You are here:

Profil Wirausaha Sukses

Jejaring Sosial

Profil Wirausaha Sukses – Pada beberapa tahun belakangan ini, kita semua dikejutkan dengan adanya camilan pedas dengan beberapa tingkat kepedasan yang sering dijajakan secara berkeliling di kota. Ya, camilan itu bernama Maicih. Namun tahukah siapa yang berada dibalik kesuksesan dari bisnis camilan tersebut? Camilan yang berupa keripik pedas ini merupakan hasil jeri payah seorang anak muda dari Bandung yang bernama Reza Nurhilman atau yang kerap disapa Axl.

Kini Axl dan Maicihnya bisa dikatakan sebagai salah satu profil wirausaha sukses

Di tangan Axl, keripik yang biasanya identik dengan makanan ringan orang-orang kampung disulap dan dinaikkan pamornya menjadi sebuah camilan modern yang mengandung gengsi bagi para penikmatnya, terutama anak-anak muda. Misalnya kalau belum pernah mencoba Maicih, berarti bisa dikatakan kuper /belum gaul. Hal ini memang salah satu strategi pemasaran Axl untuk menjual Maicih. Hal ini terbukti efisien dan berhasil. Saat ini, Maicih digandrungi anak-anak muda hampir di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Maicih menjadi bahan perbincangan dan membuat setiap orang menjadi penasaran.

Sejarah Maicih

Awal terbentuknya ide untuk membuat camilan pedas oleh Axl ialah ketika dia bertemu dengan seorang Emak (nenek-nenek) di Cimahi. Dari Si Emak inilah, Axl mendapatkan resep keripik pedas dengan komposisi yang pas antara bumbu-bumbunya sehingga menciptakan cita rasa yang menggugah lidah setiap penikmatnya. Si Emak sendiri membuat keripik pedas ini bukan untuk komersil, namun hanya untuk acara-acara tertentu. Dari situ, Axl mulai menggali dan kemudian memikirkan konsep untuk menjajakan keripik pedas pada masyarakat.
Hanya saja Axl mencari inovasi-inovasi baru agar keripik pedas ini bisa menarik konsumen. Axl membuat beberapa level kepedasan, yakni yang paling rendah level 1, 2, 3, 4, 5 dan langsung melonjak pada level yang tertinggi, yakni level 10. Pada level ini, kepedasannya adalah level “setan”, sehingga ada di antara orang yang menyebut Maicih dengan keripik “setan”.
Nama Maicih sendiri bukanlah nama dari Si Emak tersebut. Namun pertemuannya denga Si Emak tersebut membangkitkan memori masa lalu Axl, yakni ketika dia masih kecil sering diajak ibunya ke pasar dan sering menjumpai nenek-nenek dengan dompet kecil dengan resleting (dompet bonus dari toko mas).
Nenek-nenek tersebut mengeluarkan recehan dari dompetnya, dan ibu Axl mengatakan bahwa itu bernama Maicih. Itulah inspirasi nama Maicih. Axl menganggap bahwa nama Maicih juga sedikit nyeleneh, jadi dia memberi nama produknya dengan nama tersebut.

Strategi Pemasaran yang Unik

Dalam pemasarannya, Maicih tergolong unik dan berbeda. Pemasaran Maicih memanfaatkan jejaring sosial. Melalui twitter, Maicih mulai dipasarkan. Selain itu, yang membikin lebih unik ialah adanya jenderal Maicih, yakni sebutan dari marketer atau reseller Maicih.
Jenderal Maicih inilah yang bertugas terjun langsung ke kota-kota dan selalu berpindah-pindah tempat, misalnya di kampus-kampus, kantor, ataupun pusat keramaian lainnya. Info mengenai tempat yang bakal dijadikan mangkal para jenderal Maicih ini bisa dilihat di twitter @InfoMaicih.
Strategi pemasaran seperti ini menimbulkan kesan eksklusif bagi konsumen Maicih, sehingga muncul gengsi dari para konsumen Maicih yang rata-rata anak muda. Bahkan bagi para pecinta Maicih juga ada sebutannya, yakni Iciher. Mereka yang sudah pernah mengonsumsi Maicih mendapatkan kepercaan diri, seperti halnya mereka juga merupakan salah satu pengikut kebudayaan urban atau populer, sehingga muncul kebanggaan tersendiri.

Tahapan Menjadi Jenderal Maicih

Selain muncul gengsi dari para konsumen , Maicih juga menciptakan gengsi pada profesi jenderal Maicih. Untuk menjadi jenderal Maicih, tidak gampang. Ada beberapa tahap yang harus diikuti, sebab di tangan seorang jenderal Maicih lah reputasi dan brand Maicih dipertaruhkan. Oleh karena itu, dalam proses penyeleksian memang tidak main-main.

Ada tiga batch yang ditawarkan untuk para calon jenderal Maicih.

Batch pertama, yakni nilai pembelanjaan para jenderal minimal Rp 5 juta per minggunya. Batch kedua, nilai pembelanjaan para jenderal minimal Rp 10 juta. Dan yang terakhir, batch ketiga, nilai pembelanjaan minimal Rp 100 juta.
Selain itu, siapa saja yang ingin menjadi jenderal Maicih, juga diwajibkan hadir ke Bandung untuk melakukan proses interview dan mengikuti Akademi Jenderal Maicih. Di akademi tersebut, para calon jenderal akan mendapatakan training mengenai inovasi, team work , character building, serta hal-hal yang membangun soft skill lainnya.

Axl menegaskan bahwa calon jenderal harus bisa menjadi Independent Bussines Owner (IBO).
Melalui proses interview dan training inilah, dicari SDM yang benar-benar memiliki kualitas yang baik dan berkompetan. Sebab jenderal merupakan distributor atau agen resmi, sebutan jenderal diberikan oleh Axl agar terlihat keren dan berbeda. Jenderal juga membeli lisensi atau izin untuk berusaha Maicih, sehingga mereka juga merupakan mitra usaha. Reputasi Maicih akan berada di tangan para jenderal, sehingga proses seleksi pun cukup ketat.

Kreativitas

Untuk menjadi jenderal Maicih harus memiliki kreativitas yang tinggi dan mampu membuat inovasi-inivasi baru dalam hal memasarkan Maicih. Karena bisa jadi cara pemasaran di daerah satu dengan daerah yang lain sangat berbeda. Hal ini juga disebabkan adanya perbedaan kultur masyarakat-masyarakatnya.
Misalnya di daerah Cirebon, pemasaran yang dilakukan oleh para jenderal Maicih lebih menekankan pada stasiun radio, sebab berdasarkan pengamatan para jenderal Maicih terhadap karakterisk Kota Cirebon, akan sangat lebih efektif jika memanfaatkan stasiun radio.

Hal ini berbeda dengan di Jakarta. Ketika Axl, sang pemilik brand Maicih, diundang ke stasiun TV Metro TV dan Trans 7, angka penjualan Maicih melonjak pesat. Di Bekasi beda lagi, pendekatan untuk memasarkan Maicih di Bekasi justru lebih efektif jika dilakukan secara personal.
Strategi pemasaran yang unik dan khas tersebut, kini menjadikan Maicih sebagai salah satu produk camilan yang banyak diburu masyarakat. Tidak hanya karena level kepedasannya yang membuat setiap orang penasaran ingin mencobanya, namun juga karena pemasarannya tersebut setiap orang terutama anak muda selalu memperbicangkannya, misalnya besok dimana ya jenderal Maicih berlabuh?.

Strategi pemasaran yang sukses ini membawa kesuksesan juga pada Maicih.

Modal awal yang hanya sebesar 15 juta, kini memiliki omzet yang melambung naik. Setiap bulannya, omzet Maicih yang didapat dari pembelanjaan para jenderal Maicih mencapai 7 miliar rupiah. Angka yang sangat luar biasa. Maicih yang dibangun oleh Reza Nurhilman atau Axl ini merupakan salah satu contoh profil wirausaha sukses di Indonesia. Inovasi
Untuk mempertahankan konsumennya, produk Maicih terus melakukan inovasi. Pada 2011, Maicih melakukan launching produk terbarunnya yan bernama seblak. Seblak merupakan sejenis krupuk pipih pedas. Tentu saja kepedasan dari krupuk ini juga memiliki beberapa level yang berbeda-beda.
Maicih merupakan salah satu fenomena kuliner ringan, bahkan budaya. Dari segi sosial budaya, Maicih mampu mengangkat derajat camilan yang biasanya identik dengan kampung dan rendahan, menjadi sebuah camilan yang memiliki gengsi dan mampu bersaing dengan camilan-camilan modern khas barat, misalnya pop corn, stik kentang, dan sebagainya.

Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh Reza Nurhilman memiliki dua sisi nilai, yakni selain berbisnis juga mengangkat camilan khas daerah ke dalam dunia modern. Dan, Reza atau Axl sukses membangun keduanya, sehingga sudah sepantasnya kalau dia dijadikan sebagai profil wirausaha sukses Indonesia untuk (terutama) anak-anak muda Indonesia.

 

  • Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
  • Jika Kamu ingin berdonasi untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Silahkan Klik Disini.