You are here:

Bekal untuk Hidup di Alam Akhirat Adalah Iman dan Taqwa

bekal untuk hidup di alam akhirat adalah

Bekal untuk hidup di alam akhirat adalah suatu hal yang perlu dipersiapkan selama manusia hidup di dunia. Bagi umat muslim, sudah jelas bahwa bekal yang dimaksud adalah keimanan serta ketaqwaan. Keimanan menghasilkan suatu amalan baik yang nantinya akan diperhitungkan di alam akhirat. Bahkan dalam Islam mengenal suatu amalan tidak pernah putus meski orang bersangkutan sudah meninggal. Apa yang diperbuat selama hidup di dunia akan dipertanggung jawabkan. Apabila banyak berbuat kebaikan, maka imbalannya berupa ampunan serta kehidupan baik. Sebaliknya apabila banyak berbuat dosa, maka akan juga diperhitungkan untuk mendapat balasan. Harapan setiap muslim adalah memperoleh surga dan hidup dengan bahagia di akhirat kelak. Maka banyak muslim saling berlomba dalam kebaikan dan amal sholeh untuk bisa meraihnya sebagai bekal kehidupan setelah dunia.

 

Bentuk Keimanan sebagai Bekal untuk Hidup di Alam Akhirat Adalah

Iman adalah percaya, dari segi bahasa. Dalam pengertian secara luas terdapat beberapa tingkatan atau dikenal dengan rukun iman. Berikut adalah bentuk keimanan sebagaimana rukun iman dalam ajaran Islam.

1.Iman kepada Allah Swt

Bekal untuk hidup di alam akhirat adalah percaya kepada Allah Swt. Percaya terhadap keberadaannya, ke-Esaannya, semua sifat serta kuasanya. Ini merupakan dasar dari kepercayaan orang beragama Islam.

2.Iman kepada malaikat

Kedua adalah harus meyakini bahwa terdapat malaikat dengan tugasnya masing-masing. Termasuk malaikat pencatat amalan baik dan amalan buruk. Cukup percaya saja sudah menunjukkan identitasnya sebagai muslim.

3.Iman kepada kitab suci Al-qur’an

Percaya kepada kitab suci Al-qur’an merupakan keharusan. Sebab kitab menjadi pedoman selama hidup di dunia sekaligus bekal untuk kehidupan setelah mati. Dari kitab juga didapat semua ketentuan, perintah dari Allah Swt yang harus diikuti.

4.Iman kepada Rasul utusan Allah Swt

Bekal untuk hidup di alam akhirat adalah salah satunya percaya terhadap Rasul utusan Allah Swt. Rasul penyampai pesan berisi ajaran yang tidak dapat ditemukan melalui kitab. Yaitu berupa sabda, kemudian harus diikuti oleh semua muslim karena merupakan sunnah.

5.Iman kepada hari kiamat

Berikutnya adalah percaya atau meyakini adanya hari kiamat. Setelah kehidupan dunia ini selesai karena peristiwa kiamat, maka manusia akan masuk pada alam berikutnya yaitu akhirat. Jadi harus percaya dulu bahwa akhirat itu ada jika ingin mengumpulkan bekal.

6.Iman kepada Qada’ dan Qadar

Meyakini adanya takdir baik dan buruk. Bahwa semua itu datangnya tidak lain adalah dari Allah Swt. Dengan demikian, maka muslim akan menyadari kuasa Tuhan, merasa lemah, sehingga lebih mendekatkan diri.

BACA JUGA : Dzikir dapat Menjauhkan Kita dari Penyakit, Benarkah?

Bekal untuk Hidup di Alam Akhirat adalah Taqwa

“Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang berakal”. Ini merupakan arti dari Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 197. Dari ayat ini sudah jelas apa yang perlu dipersiapkan oleh orang muslim.

Bekal untuk hidup di alam akhirat adalah ketaqwaan. Taqwa adalah mematuhi semua perintah serta menjauhi atau tidak melakukan segala larangan Allah Swt. Perintah kepada umat muslim sudah tertuang dalam kitab suci.

Selebihnya, merupakan perintah yang disampaikan langsung oleh Rasul. Salah satunya adalah mendirikan sholat lima waktu. Ini merupakan perintah langsung dari Allah Swt kepada Rasulullah Muhammad SAW yang dikenal dengan peristiwa isra’ mi’raj.

Perintah yang langsung tercantum dalam kitab salah satunya adalah puasa Ramadhan. Ini merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Dilaksanakan selama satu bulan penuh 29 atau 30 hari dengan kaidan serta rukun yang juga sudah ada ketentuannya.

Perintah-perintah tersebut wajib dilaksanakan. Mengingat hukumnya wajib, maka akan mendapat dosa apabila dilanggar. Ini yang nantinya akan menjadi pemberat amal keburukan di akhirat. Banyak sekali larangan yang harus dihindari dan sudah tercantum juga dalam kitab suci Al-qur’an. Contohnya, larangan minum minuman keras atau khamr karena memabukkan. 

Kemudian larangan untuk mendekati zina. Yaitu larangan melakukan hal-hal yang dapat menjadi pintu masuknya setan untuk mempengaruhi melakukan tindakan tidak terpuji. Dan ini termasuk dalam dosa besar.

Dosa besar lainnya adalah durhaka kepada orang tua dan melakukan perbuatan syirik atau menyekutukan Allah. Contoh menyekutukan Allah adalah menyembah berhala sebagai Tuhan dan mensejajarkannya dengan kedudukan Allah Swt.

 

Amalan yang Pahalanya tidak Putus 

Bekal untuk hidup di alam akhirat adalah bisa didapat dari amalan yang tidak pernah putus pahalanya meski sudah meninggal dunia. Ada tiga hal berkaitan dengan hal tersebut, berikut penjelasannya.

1. Amal jariyah

Amal jariyah, merupakan perbuatan baik yang pahalanya terus mengalir kepada pelakunya. Salah satunya adalah wakaf. Wakaf merupakan aktivitas memberi dengan sukarela, hampir sama dengan sedekah.

Wakaf merupakan harta yang dikelola dengan benar. Contohnya, memberi wakaf sebidang tanah untuk kemudian dibangun sebuah masjid. Maka selama masjid digunakan, maka wakif (pemberi wakaf) terus akan mendapatkan pahalanya.

2. Ilmu yang bermanfaat

Inilah mengapa setiap muslim diharuskan menuntut ilmu. Supaya bisa menularkannya kepada orang lain yang tidak atau belum mengetahui. Semakin banyak orang diberi pengetahuan sesuai ilmu yang dimiliki, semakin banyak pahalanya dan ini tidak akan putus.

3. Anak sholeh sholeha yang mendoakan kedua orang tuanya.

Anak investasi dunia akhirat, ini merupakan anggapan yang 100% benar. Sebab apabila berhasil mendidik dengan baik menjadi anak sholeh sholeha, maka pahalanya tidak akan putus. Yaitu doa dari anak-anak tersebut kepada kedua orang tuanya yang telah meninggal.

 

Waktu Paling Tepat Mempersiapkan Bekal untuk Hidup di Alam Akhirat Adalah

Lalu kapan waktu paling tepat untuk bersiap-siap? Sedini mungkin, setelah akil balik, setiap muslim menanggung dosanya sendiri. Maka harus sudah menjalankan perintah serta menjauhi semua larangan agama.

Bekal untuk hidup di alam akhirat adalah suatu hal yang wajib disiapkan saat ini juga. Sebab tidak ada yang tahu umur manusia. Tidak satupun manusia mengetahui kapan ajalnya akan tiba, bisa setiap saat terjadi.

Maka setiap hari, setiap saat wajib berbuat baik. Supaya ,mendapati akhir kehidupan yang baik, dan sudah memiliki bekal untuk hidup di alam kekal. Untuk hal ini, maka perlu dilakukan pembiasaan sedari dini.

Pembiasaan melakukan sholat 5 waktu, puasa Ramadhan, menunaikan zakat, haji apabila mampu, berbakti kepada kedua orang tua, sedekah dan perintah lainnya. Setiap harinya membiasakan diri melakukan kebaikan.

Mulai dari hal kecil seperti berkata baik, jujur, sopan, menjaga diri dari najis, tidak berprasangka buruk dan sebagainya. Kemudian juga dengan membiasakan berdzikir di sela rutinitas, sehingga setiap helaan nafas bernilai ibadah.

Menyiapkan bekal juga dengan selalu mengingat semua larangan terutama yang masuk kategori dosa besar. Sebab apabila menemui ajal pada saat melakukan dosa besar, balasannya sangat pedih.

Pepatah mengatakan bahwa menuntut ilmu kebaikan harus dilakukan mulai dari peraduan hingga ke liang lahat. Artinya selama hidup di dunia mulai dari sedini mungkin persiapan bekal untuk hidup di alam akhirat adalah kewajiban yang harus dilakukan.