You are here:

Perlunya Tata Tertib Karyawan Perusahaan

tata tertib karyawan

Perlunya Tata Tertib Karyawan Perusahaan  – Dunia modern semakin kompetitif. Apalagi jika sudah membicarakan dunia kerja. Perusahaan seperti sebuah pasukan yang bertujuan untuk memenangkan persaingan. Pemimpin perusahaan adalah seorang jenderal pasukan. Apakah pemimpin perusahaan wajib memberlakukan tata tertib karyawan perusahaan ?

Karyawan adalah para serdadu, sedangkan barang produksi atau jasa adalah amunisi. Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus memaksimalkan semua potensi untuk memenangkan perusahaan. Pengaturan tata tertib karyawan perusahaan adalah salah satunya.

Sun Tzu dalam bukunya “Seni Berperang” menerangkan bahwa akan diketahui mana pasukan yang memenangi persaingan dan mana yang kalah. Pasukan yang diatur dengan detail dan rencana yang jelas akan memungkinkan untuk menang dibandingkan dengan pasukan yang tidak terencana.

Pasukan yang berdisiplin dan berdedikasi akan berpeluang lebih untuk menang dibandingkan pasukan yang tidak. Pemimpin pasukan yang mengetahui kelebihan dan kelemahan pasukan sendiri, dan pasukan saingan serta menguasai medan pertempuranlah yang akan memenangkan persaingan.

Oleh karena itu, faktor detail juga harus diperhatikan oleh seorang pemimpin perusahaan. Salah satu hal yang harus diatur dengan cermat adalah tata tertib perusahaan.

Hubungan antara Disiplin dan Produktivitas Karyawan

Tata tertib yang baik dapat menunjang disiplin dari para karyawan, namun tata tertib yang dibuat dengan buruk bisa memunculkan demotivasi dari karyawan. Perusahaan tentu menginginkan karyawan yang disiplin dan berdedikasi.

Disiplin adalah suatu sikap yang menunjukkan kesediaan dan kerelaan dari seseorang untuk menaati dan mematuhi norma dah peraturan yang berlaku. Kedisiplinan seorang karyawan sangat dibutuhkan guna mewujudkan target atau tujuan perusahaan.

Disiplin yang merosot akan menghambat perusahaan untuk memenangi persaingan. Berikut ini beberapa ciri perilaku disiplin karyawan perusahaan.

1. Rasa kepedulian dari karyawan yang tinggi pada tujuan dari perusahaan tempatnya bekerja.
2. Adanya semangat dan gairah kerja yang tinggi dari para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dan mencapai target yang ditetapkan perusahaan.
3. Rasa tanggung jawab yang besar dari para karyawan untuk menyelesaikan tugas dengan maksimal dan tepat waktu.
4. Berkembangnya solidaritas dan rasa memiliki antara karyawan.
5. Produktivitas dan efisiensi kerja yang meningkat dari para karyawan.

Peran Pemimpin dalam Menumbuhkan dan Menjaga Disiplin

Disiplin dapat tumbuh dari dalam karyawan, namun tidak semua orang memang sudah disiplin sebelum masuk perusahaan. Rasa disiplin ini dapat muncul dengan sukarela atau dipaksa. Ada karyawan yang dengan sukarela untuk disiplin dan tepat waktu karena memang karakternya demikian.

Namun, ada juga orang yang perlu dipaksa untuk disiplin dan menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Merupakan tanggung jawab seorang pemimpin perusahaan untuk menyatukan berbagai karakter karyawan yang berbeda, agar tercipta keharmonisan tanpa kecemburuan dan seluruh tim dapat bekerja secara optimal.

Seperti perlakuan kepada anak-anak, disiplin dapat diterapkan dengan adanya hadiah dan hukuman. Orang yang bekerja dengan baik dan menaati peraturan dalam koridor tertentu, dapat mendapatkan hadiah dari perusahaan. Sebaliknya karyawan yang melanggar peraturan yang menghambat kerja dan tercapainya tujuan perusahaan dapat diberikan sanksi.

Pemimpin perusahaan juga harus berhati-hati. Ada orang yang tidak dpat dikekang oleh peraturan-peraturan yang menghambat kreasinya. Setiap orang memiliki metode yang berbeda untuk menyelesaikan pekerjaan.

Jadi, usahakan agar tata tertib perusahaan tidak mengekang orang yang memiliki metode yang berbeda dengan umum untuk menyelesaikan perusahaan. Selama pekerjaan selesai dengan maksimal dan tujuan perusahaan tercapai, seharusnya hal ini tidak menjadi masalah bagi perusahaan tersebut.

Prinsip Keadilan dan Keteladanan dalam Menegakkan Peraturan

Disiplin diperlukan untuk memelihara keteraturan. Bagi karyawan, adanya tata tertib digunakan untuk menciptakan kenyamanan dalam bekerja. Tata tertib jangan dipakai untuk memasung kebebasan berkreasi dari setiap karyawan.

Jangan sampai sebuah perusahaan kehilangan karyawannya yang kreatif gara-gara pemberlakuan tata tertib yang merugikannya. Usahakan untuk mencipatakan tata tertib yang mendapat respons yang baik dari semua karyawan.

Adanya disiplin dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya pemberian kompensasi yang sesuai dengan kinerja Karyawan yang bekerja dengan baik harus merasa bahwa pekerjaannya dihargai dengan layak.

Selain itu, disiplin dari karyawan juga dapat muncul jika ada teladan yang baik dari pemimpin perusahaan. Jika seorang pemimpin perusahaan dapat menciptakan teladan yang baik dalam menaati peraturan, maka karyawan juga akan segan.

Salah satu contoh dapat diambil dari tokoh sejarah Tiongkok, yaitu Cao Cao, saat ia memimpin pasukan berkuda yang bersiap untuk pergi berperang.

Suatu saat pasukannya melewat di tengah padang gandum. Dia lalu membuat peraturan bagi pasukannya. Jika ada kuda dari pasukan yang merusak ladang gandum, maka tentara yang memiliki kuda itu harus dipotong lehernya. Ketika itu ternyata kuda dari Cao Cao sendiri yang tiba-tiba menjadi liar dan berlari ke arah ladang gandum.

Cao Cao lalu memotong rambutnya dan menunjukkan potongan tersebut ke pasukannya. Potongan rambut itu sebagai lambang dari kepalanya. Hal ini untuk menunjukkan bahwa dia konsekuen dengan peraturannya. Dia tidak memotong lehernya sendiri karena sebuah pasukan tidak bisa berperang jika tidak ada pemimpin.

Penyusunan dan Pengawasan Tata Tertib Karyawan Perusahaan

Peraturan itu harus jelas. Jangan sampai membuat peraturan sesuai selera dari pemimpin. Situasi ini bisa memicu rasa enggan atau ketidakpuasan di kalangan karyawan.

Ketegasan juga perlu untuk menegakkan peraturan. Seorang pemimpin harus memberi sanksi yang tegas kepada karyawan yang melanggar.

Jangan sampai toleransi yang diberikan diartikan sebagai kelonggaran. Jika hal ini sudah tertanam di benak karyawan, maka mereka sudah tidak akan menghargai tata tertib lagi.

Sebaiknya beri pengawasan pada pelaksanaan tata tertib ini. Jangan sampai pengawas membiarkan seorang karyawan melanggar tata tertib yang belum mereka mengerti. Usahakan semua karyawan sudah mengerti poin-poin dalam tata tertib perusahaan.

Usahakan agar karyawan merasa terlindungi dengan adanya tata tertib dan bukannya malah merasa terancam. Berikan sanksi yang sepantasnya bagi mereka yang melanggar. Jangan memberi sanksi yang terlalu ringan dengan melihat situasi perusahaan terlebih dulu.

Jika sebuah perusahaan sudah terkenal akan ketidakdisiplinannya, maka perlu sanksi yang tegas dan sedikit berat.
Tata tertib perusahaan juga harus memberikan perhatian kepada karyawan. Perhatian ini bisa saja berupa jaminan-jaminan agar mereka bisa fokus kepada pekerjaan.

Misalnya, jika mampu perusahaan membuat jaminan kesehatan, memfasilitasi asuransi, dan upah yang layak. Ketenangan semacam ini dapat membuat karyawan lebih berkonsentrasi dalam bekerja.

Isi Umum yang Perlu Diperhatikan dalam Tata Tertib Karyawan

Jangan membuat tata tertib yang hanya membuat perusahaan, seperti penjara atau panggung sandiwara. Ada orang tertentu yang tidak suka dengan kepura-puraan dan kebiasaan menjilat. Sebaliknya ada orang yang sangat menjunjung tinggi kesopanan di muka umum.

Usahakan tata tertib tidak menyudutkan kedua belah pihak. Kedua pihak ini mungkin tidak pernah akur, namun usahakan mereka bisa fokus untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan maksimal.

Berikut ini beberapa poin yang dapat dimuat dalam tata tertib karyawan perusahaan.

1. Kriteria dari penerimaan pegawai.
2. Ketentuan dalam perjanjian kerja.
3. Hari dan waktu kerja karyawan.
4. Waktu kerja lembur pegawai dan upahnya.
5. Ketentuan dari upah dan tunjangan karyawan.
6. Hak cuti yang dimiliki pegawai.
7. Ketentuan dalam keselamatan kerja dan kesehatan karyawan.
8. Jaminan kesehatan dan pengobatan.
9. Peraturan mengenai kedisiplinan.
10. Peraturan mengenai pemutusan hubungan kerja dan uang pesangon.
11. Ketentuan dalam penyelesaian perselisihan.
12. Jaminan sosial lainnya dan jaminan pensiun.

Semoga artikel tentang tata tertib karyawan perusahaan tersebut bermanfaat.