Budaya kerja diperlukan agar seseorang untuk mengubah sikap seorang pekerja sehingga dapat meningkatkan produktifitasnya dalam bekerja. Artikel ini akan membahas informasi tentang budaya kerja yang positif untuk kemajuan pembaca dalam berkarir.
Pengertian Budaya Kerja
Karir adalah status pekerjaan seseorang yang disandang dalam waktu tertentu dengan jabatan dan title tertentu juga.Sementara itu, budaya kerja merupakan seperangkat nilai atau prinsip yang memotivasi individu untuk meraih pencapaian melalui pekerjaannya.
Tujuan dari penerapan budaya kerja adalah untuk mendorong peningkatan produktivitas karyawan agar hasil yang diperoleh dapat optimal. Budaya kerja menjadi hal yang krusial untuk diterapkan karena sangat berhubungan dengan efektif tidaknya sebuah sistem.
Budaya kerja yang positif tentunya berdampak pada meningkatnya efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas. Diperlukan kesadaran dan partisipasi aktif dari masing-masing individu agar sistem dapat berjalan sesuai dengan harapan. Manfaat penerapannya budaya kerja yaitu :
- Komunikasi jadi efektif
- Timbul rasa kekeluargaan
- Karir lebih cepat berkembang
- Kemampuan inter dan intra personal meningkat
- Aura kantor lebih terasa bersahabat
- Produktivitas kerja meningkat
- Budaya bersaing secara sehat
- Sistem kerja berjalan sesuai dengan aturan perusahaan
- Sikap saling menghargai setiap individu
Faktor Penghambat Karir
Faktor-faktor penghambat karir di antaranya adalah :
Faktor Penghambat Karir – Malas
Rasa malas sering terjadi pada karyawan yang tidak memiliki tujuan karir yang jelas. Berangkat kerja tepat waktu, bekerja sekian jam, pulang dan terima gaji tiap bulan. Itu adalah ciri-ciri karyawan yang malas. Bagaimana bisa mencapai jenjang karir yang lebih baik bila tidak ada keinginan untuk maju?
Hanya sekedar “numpang hidup” menjadi motonya. Sesekali malas boleh saja. Namun bila rasa ini berlanjut terus menerus dan akhirnya mengganggu pekerjaan, maka Anda harus cepat mengambil tindakan. Kantor bukanlah rumah dimana Anda bisa bermalas-malasan.
Faktor Penghambat Karir – Pasif
Perusahaan adalah insitusi bisnis yang berorientasi pada keuntungan. Sehingga agar memperoleh hasil seperti yang di harapkan, tentu semua elemen dalam perusahaan harus bisa kerjasama. Lantas, bagaimana kemajuan karir menghampiri Anda bila Anda pasif? Duduk diam di meja kerja hanya menunggu perintah atasan.
Tidak ada keinginan untuk aktif mencari ide dan solusi bekerja yang berguna bagi kemajuan perusahaan. Anda merasa bahwa anda hanya karyawan dan tidak perlu susah payah berfikir bagaimana agar perusahaan tetap survive Ini adalah pemikiran yang salah.
Faktor Penghambat Karir – Perhitungan
Setiap pekerjaan yang Anda lakukan harus menghasilkan keuntungan bagi Anda pribadi. Anda berat sekali mengulurkan tangan pada rekan atau atasan yang membutuhkan bantuan. Setiap tetesan keringat dan ide Anda harus selalu dihargai dengan uang.
Lebih baik Anda duduk diam di tempat daripada membantu orang lain yang tidak memerikan manfaat bagi Anda secara pribadi. Tahukah Anda bahwa sifat perhitungan seperti ini sangat menghambat budaya kerja yang sehat?
Faktor Penghambat Karir – Moody
Ada pameo yang mengatakan bahwa ” Jangan pernah membawa perasaan ke dalam dunia kerja” kalau tidak ingin karir hancur. Memang benar. Coba bayangkan kalau Anda bekerja di kantor atau di manapun juga dengan mood yang berubah-rubah.
Pekerjaan yang bertumpuk, deadline yang selalu ” berteriak “, rekan kerja yang tidak bisa diajak kerja sama, bahkan mungkin atasan yang galak, adalah beberapa alasan yang bisa membuat mood menjadi jelek. Masalah perasaan ini memang sangat mengganggu, terutama bila sudah menyangkut pekerjaan.
Ketika bad mood datang sudah bisa dipastikan semua pekerjaan yang Anda lakukan hasilnya berantakan. Sudah bisa dipastikan pula bukan hanya Anda, tapi rekan kerja dan atasan pun akan sulit mengikuti ritme kerja Anda yang berubah-ubah.
Faktor timbulnya mood yang tidak baik :
Hati memang sulit ditebak. Begitu juga dengan mood yang mudah berubah. Dalam beberapa penelitian, memang ada beberapa orang yang membawa sifat dasar moody Suasana hati mereka mudah berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi.
Ketika ada masalah di kantor, maka mood langsung berubah tidak baik. Bahkan ada orang yang menjelang datangnya haid dan saat bangun tidur mood -nya tidak baik. Orang dengan kepribadian seperti ini masuk kategori orang dengan kepribadian yang labil.
Budaya kerja di kantor yang tidak sehat pun sangat berpengaruh terhadap timbulnya moody Kondisi perusahaan yang sedang tidak menentu, peraturan perusahaan yang tidak memihak karyawan, rekan kerja yang bersaing secara tidak sehat, bahkan gaji yang tidak sesuai dengan beban pekerjaan bisa menjadi momok yang sangat mengerikan.
Tips dan Trik Karir Maju
Ada beberapa tips yang bisa membuat karir Anda maju, di antaranya adalah :
Komunikasi yang Efektif
Dalam setiap kesempatan, selalu berusaha berkomunikasi dengan sabar dan hati lapang. Utarakan ide, niat dan keberatan Anda pada rekan kerja atau atasan dengan runut dan jelas.
Bangun Budaya Kerja yang Sehat
Anda bisa memulai dari diri sendiri. Selalu tersenyum bila bertemu rekan atau atasan, apapun suasana hati Anda. Beri selamat pada rekan kerja yang berprestasi dan semangat untuk rekan kerja yang sedang bermasalah. Bila memungkinkan, ingat hari ulang tahun rekan dan beri kejutan dengan kado kecil.
Pisahkan Masalah Pribadi dan Pekerjaan
Tinggalkan masalah pribadi di rumah saat Anda berangkat kerja. Dengan cara ini Anda tidak terpengaruh dengan suasana hati. Saat di kantor Anda harus fokus dan tidak mencampur adukkan masalah pribadi dengan pekerjaan. Pikirkan bahwa prestasi bisa membawa Anda pada keadaan yang lebih baik.
Profesional di Tempat Kerja
Kantor adalah tempat Anda mencari uang dengan menjadi karyawan. Tugas Anda memberikan kontribusi yang positif pada perusahaan dengan cara bekerja sebaik-baiknya dan berprestasi. Bukan untuk bermain api dengan rekan kerja atau mencoba memanipulasi asset perusahaan.
Manajemen Waktu yang Baik
Tepati manajemen waktu yang sudah Anda buat. Buat TIMELINE untuk setiap pekerjaan agar selesai tepat waktu. Dengan timeline ini memudahkan Anda bila ada pekerjaan yang harus direvisi.
Bijak Menghadapi Gosip
Tidak ada yang enak dengan gosip, apalagi menjadi orang yang digosipkan. Namun terkadang Anda tidak bisa mengelak dari gosip meski sudah bekerja sebaik mungkin. Bila ternyata harus menghadapi gosip, jangan langsung marah dan membabi buta. Cari tahu siapa dan apa maksud dari penyebaran gosip itu.
Bila sudah, Anda bisa langsung mengecek kebenarannya pada pelaku. Jangan gembar-gembor hingga seluruh orang tahu, tapi ajak pelaku berbicara empat mata dan dari hati ke hati. Coba lihat, Anda tidak akan percaya bahwa ternyata Anda mampu mengatasi gosip ini dengan bijaksana.
Manfaatkan Kerja Tim
Budaya kerja di Indonesia masih tergolong konservatif, yaitu senang bila bekerja dengan banyak orang. Hal ini menguntungkan Anda. Gali ilmu dan perluas wawasan Anda agar bisa masuk dalam daftar orang-orang pilihan. Masuk dan terlibat langsung dalam sebuah tim dapat membuat pekerjaan lebih cepat dan lebih baik, sehingga Anda memberi waktu bagi Anda untuk belajar bidang lain.
Selektif Terhadap Promosi
Anda harus mengukur kemampuan, menyatukan tujuan pribadi dengan promosi, dan timbang kembali apakah promosi tersebut memberikan kontribusi positif bagi kemajuan karir Anda.
Sampaikan Pendapat dengan Santun
Sebaik apapun data dan fakta yang dibawa, dia tetap atasan. Tidak pernah ada satupun atasan yang mau di debat walaupun salah. Jadi, Anda harus pintar mencari waktu dan gunakan cara yang tepat agar argumentasi yang Anda kemukakan tepat sasaran.
Jaga Sikap di Kantor
Kesalahan dalam bertindak bertutur kata dalam pekerjaan adalah hal biasa. Namun, demi terciptanya budaya kerja yang sehat dan efektif biasakan berpikir dulu baru bertindak. Kemajuan karir tidak hanya ditentukan oleh kualitas pekerjaan saja, namun juga bagaimana sikap Anda ketika di dalam kantor, baik pada atasan maupun rekan kerja.
Nah, itu dia artikel mengenai Ciptakan Budaya Kerja Positif Demi Kemajuan Karir. Semoga bermanfaat. Selamat berkarir dan maju dengan manajemen diri yang terbaik.