You are here:

Amalan Sunnah Bulan Ramadhan Dan Dalilnya

Bulan ramadhan merupakan bulan yang Mulia. Selama bulan Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, sebab amal iibadah atau kebaikan di bulan ramadhan akan mendapatkan ganajaran pahala yang berlipat ganda. Hal tersebut telah dijelaskan di dalam hadis yang berbunyi “Dari Abi Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: ‘Setiap amal anak Adam akan dilipatgandakan, satu kebaikan dilipatgandakan menjadi 10 sampai 700 kali lipat. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa karena puasa adalah untuk-Ku dan Aku-lah yang membalasnya. Dia meninggalkan kesenangan sahwatnya dan makannya karena-Ku,” (HR Muslim).

 

Amalan Sunnah Bulan Ramadhan Dan Dalilnya

Berikut  beberapa amalan sunnah beserta dengan dalilnya.

 

1. Menyegerakan berbuka puasa jika telah yakin bahwa matahari telah tenggelam

Dalil menyegerakan berbuka puasa adalah hadis nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah SAW bersabda, “Senantiasa manusia dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa.” (HR Bukhari dan Muslim)

 

2. Berbuka dengan kurma, atau makanan/minuman manis lainnya, atau cukup dengan air putih

Dalil berbuka puasa dengan kurma adalah hadis berikut,

Dari Anas, “Nabi SAW berbuka dengan ruthob (kurma matang) sebelum salat. Kalau tidak ada, dengan tamar (kurma yang dikeringkan). Kalau tidak ada kurma juga, beliau berbuka dengan minum beberapa teguk air.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Berkata Imam Ar-Ruyani di dalam Kitabul Iman, “Jika tidak menemukan kurma, maka berbuka puasa dengan makanan yang manis, karena puasa mengurangi pandangan, sedangkan kurma memulihkannya, begitu pula makanan manis.”[2].

 

3. Berdoa sewaktu berbuka puasa

Doa yang dibaca pada saat berbuka puasa salah satunya adalah dari hadis berikut,

Dari Ibnu Umar, “Rasulullah SAW apabila beliau berbuka puasa, membaca doa berikut: Allahumma laka shumtu, wa ‘ala rizqika afthortu, dzaHabazhzhom u, wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru insyaa Allahu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Arti doa tersebut:

Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, karena pemberian-Mu aku berbuka, dahaga telah lenyap, urat-urat telah basah, serta pahala telah tetap jika Engkau mengehendaki.”

 

4. Makan sahur

Makan sahur dimaksudkan supaya menambah kekuatan ketika puasa dan dilakukan selewat tengah malam.

Dalil makan sahur adalah 2 hadis berikut,

– Dari Anas, Rasulullah SAW telah berkata, “Makan sahurlah kamu. Sesungguhnya makan sahur itu mengandung berkah.” (HR Bukhari dan Muslim)

– Dari kitab Al-Fiqhul Muyassar terdapat hadis nabi SAW: “Makan sahurlah walaupun dengan seteguk air.” (HR Ibnu Hibban) [2]

 

5. Mengakhirkan makan sahur

Akhirkan makan sahur hingga kira-kira 15 menit sebelum fajar subuh.

Dalil mengakhirkan sahur adalah hadis berikut,

Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW berkata, “Senantiasa umatku dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa.” (HR Ahmad)

 

6. Memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa

Dalil memberi makan untuk berbuka adalah hadis berikut,

“Barangsiapa memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang puasa, maka ia akan mendapat ganjaran sebanyak ganjaran orang yang berpuasa itu, tidak dikurangi sedikitpun.” (HR Tirmidzi)

 

7. Banyak bersedekah

Dalil untuk banyak bersedekah di bulan Ramadhan adalah hadis,

Dari Anas, “Orang-orang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Kapankah waktu sedekah yang lebih baik? Beliau menjawab, “Sedekah yang paling baik adalah sedekah pada bulan Ramadhan.”

 

8. Banyak membaca Alquran dan mempelajarinya

Dalil membaca Alquran di bulan Ramadhan adalah hadis,

Dari Ibnu Abbas , “Rasulullah SAW adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya. Adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah SAW orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.” (HR Bukhari)

 

9. Tidak mengucapkan perkataan yang buruk

Dalil untuk meninggalkan perkataan yang buruk adalah hadis berikut,

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan pengamalannya, maka Allah SWT tidak memerlukan dia untuk meninggalkan makan dan minumnya.” (HR Bukhari)