You are here:

Korelasi Kinerja Karyawan Dengan Pencapaian Tujuan Perusahaan

kinerja karyawan

Istilah kinerja karyawan berkaitan dengan sejauh mana keberhasilan seorang karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh perusahaan. Perusahaan sangat perlu untuk melakukan evaluasi tehadap performa kerja karyawan di berbagai level dan posisi karyawan di perusahaan. Hal ini penting dilakukan untuk memprogram rencana pengembangan sumber daya manusia (karyawan) yang maksimal di masa depan.

Pengertian Kinerja Karyawan

Pencapaian tujuan perusahaan sangat bergantung pada kinerja yang ditunjukkan oleh para karyawannya. Karena karyawan merupakan pemeran utama yang melaksanakan pencapaian tugas-tugas perusahaan. Dengan demikian, tujuan perusahaan akan dapat dicapai apabila ada upaya-upaya yang maksimal yang dilakukan oleh para karyawan dalam perusahaan tersebut.

Lalu, apakah yang dimaksud dengan kinerja karyawan itu? Ada beberapa definisi mengenai kinerja karyawan, antara lain sebagai berikut:

Dalam buku berjudul “Manajemen Prestasi”, Agus Dharma mengatakan bahwa kinerja pegawai (karyawan) merupakan sesuatu yang dicapai pegawai, prestasi yang dicapai pegawai, atau kemampuan kerja yang berkaitan dengan penggunaan peralatan kantor.

Dalam buku berjudul “Evaluasi Kinerja SDM”, A.A. Anwar Prabu Mangkunegara menyebutkan bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja) merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya, sesuai denan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Dalam buku berjudul “Teori Administrasi Publik”, Harbani Pasolog mengutip pernyataan Bambang Kusruyanto yang menyatakan bahwa Kinerja karyawan adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi.

Stephen Robbins (diterjemahkan oleh Harbani Pasolog) menyebutkan bahwa kinerja adalah hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dibandingkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan kemampuan seorang karyawan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kepegawaiannya dengan kualitas yang baik dan dalam waktu yang telah ditentukan.

Performa kerja karyawan yang baik akan menciptakan kesan positif terhadap citra perusahaan. Sehingga, perusahaan dianggap kompetitif dan berani bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang usaha yang sejenis. Kinerja karyawan yang positif akan memberikan rasa optimis kepada perusahaan dalam melaksanakan terobosan-terobosan pengembangan perusahaan, baik untuk merger, ekspansi, maupun mengakuisisi perusahaan lain.

Sementara kinerja karyawan yang negatif justru akan menghambat pencapaian tujuan-tujuan perusahaan, bahkan dapat menurunkan citra perusahaan di mata pesaing. Oleh karena begitu pentingnya kinerja karyawan dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka diperlukan upaya-upaya oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja para karyawan.

Faktor yang Memengaruhi Kinerja Karyawan

Para karyawan dalam menjalankan tugas-tugas kepagawaiannya tidaklah berdiri sendiri, tetapi berhubungan erat dengan tingkat kepuasan kerja, imbalan, pendidikan, keterampilan, dan kenyamanan dalam perusahaan. Donnelly, Gibson, dan Invancevich dalam “Partner Lawyer” menjelaskan beberapa faktor yang memengaruhi performa kerja seorang karyawan, yaitu sebagai berikut.

1. Harapan mengenai imbalan

Seorang karyawan akan mempunyai kinerja yang baik jika dia memperoleh imbalan yang sesuai dengan apa yang dia berikan kepada perusahaan.

2. Dorongan

Dorongan atau motivasi ini bisa berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan. Iming-iming kenaikan jabatan akan meningkatkan kinerja seorang karyawan. Begitu juga dengan adanya kebutuhan yang harus dipenuhi dalam keluarganya akan memberikan suntikan semangat kepada seorang karyawan agar dapat bekerja dengan baik.

3. Kemampuan ( ability )

Kemampuan yang dimiliki oleh seorang karyawan akan memengaruhi semangat seseorang dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Seorang karyawan yang mempunyai kemampuan lebih akan berusaha menunjukkan kemampuannya tersebut kepada pihak perusahaan dengan harapan mendapat promosi jabatan, kenaikan imbalan, perolehan insentif, dan lain-lain.

Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan

Selanjutnya, adakah upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya? Upaya meningkatkan kinerja karyawan bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan oleh pihak perusahaan. Pihak perusahaan membutuhkan waktu untuk mengambil suatu keputusan mengenai tindakan apa yang harus dilakukan dalam upaya menigkatkan kinerja seorang karyawan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam melakukan upaya peningkatan performa kerja karyawan, antara lain sebagai berikut.

1. Tentukan tolak ukur penilaian

Biasanya, perusahaan menjadikan prestasi yang dicapai oleh seorang karyawan sebagai salah satu acuan ada atau tidak adanya peningkatan kinerja karyawan. Penentuan tolak ukur ini harus bersifat objektif. Jadi, dalam hal ini sikap nepotisme harus dibuang jauh-jauh oleh pihak penilai kebijakan.

2. Acuan penilaian

Adanya suatu acuan yang mudah dipahami dan dimengerti oleh para karyawan sangat penting. Perusahaan perlu menginformasikan batasan mana yang dijadikan acuan penilaian kinerja karyawan. Dalam hal ini, karyawan harus diberi tahu bahwa perusahaan akan atau sedang melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan. Keadaan ini penting diperhatikan untuk menghindari adanya kesalahpahaman antara karyawan dengan pihak perusahaan.

3. Konsisten

Perusahaan harus konsisten terhadap berbagai kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Adanya ketidakkonsistenan pihak perusahaan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan akan mengakibatkan kebingungan bagi para karyawan.

Untuk meningkatkan kinerja karyawan, pihak perusahaan harus bijaksana dalam memberikan penilaian kinerja kepada para karyawannya. Penilaian yang diberikan harus objektif, tidak boleh subjektif. Harus bersifat menyeluruh. Pihak perusahaan tidak hanya melihat, tetapi diperlukan juga untuk mendengar.

Hambatan Kinerja Kerja

Dalam hal ini, perusahaan juga harus memahami dan mengetahui segala sesuatu yang menjadi keluhan yang mengakibatkan terhambatnya suatu performa kerja, misalnya seperti berikut.

1. Keterlambatan pembayaran imbalan (gaji)

Keadaan ini dapat menurunkan semangat kerja para karyawan karena mereka merasa kurang dihargai oleh perusahaan. Jasa-jasa mereka selama satu bulan terhadap perusahaan, dianggap kurang penting oleh perusahaan.

2. Lingkungan kerja yang tidak nyaman

Adanya persaingan di antara para karyawan dalam mencari perhatian perusahaan (atasan) dapat menciptakan suasana kerja tidak kondusif. Keadaan ini dapat menyebabkan timbulnya perang dingin di antara para karyawan. Persaingan yang tidak sehat ini dapat menurunkan semangat kerja para karyawan, sehingga berdampak pada penurunan performa dan kualitas pekerjaan.

3. Kurang perhatian

Adanya ketidakpedulian perusahaan terhadap kondisi para karyawan, dapat merenggangkan hubungan perusahaan dengan para karyawan. Pada kondisi ini para karyawan, hanya benar-benar merasa menjadi karyawan. Mereka bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Tidak ada keinginan untuk berbuat lebih karena tida diperhatikan.

Apresiasi Kerja Untuk Karyawan

Namun, yang paling penting dari berbagai upaya peningkatan kinerja karyawan adalah adanya penghargaan dari perusahaan kepada karyawan atas jasa-jasa mereka kepada perusahaan. Penghargaan yang dapat diberikan perusahaan kepada para karyawan yang paling utama adalah seperti berikut.

1. Gaji

Kompensasi imbalan (gaji) yang sesuai dengan hasil kerja para karyawan, ketepatan waktu pembayaran, dan kesesuaian jumlah pembayaran ketika ditandatangani kesepakatan kerja, dapat memicu meningkatkan performa para karyawan.

2. Pujian

Pujian yang diberikan pihak perusahaan kepada para karyawan, dengan sendirinya akan menigkatkan kinerja para karyawan. Karyawan akan merasa memiliki nilai dan mendapatkan apresiasi dari perusahaan.

Kondisi ini dapat memacu karyawan untuk meningkatkan kinerja kerjanya pada perusahaan.

3. Suasana kerja yang harmonis

Suasana lingkungan kerja yang harmonis, baik antara perusahan dengan karyawan, maupun hubungan antarkaryawan dapat menambah semangat seseorang dalam bekerja. Tempat kerja menjadi tempat yang nyaman dan bisa dijadikan rumah kedua bagi para karyawan.

Apabila ketiga hal di atas sudah dipenuhi oleh pihak perusahaan, para karyawan otomatis akan bekerja dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan dalam melaksanakan tugas-tugas perusahaan. Secara otomatis, performa kerja karyawan akan berkembang secara optimal dan maksimal. Sehingga, tujuan-tujuan perusahaan pun dapat dicapai dengan maksimal.

Apabila performa kerja karyawan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan perusahaan maka semua pihak dapat memperoleh manfaat dan merasa diuntungkan. Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan di antaranya akan memudahkan perusahaan dalam membuat rencana pengembangan perusahaan dan pengambilan-pengambilan keputusan.

Manfaat yang dapat diperoleh oleh para karyawan bisa bermacam-macam, di antaranya kenaikan jabatan, promosi jabatan, kenaikan gaji, perolehan bonus, dan insentif.