akuntansi manajemen

 

Dalam perkembangan dunia bisnis dewasa ini, laporan akuntansi manajemen memegang peranan penting.
Begitu pula dengan peran manajemen perusahaan juga harus berjalan sesuai dengan yang diharapkan agar perusahaan dapat berkembang dengan baik.
Perusahaan-perusahaan yang berkembang dengan baik itu pastilah memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang baik pula. Dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dibuatnya, termasuk dalam hal akuntansi manajemen. Sehingga peran akuntansi dan manajemen tidak dapat dipisahkan lagi .

Definisi Singkat

Akuntansi manajemen dari Charles T.Homgren (1993:4), menurut hemat penulis adalah sebuah proses mengidentifikasikan, mengukur, mengakumulasikan, menganalisis, menyiapkan, menafsirkan serta mengkomunikasikan info yang bisa membantu pihak eksekutif untuk memenuhi tujuan dalam organisasi.
Dari definisi di atas bisa kita ketahui bahwa hal tersebut menitik beratkan pada peranan yang digunakan sebagai sumber informasi keuangan suatu organisasi atau perusahaan di mana informasi tersebut diperlukan oleh para pihak internal perusahaan tersebut yang tergabung dalam suatu manajemen untuk mengambil suatu keputusan yang baik bagi perusahaan atau organisasi itu sendiri.
Karena itulah akuntansi ini memegang peranan yang sangat penting dalam dunia usaha mulai dari usaha kecil, usaha menengah bahkan usaha besar semuanya membutuhkan akuntansi untuk perkembangan usahanya.
Perkembangan usaha yang dimaksud di sini bukan hanya perkembangan usaha yang mencari keuntungan saja namun akuntansi ini juga dibutuhkan sebagai alat penentu suatu rencana, pengawasan maupun sebagai patokan untuk pengambilan suatu keputusan.

Fungsi

Akuntansi manajemen ini timbul karena desakan kebutuhan akan informasi yang lengkap dan terperinci, yang dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam memimpin suatu perusahaan atau organisasi yang semakin besar. Dengan permasalahan yang semakin kompleks. Jika diperinci lebih jauh maka akuntansi tersebut adalah : Laporan yang bersifat rahasia yang tidak akan pernah dilaporkan untuk publik, serta hanya digunakan oleh pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan saja. Ini tidak pernah menggunakan dasar sejarah atau masa yang telah lewat. Akuntansi manajemen lebih memandang ke masa depan atau merupakan suatu perencanaan yang menitik beratkan pada pencapaian di masa mendatang.

Pembuatan ini tidak berdasarkan standar akuntansi keuangan namun mengacu pada laporan keuangan yang dibutuhkan para manajer untuk pengambilan keputusan, misalnya saja besar biaya gaji dan biaya produksi dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh untuk pengambilan keputusan kenaikan gaji bagi seluruh karyawan perusahaan. Akuntansi manajemen berupa laporan yang bersifat umum dan menyeluruh tidak seperti akuntansi keuangan yang laporannya lebih detail dan terperinci.

Jenis-jenis  dan Manfaatnya

Akuntansi manajemen yang berguna sebagai dasar pengambilan keputusan suatu perusahaan dapat dibagi lagi dalam tiga jenis,

1. Akuntansi Manajemen Biaya Penuh

Akuntansi manajemen biaya penuh adalah total biaya keseluruhan termasuk biaya produksi yang dibebankan pada setiap produk.
Jenis ini akan digunakan untuk menyajikan laporan keuangan perusahaan dan perubahan posisi keuangan yang akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan. Misalnya saja untuk menilai prestasi kerja para manajer, untuk menetapkan harga penjualan normal suatu produk serta untuk menyusun rencana jangka pendek maupun rencana jangka panjang yang akan direalisasikan oleh perusahaan.

2. Akuntansi Manajemen Biaya Diferensial

Akuntansi manajemen biaya diferensial tidak bersifat historis karena hanya digunakan untuk memilih salah satu alternatif dari beberapa alternatif yang diajukan yang akan menjadi keputusan perusahaan di masa mendatang.
Jenis yang satu ini hanya menggunakan informasi masa yang akan datang. Informasi masa lalu sama sekali tidak akan digunakan dalam jenis akuntansi manajemen biaya diferensial.

3. Akuntansi Manajemen Pertanggungjawaban

Jenis ini merupakan salah satu jenis yang digunakan oleh para tokoh di posisi top manajemen untuk membagi organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya menjadi bagian-bagian tertentu di mana masing-masing bagian tersebut memiliki hak untuk mengatur sendiri bagiannya dengan pertanggungjawaban penuh.
Cara ini diambil dengan harapan agar tujuan perusahaan secara keseluruhan akan dapat dengan mudah dicapai.

Pedoman Penyajian Laporan Akuntansi Manajemen

Menurut James D. Wilkinson dan john B. Campbell (1993) pedoman pelaporan akuntansi manajemen adalah sebagai berikut: Penerapan Tanggung Jawab Penuh

Peran akuntansi dan manajemen tidak dapat dipisahkan lagi.
Laporan harus dapat mengungkapkan pemenuhan tanggung jawab masing-masing bagian di dalam suatu perusahaan sehingga dapat diketahui prestasi dan pencapaian tiap-tiap bagian tersebut.
Itu artinya bahwa setiap bagian akuntansi manajemen di dalam suatu perusahaan harus membuat laporan untuk dilaporkan kepada pimpinan perusahaan guna pengambilan keputusan lebih lanjut untuk kemajuan bagian akuntansi manajemen tersebut maupun kemajuan bagi perusahaan secara keseluruhan Penetapan Prinsip Pengecualian
Laporan itu juga harus menerapkan sistem atau prinsip pengecualian. Maksudnya di sini adalah laporan yang dibuat harus dibedakan antara masalah-masalah yang berjalan dengan baik serta masalah-masalah yang masih perlu mendapatkan perhatian khusus.
Atau dapat dikatakan bahwa laporan yang menerapkan prinsip pengecualian ini akan lebih menonjolkan pada masalah-masalah yang masih harus mendapatkan perhatian yang lebih dari pihak top manajemen. Data Harus Ringkas
Laporan ini harus dibuat seringkas mungkin namun dapat dimengerti dengan mudah dan dipahami dalam waktu singkat. Hal ini harus sangat diperhatikan karena para pimpinan perusahaan pada level tertinggi memiliki waktu yang sangat terbatas untuk mempelajari dan membaca laporan tersebut.
Dengan menyajikan data yang ringkas namun mudah dipahami dalam waktu singkat maka akan sangat membantu top manajemen di perusahaan tersebut dalam pengambilan keputusan mereka. Harus Ada Komentar Interpretatif

Hal yang harus diperhatikan saat membuat laporan

1. Ringkas

Laporan akuntansi manajemen harus dibuat seringkas mungkin namun dapat dimengerti dengan mudah dan dipahami dalam waktu singkat.
Hal ini harus sangat diperhatikan karena para pimpinan perusahaan pada level tertinggi. Mereka memiliki waktu yang sangat terbatas untuk mempelajari dan membaca laporan.
Dengan menyajikan data yang ringkas namun mudah dipahami dalam waktu singkat. Maka hal itu akan sangat membantu top manajemen di perusahaan tersebut dalam pengambilan keputusan mereka.

2. Memberikan komentar singkat

Dalam menyajikan laporan, para akuntan manajemen harus memberikan komentar-komentar singkat. Yang dimana untuk memudahkan para top manajemen memahami laporan yang biasanya menggunakan bahasa akuntansi.
Contoh komentar yang diberikan akuntan manajemen tersebut dari laporannya bisa memberikan penjelasan singkat mengenai sebab akibat dari suatu masalah atau menunjukkan dengan tindakan apa yang harus di ambil untuk memperbaiki suatu keadaan yang menyimpang dari perencanaan sebelumnya.

Faktor penting menurut James D. Wilson dan John B. Campbell

Selain kelima hal yang telah dijelaskan di atas, James D. Wilson dan John B. Campbell juga memberikan beberapa faktor penting yang dapat membantu penyajian laporannya. Yaitu : Laporan harus disajikan tepat waktu, sederhana dan jelas. Laporannya juga harus menggunakan bahasa dan istilah yang dikenal oleh pimpinan perusahaan yang akan menggunakannya. Laporan harus akurat dan disajikan dalam urutan yang logis. Bentuk penyajiannya harus disesuaikan dengan pimpinan yang akan menggunakannya dan biaya penyiapan laporan tersebut juga harus dipertimbangkan.