You are here:

Tahap Memulai Usaha Kecil Sukses

Tahap Memulai Usaha Kecil Sukses – Bagaimana cara memulai usaha kecil sukses ? Alasan kita melakukan kegiatan wirausaha adalah mendapatkan keuntungan finansial. Memulai suatu kegiatan wirausaha dapat dimulai dalam skala kecil atau menengah (usaha kecil dan menengah/UKM). Usaha kecil sukses adalah kegiatan wirausaha yang menghasilkan keuntungan finansial dan mempunyai prospek untuk berkembang menjadi usaha skala menengah hingga skala besar.

Modal berupa uang selalu dianggap sebagai faktor utama memulai suatu kegiatan usaha. Modal uang memang penting, namun bukanlah faktor utama dalam memulai suatu kegiatan usaha kecil. Analisis bisnis, perhitungan, dan perencanaan merupakan faktor utama memulai kegiatan usaha.

Konsep Analisis Bisnis

Analisis bisnis usaha kecil tidaklah terlalu rumit. Hal-hal yang dianalisis antara lain ketersediaan pasar/peminat produk yang kita jual, potensi keuntungan, dan prospek pengembangan usaha. Ketersediaan pasar/peminat produk harus diketahui secara pasti agar produk yang kita jual dapat segera terserap pasar.

Jika produk yang kita jual cepat laku, perputaran uang menjadi lebih cepat. Jika kita akan menjual suatu produk baru, kita sendiri harus yakin bahwa produk yang dijual memang dibutuhkan ataupun digandrungi oleh khalayak ramai. Lain lagi jika produk yang dijual adalah produk dengan minat khusus, pastikan bahwa segmen pasar yang diincar memang tepat.

Contoh dari produk dengan minat khusus antara lain pakan atau umpan ikan bagi para pemancing. Segmentasi pasar produk ini sangat khusus (seperti lumut air, cacing, ramuan pelet) dan hanya diminati oleh para pemancing. Pasar dengan minat khusus mungkin juga adalah sahabat atau rekan-rekan kita sendiri. Jika berkegiatan dalam komunitas hobi, misal komunitas penggemar bus, kita dapat menjual produk kaos bertema desain bus pada rekan-rekan kita sendiri.

Komunitas hobi kadang mengadakan pertemuan akbar. Berbagai komunitas hobi yang serupa dari berbagai penjuru daerah berkumpul untuk mengadakan kegiatan bersama-sama. Ini adalah prospek pasar dengan minat khusus yang cukup besar. Sayang sekali jika disia-siakan begitu saja.

Perhitungan

Setelah mengetahui pasar/peminat produk dengan jelas, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan potensi keuntungan finansial yang bisa didapat. Pastikan keuntungan finansial yang didapat sebanding dengan segala usaha yang telah dikerahkan. Ingat, usaha yang kita kerahkan bukan hanya dalam bentuk uang, namun juga waktu, tenaga, dan pikiran. Jika usaha kecil yang akan dilakukan mempunyai potensi keuntungan yang pantas, usaha kecil tersebut layak kita teruskan.

Apakah sebuah usaha kecil mempunyai prospek untuk berkembang? Hal ini harus diketahui sebelum memulai kegiatan wirausaha. Prospek pengembangan usaha bukanlah hal utama dan tidak selalu harus dipikirkan dengan segera. Propek pengembangan usaha lebih pada persiapan untuk menghadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi.

Persaingan bisnis yang tidak sehat dalam usaha kecil kadang terjadi. Karena masih dalam skala kecil, posisi tawar pengusaha untuk mendapatkan barang modal ataupun bahan baku sangat lemah. Pengusaha produk yang sama namun dalam skala usaha yang lebih besar memiliki posisi tawar lebih baik karena ketersediaan modal uang lebih kuat. Mempersiapkan usaha agar dapat berkembang sedari awal adalah upaya untuk menaikan posisi tawar pengusaha kecil dalam mendapatkan bahan baku usaha.

Analisis bisnis bisa dilakukan melalui survei atau pengamatan langsung pasa masyarakat, dapat juga dengan membaca buku atau melihat berita melalui media massa. Intinya, analisis bisnis adalah mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya perihal kegiatan usaha yang akan kita lakukan.

menganalisis bisnis sebenarnya merupakan usaha terus menerus selama menjalankan usaha. Pemutakhiran informasi diperlukan agar usaha yang kita jalankan tidak mengalami kejenuhan dan tetap diminati seadainya terjadi pergeseran pasar. Analisis bisnis menyakinkan kita untuk memulai suatu kegiatan usaha.

Jika kita telah yakin akan memulai usaha, langkah yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan perhitungan usaha. Perhitungan ini dimulai dengan mendata segala kebutuhan untuk menjalankan usaha sepeti modal usaha, peralatan, bahan baku, tempat, tenaga, hingga waktu melakukan usaha. Data kebutuhan usaha kemudian dikorelasikan dengan data hasil inventarisasi sumber daya. Inventaris sumber daya adalah mendata segala sumber daya yang dimiliki dan sumber daya yang belum dimiliki namun dibutuhkan untuk menjalankan usaha.

Seandainya terdapat sumber daya yang belum dimiliki (seperti bahan baku dan atau tambahan tenaga), maka harus dipikirkan bagaimana memperoleh sumber daya tersebut, apakah meminjam, menyewa, membeli, atau membuat sendiri. Jika menyewa dan membeli, hitung pula berapa biaya yang dibutuhkan.

Segala perhitungan sebisa mungkin harus lengkap dan detail, karena hasil dari perhitungan adalah perkiraan biaya produksi yang dibutuhkan. Perhitungan juga harus mencakup harga jual produk yang kita jual. Jika produk yang dijual berupa barang, sebaiknya harga jual tidak jauh dari harga pasar. Namun jika produk yang dijual berupa jasa, sebaiknya dihitung berdasar total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu buah produk.

Perencanaan

Jika perhitungan sudah dilakukan, tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan proses produksi. Perencanaan proses produksi berarti menyusun sistem kerja. Sistem kerja erat sekali dengan waktu atau periodesasi produksi.

Jika usaha kecil kita bergerak di bidang pertanian dan peternakan, sistem kerja berarti pula daur produksi dan siklus panen, termasuk juga di dalamnya cara memperoleh dan waktu untuk membeli pupuk, atau cara mendapatkan pakan bagi ternak. Jika usaha kecil kita bergerak pada pembuatan makanan, sistem kerja mencakup cara mempersiapkan adonan, hingga cara memasak dan mengemas makanan hingga siap dijual.

Perencanaan usaha berarti juga memengaruhi daur hidup dan kebiasaan kita. Dalam perencanaan usaha, terdapat komitmen untuk mengalokasikan sejumlah waktu untuk dihabiskan sepenuhnya dalam menjalankan usaha. Perencanaan usaha dapat terus diperbaiki sesuai dengan pengalaman usaha yang didapat dari waktu ke waktu.

Modal?

Lalu, di manakah posisi modal? Dalam memulai usaha, jika analisis bisnis, perhitungan, dan perencanaan usaha telah dilakukan, modal hanyalah akselerator kegiatan usaha. Jika modal uang hanya sedikit, usaha berjalan dengan lambat. Namun jika modal uang sangat kuat, usaha dapat berjalan cepat.

Bagi yang akan memulai suatu usaha kecil, sebaiknya jangan terlalu risau jika modal uang yang dimiliki sangat sedikit. Potensi sumber daya produksi yang lain dapat ditingkatkan untuk menutupi kekurangan modal. Dengan cara seperti ini, maka memulai usaha kecil tidak harus bergantung pada ada atau tidaknya modal uang. Itulah mengapa perhitungan dan perencanaan usaha merupakan tahapan penting agar porsi dari ketergantungan modal tidak menjadi hambatan dalam menjalankan usaha.

Seandainya membutuhkan modal, di manakah kita bisa mendapatkannya? Saat ini, ada begitu banyak pihak yang dapat menyediakan modal bagi usaha kecil menengah. Kita dapat mengajukan permohonan kredit usaha rakyat (KUR) pada semua bank milik pemerintah. Bahkan, permohonan KUR di bawah lima puluh juta rupiah dapat diajukan tanpa harus menyertakan agunan.

Namun, salah satu syarat umum dari pengajuan kredit usaha adalah usaha kecil kita lakukan telah berjalan minimal enam bulan hingga satu tahun. Dalam periode enam bulan tersebut, perhitungan dan perencanaan usaha menjadi jelas sekali manfaatnya, yaitu agar usaha kecil yang baru dirintis tidak melulu bergantung pada modal uang.

Hati-Hati dengan Waralaba!

Hati-hati dengan waralaba! Ini bukan untuk menakut-takuti. Namun jika seseorang ingin memulai sebuah usaha kecil, sebaiknya berpikir masak-masak mengikuti program bisnis berjenis waralaba. Beberapa waktu lalu, sempat terjadi booming usaha waralaba. Banyak orang tertarik untuk berinvestasi pada usaha waralaba.

Namun kenyataannya, satu demi satu waralaba yang dahulu sempat booming , kini sudah tidak ada kabarnya lagi. Ya, industri kecil berjenis waralaba memang mudah dilakukan karena segala analisis bisnis dan perhitungan usaha telah dilakukan oleh pewaralaba (pemilik merek dagan waralaba). Namun, ternyata bisnis waralaba sangat tergantung dengan tren dan tidak berlangsung lama.

Bisnis waralaba yang dapat bertahan adalah waralaba dalam skala besar (padat modal). Waralaba dalam skala UKM sulit sekali bertahan karena sulitnya mempertahankan merek dagang di pasaran (waralaba besar memilki kemampuan beriklan di media masa secara berkesinambungan, sehingga merek dagang selalu dikenal oleh masyarakat).

Jika ingin memulai usaha kecil yang sukses, sebaiknya kita menggunakan merek dagang sendiri. Jelas lebih repot karena segala sesuatu harus dipersiapkan sendiri. Namun kita tidak terbebani dengan pembayaran royalti maupun tidak terpengaruh tren dari waralaba itu sendiri.

Usaha kecil sukses ditentukan oleh usahawan sendiri. Faktor tren, kenaikan harga, dan popularitas produk, merupakan bonus. Saat terjadi krisis ekonomi di Indonesia pada 1998 hingga 2002, usaha kecil merupakan kegiatan bisnis yang mampu bertahan. Dalam penyaluran kredit perbankan, kredit usaha kecil dan menengah (kredit mikro) justru merupakan kredit dengan risiko macet sangat kecil. Memulai usaha memang selalu memiliki kerepotannya sendiri, namun dengan perhitungan dan perencanaan yang baik, usaha kecil merupakan kegiatan yang sangat menguntungkan.