You are here:

Cara Membayar Kafarat

Kafarat adalah tebusan atau denda yang wajib ditunaikan oleh seorang Muslim sebagai bentuk penyesalan dan penebusan atas pelanggaran tertentu dalam syariat Islam. Kafarat dapat dikenakan dalam beberapa kondisi, seperti melanggar sumpah, berhubungan badan saat puasa Ramadhan, atau terlibat dalam pembunuhan tanpa sengaja.

Cara membayar kafarat berbeda-beda tergantung jenis pelanggaran yang dilakukan. Berikut ini adalah cara umum membayar kafarat:

  1. Memberi Makan atau Pakaian kepada Fakir Miskin
    • Berikan makanan pokok atau pakaian kepada 10 orang miskin.
    • Nilai atau jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan harian keluarga Anda.
  2. Membebaskan Budak
    • Ini adalah bentuk kafarat utama dalam syariat, namun saat ini sudah tidak relevan secara praktik.
  3. Berpuasa
    • Jika tidak mampu memberi makan atau membebaskan budak, maka kafarat bisa dibayar dengan puasa 60 hari berturut-turut (untuk pelanggaran berat), atau 3 hari (untuk sumpah).
  4. Membayar Uang Setara Nilai Makanan
    • Sebagian ulama membolehkan membayar kafarat dengan uang tunai.
    • Jumlahnya harus setara harga makanan pokok untuk fakir miskin.
    • Disarankan dilakukan melalui lembaga amil terpercaya, tentunya di website donasi.sahabatyatim.com

Contoh Jenis Kafarat dan Hukumnya

  1. Kafarat Sumpah (Yamin)
    Memberi makan atau pakaian kepada 10 orang miskin, atau membebaskan budak. Jika tidak mampu, wajib berpuasa 3 hari.

    • Memberi makan 10 orang miskin, atau
    • Memberi pakaian kepada 10 orang miskin, atau
    • Membebaskan budak. Jika tidak mampu, puasa 3 hari.
  2. Kafarat Hubungan Suami Istri saat Puasa
    Membebaskan budak. Jika tidak mampu, memberi makan 60 orang miskin, atau berpuasa 60 hari berturut-turut.

    • Membebaskan budak, atau
    • Memberi makan 60 orang miskin, atau
    • Puasa 60 hari berturut-turut.
  3. Kafarat Pembunuhan Tak Sengaja
     Memerdekakan hamba sahaya. Jika tidak mampu, wajib berpuasa dua bulan berturut-turut

    • Memerdekakan hamba sahaya, atau
    • Puasa 2 bulan berturut-turut.

Catatan Penting

  • Niat dalam membayar kafarat sangat penting dan harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah.
  • Jika ragu atau tidak mampu menjalankan bentuk kafarat tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan ulama, ustaz, atau lembaga zakat terpercaya agar tidak salah langkah.

Kafarat bukan hanya kewajiban syariat, tetapi juga bentuk taubat dan bukti kesungguhan kita untuk kembali kepada Allah SWT.