You are here:

Jangan Samakan! Ini Bedanya Anxiety dan Insecurity!

Belakangan ini istilah insecure sering muncul, terutama jika dikaitkan dengan kondisi fisik seseorang yang tidak proporsional. Lalu ada juga istilah anxiety yang katanya mirip dengan arti insecure, padahal keduanya memiliki definisi dan cara penyembuhan yang berbeda.

Ketika seseorang merasakan gugup ketika akan melakukan sesuatu yang penting, akan beda kondisinya dengan orang yang selalu cemas saat akan melakukan sesuatu. Bahkan sampai melakukan hal-hal yang dianggap tidak normal. Agar tidak salah asumsi, cek informasi berikut.

Apa Itu Anxiety dan Insecurity?

Dalam dunia medis anxiety adalah, gangguan kecemasan yang terjadi ketika sedang mengalami stress sehingga tubuh memberikan reaksi yang berlebihan. Seperti perasaan takut, tidak nyaman, bahkan sampai merasa tertekan.

Kondisi ini di atas normal dari arti cemas pada umumnya, misalnya ketika pasangan Anda akan melahirkan atau ketika menunggu hasil tes masuk kerja yang pastinya dialami setiap orang. Dimana cemas itu akan reda dengan sendirinya ketika kondisi itu sudah dilalui.

Tapi, ketika seseorang mengalami anxiety, kecemasan bisa menimbulkan efek pada fisik dan mental. Mulai dari jantung yang berdebar sampai kram pada perut yang sulit dihilangkan.

Beda dengan insecure, yang lebih menitikberatkan kondisi mental pada rasa tidak nyaman ketika berada pada situasi tertentu. Alhasil menimbulkan kekhawatiran, tidak percaya diri, dan rasa malu. 

Boleh juga diartikan, sebagai perasaan tidak percaya diri akibat kondisi diri sendiri yang bisa berujung pada depresi. Terutama ketika terjadi stress dan tekanan terus menerus, dari lingkungannya yang menempatkannya semakin terpuruk.

Beda Anxiety dan Insecurity

Apa Sih yang Menyebabkan Insecure? Plus Cara Mengatasinya - Jovee.id

Lantas apa perbedaan signifikan antara kedua istilah di atas? Berikut ini penjelasan lengkapnya, siapa tahu saat ini Anda sedang mengalami salah satunya. Jadi, bisa menakar separah apa kondisi yang terjadi dan apa nantinya upaya yang bisa dilakukan untuk antisipasi.

  • Penyebab dan Gejala

Anxiety bisa terjadi kapan saja bahkan tanpa pemicu apapun, dimana orang akan tiba-tiba merasa cemas berlebihan dan mulai bergejala. Seperti keringat yang deras padahal hari tidak panas, merasa tersedak, mual menggigil, bahkan sampai takut akan kematian.

Sedangkan insecure, terjadi dengan alasan yang jelas. Misalnya ketika seseorang merasakan apa itu insecure fisik, dimana dia dinilai memiliki bobot badan berlebihan. Kemudian dia akan merasakan tidak percaya diri, malu, dan berusaha menghindari keramaian.

Ketika insecure tidak diatasi dengan cepat, maka gangguan panik bisa saja terjadi. Bahkan, berujung pada anxiety atau serangan panik karena seseorang merasa tidak nyaman dan rendah diri berlebihan.

  • Kondisi Fisik

Pada orang yang mengalami penyakit anxiety, dia akan mengalami masalah fisik yang cukup dramatis. Seperti ketika jantung berdebar kencang, membuat tubuhnya semakin lemas, dan akhirnya tak bisa melakukan kegiatan apapun.

Begitu juga ketika rasa sesak nafas yang datang tiba-tiba, mengharuskannya mendapatkan perawatan intensif supaya sesak bisa dikurangi. Juga dengan pusing, saat kepala mulai berkunang-kunang dan akhirnya tidak sadarkan diri.

Berbeda dengan insecure, dimana kondisi fisik yang lemah dipicu oleh gangguan makan. Sehingga membuatnya kurus dan tidak sehat, ujung-ujungnya perlu mengkonsumsi obat untuk kembali memiliki bobot yang ideal.

  • Kondisi Mental

Pada penderita anxiety, emosi yang dimilikinya tidak terkontrol sehingga mudah marah. Kemudian ada juga yang selalu tegang walaupun orang di sekitarnya sedang bercanda, lalu sering melamun dan sangat sensitif terhadap hal apapun yang membuatnya mudah terkejut.

Sedangkan untuk orang dengan kondisi penyakit insecure, kondisi mentalnya akan terlihat bermasalah terutama soal percaya diri yang hilang dan berubah jadi pribadi tertutup. Juga sering menyalahkan diri sendiri dan selalu merasa lebih buruk dari orang lain.

Apa Penyebab Anxiety dan Insecure?

Setelah Anda sudah mengetahui perbedaan keduanya, saatnya untuk mengidentifikasi apa penyebab dari masalah yang dialami. Masing-masing punya penyebab yang berbeda, tergantung kondisi fisik dan mentalnya.

Penyebab Anxiety

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami gejala anxiety, baik itu dari kondisi kesehatan maupun kondisi di sekitarnya. Beberapa penyebab yang sering teridentifikasi adalah:

  • Faktor Risiko

Faktor ini, berhubungan dengan kondisi mental yang pernah dialami penderita sebelumnya Sehingga menyebabkannya mengidap penyakit anxiety disorder yang lebih dikenal dengan gangguan kecemasan berlebihan. Beberapa penyebab yang masuk faktor ini adalah:

  1. Gangguan Mental

Saat seseorang pernah mengalami gangguan mental, contohnya depresi akibat hal tertentu maka bisa menyebabkannya mudah diserang penyakit yang satu ini.

  1. Riwayat Keturunan

Menurut Mayo Clinic, ketika seseorang memiliki keluarga yang memiliki hubungan darah dan pernah mengalami gangguan kecemasan maka resikonya mengalami hal yang sama sangat terbuka.

  1. Trauma

Golongan anak-anak atau siapapun yang pernah mengalami trauma, misalnya pelecehan seksual akan berpotensi mengalami masalah anxiety di kemudian hari. Akan lebih parah ketika penanganan trauma yang tidak maksimal.

  1. Punya Kepribadian Tertentu

Orang dengan kepribadian tertentu juga punya peluang mengalami masalah anxiety, dimana dia akan menjadi bagian orang yang terdorong melakukan sesuatu tanpa memikirkannya terlebih dahulu. 

Kondisi ini dikategorikan sebagai arti kompulsif pada sikap penderita anxiety.

  • Faktor Medis

Bicara soal faktor medis, sangat berhubungan dengan kondisi fisik seseorang yang membuatnya mengalami masalah kecemasan yang berlebihan. Diantaranya adalah:

  1. Penderita Diabetes

Orang dengan riwayat diabetes memiliki kondisi kesehatan yang terganggu, terutama masalah kadar gula darah. Kecemasan bisa muncul ketika gula darahnya meningkat, sehingga kondisi mental ikut terganggu.

  1. Orang dengan Kecanduan Alkohol

Alkohol yang mengandung berbagai zat, bisa memicu anxiety pada orang yang ketergantungan pada zat tersebut. Alhasil, potensi dia mengalami serangan cemas berlebihan sangat besar.

  1. Penderita Hipertiroidisme

Masalah tiroid, juga memicu timbulnya serangan panik tidak berbahaya hingga kondisi anxiety yang perlu penanganan medis.

  1. Penderita Tumor Langka

Beberapa jenis tumor mengganggu fungsi hormon di dalam tubuh, beberapa diantaranya juga memicu masalah kecemasan. 

  1. Pengguna Narkoba

Halusinasi di kalangan pengguna Narkoba, sangat rentan berujung pada kecemasan berlebihan. Apalagi ketika mereka tidak mendapatkan Narkoba saat sedang sakau, dampaknya sangat signifikan pada fisik dan mentalnya.

Penyebab Insecure

Tiga penyebab utama terjadinya insecure adalah:

  • Penilaian Buruk Orang Lain

Rasa tidak nyaman akan muncul ketika seseorang memberikan penilaian kurang positif pada seseorang, sehingga dia akan merasa rendah diri dan menarik diri dari keramaian. 

Salah satunya menjadi arti obsesif yang dialami penderita insecure, dimana dia akan melakukan suatu kegiatan berulang kali ketika dilanda kecemasan dan rasa tidak nyaman.

  • Penolakan

Rasanya ditolak memang menyakitkan bahkan bisa menyebabkan kecemasan, khawatir, dan malu yang berdampak pada kondisi mental yang menjadi insecure.

  • Kegagalan

Sama halnya dengan penolakan, ketika seseorang gagal meraih harapannya maka pikiran negatif akan muncul dan jadi pemicu masalah insecure. Apalagi jika dibarengi dengan penilaian negatif dari orang di sekitarnya.

  • Terlalu Perfeksionis

Menjadi orang yang selalu ingin terlihat sempurna itu tidak baik, bahkan bisa memicu rasa tidak nyaman pada hal-hal kecil. Jika dibiarkan, maka rasa tidak nyaman akan berubah jadi khawatir, rendah diri, dan insecure.

Apakah Anda memang mengalami salah satunya? Kalau benar dan sudah masuk kategori parah, alangkah baiknya segera menghubungi dokter untuk pengobatan. Supaya kondisi tersebut tidak semakin parah, berujung pada penyakit anxiety atau insecure berkepanjangan.