You are here:

Inilah 5 Keajaiban Bersedekah kepada Anak Yatim

Inilah 5 Keajaiban Bersedekah kepada Anak Yatim, Tidak jarang, banyak orang yang beranggapan bahwa bersedekah dapat mengurangi jumlah harta yang dimiliki, namun sebenarnya hal tersebut tidaklah demikian, yang justru dalam Islam, sedekah adalah salah satu kunci untuk membuka pintu rezeki agar semakin lebar, asalkan sedekah yang dilakukan benar benar ikhlas dan bukan karena mengharap balasan dengan berlipat ganda.

Dalam bersedekah kita dianjurkan untuk bersedekah atau memberi kepada kaum atau orang orang yang membutuhkannya, misalnya salah satunya seperti anak yatim. Bersedekah kepada anak yatim berbeda dengan bersedekah kepada kalangan lainnya.

Bersedekah kepada Anak Yatim

Seperti yang diketahui, Anak Yatim adalah kekasih Allah, anak yang disayangi oleh Allah, sehingga banyak keutamaan yang akan didapatkan bagi orang yang ikhlas bersedekah atau memberi kepada anak yatim. Berikut beberapa keutamaan bersedekah kepada anak yatim.

1. Di doakan Malaikat

Orang orang yang suka bersedekah akan didoakan oleh malaikat. Malaikat akan berdoa dan meminta kepada Allah untuk memberikan ganti atas apa yang mereka sedekah atau infaq kan. Hal ini telah dijelaskan dalam salah satu hadits, Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)

Menurut salah satu ulama, sedekah yang dimaksud adalah sedekah wajib kepada keluarga atau yang dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi. Maka menafkahi anak yatim yang masih merupakan karib kerabat juga termasuk dalam hal ini.

2. Hartanya akan diganti oleh Allah SWT

Jangan takut kehabisan harta karena bersedekah, sebab Allah tidak pernah ingkar dengan apa yang telah dijanjikannya.  “Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’: 39).

Baca Juga : 7 Keutamaan Membahagiakan Anak Yatim dalam Islam

3. Ditempatkan di dekat Rasulullah SAW

Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya. (HR al-Bukhari (no. 4998 dan 5659, Shahih)

4. Tidak termasuk golongan yang ingkar atas hari pembalasan

 “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan hari pembalasan? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. Orang-orang yang berbuat riya’  dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS. Al Maa’uun: 1-7).

5. Dinaungi Allah SWT

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tujuh golongan orang yang akan diberi naungan oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya. Seorang pemimpin yang adil. Seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ‘azza wa jalla. Seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid-masjid. Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah, mereka berdua bertemu dan berpisah karena-Nya. Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan yang memiliki kedudukan dan kecantikan lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’. Seorang lelaki yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Dan seorang lelaki yang mengingat Allah dalam kesendirian lalu mengalirlah air matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)