You are here:

Kisah Uwais Al Qarni, Sahabat Nabi Yang Menghormati Orang Tua

Pada pembahasan kali ini kita akan menceritakan sebuah kisah dari Uwais Al Qarni. Dimana Uwais Al Qarni ini merupakan salah satu seorang pemuda yang bertempat tinggal di salah satu negara di Yaman. Pemuda dengan nama Uwais Al Qarni ini merupakan seorang pemuda yang berpenyakit sopak serta tubuhnya belang – belang. Walaupun pemuda yang bernama Uwais ini cacat tetapi ia merupakan salah satu pemuda soleh serta sangat berbakti terhadap ibunya. Dimana ibu dari kisah Uwais Al Qarni ini adalah seorang wanita yang sudah tua serta lumpuh.

Tetapi si pemuda ini tidak pernah putus asa dalam merawat ibunya yang sudah tua dan lumpuh tersebut. Sebab ia berfikir bahwa ibu merupakan salah satu seseorang yang memiliki tempat paling mulia dalam hidupnya. Oleh sebab itu setiap anak dan termasuk pemuda yang bernama Uwais Al Qarni ini sangat menempatkan ibunya pada posisi atas. Seorang anak tentunya tidaklah boleh membentak orang tua apalagi durhaka kepadanya. Sebab ketika seorang anak berdusta ataupun durhaka terhadap orang tua maka neraka akan selalu sedia untuk anda. Maka dari itu jika anda ingin meneladani kisah dari Uwais Al Qarni ikutilah pembahasan kali ini ya agar bermanfaat.

Kisah Uwais Al Qarni, Sahabat Nabi Yang Menghormati Orang Tua

Kisah Inspiratif Anak Yang Berbakti Kepada Orang Tua

Sikap berbakti terhadap orang tua merupakan salah satu sikap yang dicerminkan dari kisah uwais al qarni. Dimana si pemuda ini sangatlah berbakti terhadap orang tua meskipun si pemuda ini mengalami penyakit belang – belang pada tubuhnya. Sebab si pemuda ini sangatlah yakin bahwa ibu merupakan salah satu seseorang yang sangat mulia di dalam hidupnya. Karena jika seorang anak durhaka terhadap orang tuanya maka anak tersebut tidak akan pernah merasakan sebuah syurga di akhirat nanti. Uwais Al Qarni ini menceritakan seseorang pemuda yang sedang hidup di zaman Nabi Muhammad SAW yang hidup miskin serta berpenyakitan sopak.

Uwais Al Qarni merupakan salah satu pemuda yang hidup hidup dalam kendati yang serba kekurangan dan dia merupakan seorang pemuda soleh terhadap orang tuanya. Tetapi dengan kekurangan yang dimiliki oleh keluarga kecil ini si pemuda bernama Uwais Al Qarni tidaklah pernah menyerah dalam merawat ibunya. Sebab seorang anak haruslah bisa merawat ibunya dengan sepenuh hati yang sudah tua dan berpenyakitan. Berbakti kepada orang tua bisa dilakukan dengan melalui banyak cara seperti contoh dengan tidak membantah ketika disuruh. Sebab sudah tugas dari seorang anak agar bisa merawat ibunya dengan penuh hati dan rasa cinta bukan.

Kisah Teladan Menghormati Orang Tua

Sebuah kisah teladan menghormati orang tua datang dari seorang pemuda yang bernama Uwais Al Qarni. Ia merupakan salah satu anak miskin, penyakitan dan salah satu anak yang penyayang terhadap ibunya. Kisah Uwais ini sangatlah patut diteladani oleh setiap umat Islam sebab kisah Uwais ini merupakan salah satu teladan yang hadir pada zaman Nabi Muhammad SAW terdahulu. Berbicara soal memuliakan seorang ibu, di mana kita semua patutlah berbakti dan taat terhadap orang tua yang telah melahirkan kita ke dunia. Pemuda Uwais ini tidaklah pernah bertemu dengan Nabi Muhammad SAW sebab letak rumah ia berada di Yaman yang jauh dengan ketinggalan Nabi.

Sejarah Uwais Al Qarni terkenal sebab keteladanannya terhadap orang tua terutama ibunya sangatlah sungguh patut kita ikuti. Meskipun ia sosok pemuda yang memiliki penyakit di dalam tubuhnya  tetapi ia tak pernah mengeluh untuk bisa mendapatkan surga dengan cara merawat ibunya. Ibunya yang sudah tua dan rentan ini tidaklah bisa bergerak lagi kecuali dengan bantuan dari pemuda yang sangat berbakti ini. Oa berjuang untuk bisa menghidupi ibunya sebab tidak satupun orang yang mengenai sosok pemuda ini. Namun pemuda ini adalah salah satu orang yang pernah disebut oleh Rasulullah sebagai seorang pemuda yang sangat dicintai oleh Allah.

Kisah Sahabat Nabi Yang Berbakti Kepada Orang Tua

Uwais Al Qarni merupakan sebuah kisah sahabat nabi yang berbakti kepada orang tua yaitu ibunya. Dimana pada suatu hari si pemuda bernama Uwais ini meminta izin kepada ibunya untuk melepaskan rindu terhadap Rasulullah. Dan ibunya mengizinkannya untuk dia pergi ke Madinah dengan syarat agar lekas kembali setelah bertemu Rasulullah sebab ibunya sedang sakit – sakitan. Perjalanan yang Uwais tempuh ini selama 3 hari untuk mencapai kota Madinah. Dan setelah sampai di sana ia sesegera mungkin mencari rumah dari Rasulullah dan di ketuklah pintu rumah Rasulullah sembari mengucapkan salam. Lalu keluarlah seseorang seraya membalas salam dari Uwais ini.

Namun sangat disayangkan ketika itu Rasulullah sedang berada di medan perang dan si pemuda ini hanya bertemu dengan istri dari Rasulullah. Betapa kecewa dalam hatinya ketika ia tidak menemui pujaan Rasulullah ini. Di dalam hatinya bergelumang ingin sekali menanti kedatangan dari Rasulullah tetapi di dalam hati kecilnya ia masih ingat pesan dari ibunya agar segera pulang. Lalu ia memutuskan untuk pulang dan menitip pesan terhadap istri Rasulullah tersebut. Tak lama kemudian Rasulullah datang dari medan perang dan mengetahui bahwa ada seorang pemuda yang sedang mencarinya. 

Uwais Al Qarni Terkenal Dilangit Tidak Terkenal Dibumi

Rasulullah Pun bercerita bahwa Uwais Al Qarni terkenal dilangit tidak terkenal dibumi karena ia merupakan seseorang yang sangat dicintai Allah. Rasulullah bercerita terhadap sahabatnya jikalau ia bertemu dengan pemuda ini maka mintalah doa serta istighfar kepadanya. Sebab ia merupakan penghuni langit bukanlah penghuni bumi ini. Seketika waktu terus berjalan Rasulullah wafat dan kedua sahabat ini memutuskan untuk bertemu dengan Uwais Al Qarni. Dan benar apa yang dikatakan Rasulullah bahwa telapak dari Uwais ini terdapat tanda putih yang menandakan ia adalah seorang penghuni langit.

Kisah inspiratif anak yang berbakti kepada orang tua adalah kisah yang patut anda teladani dari pemuda bernama Uwais Al Qarni ini. Pada kesempatan lain ibunya meminta Uwais untuk menghantarkannya pergi haji. Dengan begitu ia tak pernah sekalipun menolak permintaan ibunya tersebut. Si pemuda ini dengan sekuat tenaga menggendong ibunya hingga sampai berziarah ke Baitullah. Pada suatu masa si pemuda ini wafat dan banyak sekali orang asing berdatangan untuk bisa mengurus jenazahnya hingga ke liang lahat. Sungguh berita tersebut sangat menggemparkan penduduk Yaman.

Nah itulah beberapa kisah Uwais Al Qarni yang patut kita teladani. Dengan begini kita haruslah bisa berbakti kepada orang tua terutama ibu yang telah membesarkan kita. Anda juga bisa mengikuti kegiatan di Sahabat Yatim Indonesia yang memiliki banyak program kegiatan untuk menginspirasi para pembacanya.

 

  • Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
  • Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.