Site icon Sahabat Yatim

Komitmen Bantu Kehidupan Warga Palestina

Sebagai negara yang dilanda konflik tak berujung, Palestina mengalami kesulitan untuk mensejahterakan rakyatnya. Kondisi yang memprihatinkan tersebut membuat Indonesia tergerak untuk memberikan dukungan moril maupun materil. 

Sejak tahun 1988, Indonesia sudah memantapkan tekadnya dengan menjadi negara pertama yang mengakui Palestina telah merdeka. Tidak mengherankan kalau Indonesia di hati rakyat Palestina begitu dekat. Sebenarnya, apa yang menimpa Palestina dan apa saja kontribusi Indonesia sejauh ini? 

Penyebab Terjadinya Konflik di Palestina 

Banyak yang menyebut bahwa konflik antara Israel dan Palestina sifatnya abadi karena sudah puluhan tahun berlangsung tanpa berujung kesepakatan yang menguntungkan keduanya. 

Konflik tersebut telah merenggut banyak korban jiwa dan meninggalkan kepedihan yang harus diderita warga yang masih berjuang hidup. Tanah-tanah penduduk juga semakin berkurang karena diambil alih oleh para tentara Israel. 

Sebenarnya, sudah berapa tahun Palestina dijajah? Pada intinya, konflik antara kedua negara tersebut dimulai pada tahun 2008 silam ketika Israel melancarkan serangan langsung ke Gaza. 

Penyebab utamanya adalah perebutan wilayah Yerusalem yang merupakan kota suci baik bagi Israel maupun Palestina sendiri. 

Namun, sejatinya awal mula konflik tersebut terjadi sejak ratusan tahun silam ditandai dengan deklarasi Balfour pada 1917. Isi deklarasi tersebut adalah janji Zionis untuk membangun negara Yahudi di tanah Palestina. Padahal para Zionis tidak berhak atas wilayah Palestina sejengkal pun. 

Deklarasi tersebut kemudian dianggap sebagai pemicu terjadinya pengusiran warga Palestina sekaligus konflik antara Palestina dengan Israel. Gerakan Zionis yang melakukan rebut paksa wilayah Palestina terus berlanjut hingga membuat kehidupan di sana sangat memilukan. 

Para warga mengaku kalau kehidupan di Palestina seperti penjara sebab tidak ada kebebasan layaknya tinggal di negara sendiri. Tentara Israel mendirikan banyak pos di titik-titik tertentu yang tidak segan menahan warga Palestina untuk melakukan pemeriksaan. 

Maka dari itu, warga asli lebih memilih untuk lewat jalan lain yang lebih jauh dan jelek demi menuju rumahnya dengan selamat. Mereka tidak sudi menempuh jalan biasa yang dijaga ketat oleh tentara Israel. Padahal tujuan mereka adalah rumah milik sendiri, bukan untuk melakukan kekerasan.  

Istilah Palestina dijajah memang cukup tepat karena apa yang dilakukan Zionis Israel jelas melanggar hukum internasional dan merenggut paksa hak-hak para penduduk asli. Bahkan nasib para pengungsi Palestina pun tidak terjamin, apakah mereka bisa kembali atau tidak ke negaranya. 

Kondisi itulah yang menyebabkan penduduk asli Palestina hidup dalam kesengsaraan. Perang terus bergejolak di jalur Gaza dan semakin banyak memakan korban. Tidak mengherankan kalau bantuan dari negara lain yang mendukung Palestina sangatlah berarti demi kelangsungan hidup mereka.  

Awal Mula Hubungan Indonesia dan Palestina 

Hubungan Palestina Indonesia sudah terjalin sejak lama yang dimulai dari inisiatif Indonesia untuk mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Salah satu bukti sederhana dari kedekatan tersebut adalah ketika warga Palestina ikut merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. 

Berikut daftar peristiwa penting yang menandai awal mula hubungan Indonesia-Palestina: 

  1. Pada tanggal 15 November 1988, Indonesia secara terang-terangan mengakui kemerdekaan Palestina;
  1. Pada tanggal 19 Oktober 1989, Menteri Luar Negeri Indonesia menandatangani hubungan diplomatik dengan Menteri Luar Negeri Palestina. Selain itu, Indonesia juga membangun Kedubes Palestina di Jakarta;
  1. Pada tanggal 31 Oktober 2011, Indonesia termasuk dalam negara yang memberikan dukungan agar Palestina masuk sebagai anggota UNESCO;
  1. Pada tanggal 1 Oktober 2013, terbentuk Palestinian-Indonesian Friendship Association (PIFA) yang dipelopori oleh KBRI Amman dan Ikatan Alumni Palestina yang pernah mengenyam pendidikan di Indonesia;
  1. Pada tanggal 13 Maret 2016, Indonesia mengutus Konsul Kehormatan yang berada di Ramallah. Tugas Konsul tersebut adalah mengurus kerjasama antara Indonesia dan Palestina;
  1. Pada tanggal 6 sampai 7 Maret 2016, Indonesia berinisiatif untuk menuangkan dukungan kepada Palestina dalam Resolusi dan Deklarasi Jakarta. Usaha mendamaikan Palestina dan Israel tersebut dibahas dalam KTT OKI. 

Penandatanganan perjanjian MoU juga sering dilakukan antara kedua negara. Perjanjian tersebut meliputi berbagai bidang seperti pariwisata, pendidikan, pelatihan, pengendalian bencana dan sosial budaya. 

Sejak tahun 1988 hingga sekarang, Indonesia selalu menjaga komitmennya untuk mengakui eksistensi Palestina dan memberi dukungan penuh. Indonesia tidak pernah letih menyuarakan bahwa Palestina berhak untuk bebas, merdeka dan berkedaulatan penuh.  

Apa Saja yang Sudah Dilakukan Indonesia untuk Palestina? 

Pemerintah Indonesia beserta rakyatnya memang serius dalam membantu Palestina. Terlebih, Indonesia memiliki populasi Muslim terbanyak di dunia sehingga tingginya rasa persaudaraan dengan Muslim di Palestina menjadi faktor yang tidak kalah penting. 

Bantuan dari Indonesia untuk Palestina tidak pernah surut. Hal tersebut telah berulang kali ditegaskan oleh pemerintah sebab dukungan untuk Palestina sudah masuk dalam program yang terus dijalankan. 

Bahkan rakyat pun turut bergerak untuk menggalang dana bagi warga Palestina. Seringkali terlihat banyak pihak-pihak yang mengumpulkan dana sembari menyuarakan kepedulian terhadap nasib Palestina. 

Berikut beberapa jenis bantuan yang diberikan Indonesia: 

  1. Bantuan dana sebesar 32 miliar untuk menanggulangi wabah COVID-19 yang merebak di Palestina;
  2. Bantuan dana untuk membangun sekolah di Ramallah;
  3. Bantuan dana untuk perluasan pembangunan rumah sakit yang terletak di Hebron;
  4. Bantuan militer Indonesia untuk Palestina sekaligus Pelatihan Interpol bagi para polisi di Palestina;
  5. Bantuan medis dan makanan dari berbagai Lembaga Filantropi di Indonesia;
  6. Bantuan pembangunan Sekolah Indonesia-Palestina oleh Lembaga Filantropi Indonesia;
  7. Bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi asal Palestina yang ada di Yordania;
  8. Bantuan dana untuk membangun hunian yang layak bagi para warga Palestina;
  9. Bantuan berupa pembebasan tarif impor untuk produk asal Palestina yakni kurma dan minyak zaitun;
  10. Bantuan yang dihasilkan atas kerjasama Baznas dengan JHCO untuk mendistribusikan obat-obatan ke beberapa klinik di Palestina. Selain itu, pembangunan beberapa klinik juga dilaksanakan. 

Tidak hanya bantuan materil yang diberikan, Indonesia juga memberikan bantuan berupa doa untuk Palestina Gaza & semua kaum muslimin agar selalu dilindungi Allah. 

Berdasarkan imbauan Majlis Ulama Indonesia (MUI), umat Islam dianjurkan untuk membaca qunut nazilah setiap kali melaksanakan sholat 5 waktu. Qunut nazilah merupakan doa untuk mencegah bahaya yang ditimpakkan pada banyak orang. 

Qunut nazilah hendaknya dibaca setelah i’tidal pada rakaat terakhir dalam sholat. Konflik yang menimpa kaum Muslimin di Palestina merupakan bencana besar yang harus didoakan. Melalui doa tersebut, ada harapan kuat agar warga Palestina diselamatkan oleh Allah. 

Terlebih, doa seorang Muslim untuk Muslim lain yang berada di tempat jauh sangatlah mustajab. Seperti yang termuat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim. 

Dalam hadis tersebut, Rasulullah bersabda bahwa malaikat akan mengatakan “aamiin” untuk setiap doa yang seorang Muslim panjatkan bagi saudara sesama Muslim yang keberadaannya tidak dekat. Malaikat juga mendoakan hal yang sama bagi Muslim tersebut. 

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka sudah jelas alasan mengapa Palestina dijajah yakni kerasukan Zionis Israel yang ingin menguasai wilayah Palestina. Mereka melakukan serangan kejam dan blokade yang merampas hak-hak warga asli. 

Sebagai sesama Muslim, umat Islam di Indonesia tentu tidak tinggal diam. Baik pemerintah maupun rakyat bersama-sama menjaga komitmen untuk memberikan bantuan tanpa putus kepada Palestina. 

 

Exit mobile version