You are here:

Peluang Kerjasama Bisnis Di Kalangan Menengah Ke Bawah

kerjasama bisnis

Peluang Kerjasama Bisnis Di Kalangan Menengah Ke Bawah – Manusia adalah makhluk sosial yang perlu bekerja sama satu sama lainnya. Tidak terkecuali bidang bisnis. Sudah banyak kerjasama yang dilakukan para pebisnis. Misalnya, kerjasama antara Samsung dengan Emporio Armani dalam membuat handphone yang fashionable.

LG juga tak mau ketinggalan. Dengan menggaet Prada, LG berharap produknya akan dilirik oleh para konsumen yang senang dengan barang-barang yang sedap dipandang mata. Tapi bagaimanakah bentuk peluang kerjasama bisnis di kalangan menengah ke bawah di Indonesia?

Adanya peluang kerjasama bisnis di kalangan menengah ke bawah di Indonesia memiliki beragam bentuk seperti halnya di luar negeri. Setiap pebisnis harus pandai dan cerdik mendapatkan peluang kerjasama tersebut. Ketika peluang bisnis berhasil didapatkan, maka hal penting setelahnya yaitu menjaga hubungan kerjasama tersebut dengan baik.

Meraih peluang kerjasama bisnis memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Setiap pebisnis memiliki strategi yang beragam untuk mendapatkan peluang tersebut. Wajar saja jika terjadi persaingan ketika mendapatkannya. Itulah namanya peluang bisnis. Siapa pebisnis yang mendapatkannya, maka ia akan meraih keuntungan daripada pebisnis lainnya yang belum mendapatkan peluang.

Pebisnis juga harus hati-hati serta teliti dalam mencari peluang kerjasama bisnis. Hal tersebut menjadi syarat utama para pebisnis. Bisnis yang sesuai dengan keahlian serta disukai oleh pemiliknya merupakan jenis bisnis yang dicari peluangnya. Peluang tersebut dapat berupa peluang mendirikan bisnis atau menjalin kerjasama.

Indonesia termasuk salah satu negara berkembang. Wajar saja jika para pebisnis Indonesia masih banyak belajar kepada para pebisnis negara maju bahkan menjalin kerjasama. Beragam produk incaran para pebisnis negara maju menjadi hal yang diandalkan oleh para pebisnis di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi para pebisnis Indonesia mendapatkan beragam informasi mengenai apa saja yang disukai para pebisnis dari negara maju.

Ponsel dan F1

Apa hubungan ponsel dan F1? Keduanya bermain di ranah kecanggihan teknologi. Apa yang dilakukan oleh Acer dan Ferrari dengan produk yang diberi nama Acer Liquid E Ferrari adalah sebuah bentuk kerjasama yang saling menguntungkan. Penggemar Ferrari yang tersebar di seluruh dunia tentunya akan senang memiliki ponsel merah menyala dengan lambang kuda jinggrak di casing ponselnya. Kedua perusahaan juga bisa bekerjasama menjual produk ini. Benar-benar sebuah kerjasama yang baik.

Pemodal dan Petani Peternak

Acer Liquid E Ferrari memang bagus, canggih, dan punya harga. Tapi hal seperti ini mungkin agak terlalu di awang-awang bagi sebagian masyarakat kelas menengah ke bawah di Indonesia. Peluang kerjasama bisnis yang masih mungkin dilakukan di level ini adalah pengembangbiakan kambing dan penggemukkan sapi dengan menggunakan sistem bagi hasil antara pemilik modal dan petani peternak.

Caranya adalah pemilik modal membeli sepasang kambing atau beberapa ekor kambing betina dengan seekor kambing jantan. Sistem bagi hasilnya adalah 40% untuk petani peternak dan 60% untuk pemilik modal. Kerjasama yang sangat sederhana ini hanya berdasarkan rasa saling percaya. Tapi kalau ingin lebih sedikit ‘modern dan profesional’ bisa dibuat surat perjanjian tercatat. Hal seperti ini akan lebih baik karena ada bukti kerjasama hitam di atas putih.

Bisnis penggemukan sapi juga menggunakan model kerjasama yang sama. Pemodal membeli seekor sapi atau beberapa ekor sapi muda. Lalu petani peternak merawat dan memberi makan sapi hingga layak dijual –biasanya 3 bulan. Hasil penjualan dibagi 40% untuk petani peternak dan 60% untuk pemodal. Kerjasama saling menguntungkan ini membuat pergerakan ekonomi desa cukup dinamis.

Hal tersebut contoh dari bentuk peluang kerjasama bisnis antara dua jenis bisnis yang memiliki produk andalan masing-masing serta dua jenis peran dalam bisnis masyarakat menengah ke bawah. Kedua jenis bisnis yang berbeda produk maupun berbeda peran atau fungsinya ternyata dapat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan satu sama lain.

Kedua jenis contoh pemanfaatan peluang kerjasama bisnis di atas memiliki strategi yang tepat untuk para konsumennya dalam mengembangkan bisnis serta peran mereka masing-masing. Setiap strategi maupun peran dari masing-masing pebisnis harus optimal dijalankan. Hal tersebut akan membuat kerjasama antar pebisnis berjalan lancar.

Kerjasama tersebut saling menguntungkan satu sama lain. Itulah prinsip kerjasama antar pebisnis dengan produk maupun peran yang sejenis ataupun berbeda jenis. Jika salah satu pihak yang menjalin kerjasama merasa dirugikan dengan bentuk kerjasama tersebut, maka hal itulah yang menjadi salah satu penyebab rusaknya kerjasama atau dihentikannya kerjasama.

Akhirnya, peluang kerjasama bisnis tidak lagi menjadi peluang, tapi menjadi sebuah kegagalan yang tidak perlu diulangi lagi. Meski kegagalan akan dapat dijumpai pada beragam jenis bisnis dan bentuk kerjasama, maka para pebisnis harus menyiapkan diri menghadapi kemungkinan buruk tersebut.

Jika peran tersebut dijalankan sesuai kerjasama yang dijalin, maka kerjasama akan berjalan sesuai harapan. Biasanya para pebisnis kalangan menengah ke bawah, lebih memilih kerjasama dengan pemilik modal daripada kerjasama dengan sesama pebisnis dengan produk berbeda. Hal tersebut terjadi karena para pebisnis di kalangan menengah ke bawah lebih banyak membutuhkan modal dalam pengembangan bisnisnya.

Wajar saja jika para pemilik modal juga bersedia memanfaatkan peluang kerjasama bisnis yang ada. Inilah peluang bagi para pebisnis dari kalangan menengah ke bawah. Setelah mereka mendapatkan cukup modal untuk berkembang, maka mereka akan semakin memperbaiki bentuk kerjasamanya.

Kadang para pemodal juga merubah perannya menjadi pebisnis juga karena telah belajar dari pebisnis yang bekerjasama dengannya sebelum perannya berbeda. Hal tersebut sering juga terjadi di kalangan pebisnis menengah ke bawah di Indonesia.

Pemodal memiliki peran penting dalam kerjasama para pebisnis dari kalangan menengah ke bawah. Peran pentingnya sebaiknya dijadikan motivasi bagi para pemilik modal untuk mengembangkan diri menjadi pebisnis sekaligua pemodal. Terasa sulit jika tidak dipelajari perannya dengan benar. Oleh karena itu, peran pemodal harus dipelajari dengan cermat oleh para pebisnis begitupula sebaliknya.

Penyertaan Modal pada BMT

BMT merupakan sebuah bank berazazkan Islam tapi masih berbentuk seperti koperasi. Dengan semakin baiknya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah, semakin luaslah ruang gerak sebuah BMT. Tapi kendala yang dihadapi adalah kecukupan modal untuk melayani konsumennya.

Dalam hal ini biasanya BMT mempunyai sebuah program khusus. Misalnya, ada seorang pebisnis ayam petelur yang membutuhkan modal 10 juta. Lalu pihak bank mencarikan pemodal yang sanggup meminjamkan uangnya ke BMT dengan bagi hasil 55% untuk pemodal dan 45% untuk bank.

Cara ini dirasa aman bagi pemodal karena menggunakan mekanisme bank dalam menarik uangnya kembali. Pihak bank juga dapat lebih diuntungkan apabila si pemodal tidak menarik dananya setelah masa perjanjian berlaku. Pihak peminjam pun merasa lebih tenang dan akan semangat mengembalikan uang karena langsung berhubungan dengan pihak bank. Bila pemodal langsung meminjamkan uangnya ke pihak peminjam, mungkin ada rasa khawatir peminjam akan mengemplang hutangnya.

Penyertaan modal pada sebuah bank kini memang sering terjadi. Seiring adanya perkembangan teknologi dan informasi menjadikan para pebisnis juga mencari para pemodal yang memudahkan bisnisnya. Modal dan bisnis memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan begitu saja. Bisnis tidak akan jalan tanpa adanya modal. Modal tidak akan berkembang jika tidak dikreasikan melalui bisnis.

Jika para pebisnis mendapatkan pinjaman atau pemodal dari bank, maka sebaiknya hati-hati agar tidak terjerat pada kesulitan penumpukan bunga bank yang tidak kecil jumlahnya jika terus dibiarkan. Selain itu, kewaspadaan terhadap perkembangan bisnisnya jika pemodalnya dari bank.

Para pebisnis dari kalangan menengah ke bawah membutuhkan sistem manajemen dan operasional yang baik. Perkembangan bisnis tidak dapat diprediksi jika tidak dilakukan manajemen yang baik. Sistem pengecekan dan pengontrolan harus dijalankan dengan disiplin.

Oleh karena itu, peluang kerjasama antara pebisnis dengan pemodal harus jelas dan saling menguntungkan. Hal tersebut sama halnya kerjasama yang terjalin antara pebisnis dengan hasil produk sama ataupun berbeda. Demikianlah ulasan mengenai peluang kerjasama bisnis di kalangan pebisnis menengah ke bawah. Semoga dapat menambah gambaran bagi para pebisnis menengah ke bawah dalam mengembangkan busnis yang sedang dijalankannya.